Liputan6.com, Moskow - Pejabat-pejabat pemerintah Rusia dilaporkan ingin merekrut prajurit-prajurit Suriah untuk menyerang Ukraina. Suriah dipilih karena prajuritnya punya pengalaman di perang di ranah perkotaan.
Kabar itu diungkap oleh empat pejabat Amerika Serikat (AS) kepada The Wall Street Journal. Sasarannya adalah ibu kota Kiev.
Advertisement
Baca Juga
Dilaporkan The Hill, Senin (7/3/2022), para prajurit yang loyal pada Presiden Bashar Al-Assad itu telah bertempur hampir selama satu dekade. Pengalaman mereka dapat berguna bagi pihak Rusia.
Belum diketahui ada berapa prajurit Ukraina yang akan direkrut, akan tetapi beberapa sudah masuk Rusia dan bersiap untuk masuk ke dalam konflik dengan Ukraina.
Rusia juga membela rezim Al-Assad di konflik Suriah.
Pada voting Resolusi PBB terkait invasi terhadap Ukraina, Suriah juga salah satu dari sedikit negara yang menolak mengecam Rusia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pasukan Asing di Ukraina
Ukraina juga meminta bantuan untuk warga asing yang ingin membantu mempertahankan negara mereka dari invasi Rusia, meskipun tidak memakai sistem rekrutmen. Orang luar negeri yang ingin membantu bisa diberikan kemudahan izin masuk.
Menurut media pemerintah Rusia, Ukrinform, gelombang awal petarung masuk diklaim mencapai 16 ribu orang. Ukraina percaya bahwa pasukan itu bisa membantu memenangkan melawan invasi Rusia.
Pasukan Ukraina itu disebut International Legion of Territorial Defense.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga meminta kepada AS agar mengirim bantuan tambahan jet untuk melawan Rusia.
Advertisement