Liputan6.com, Guangzhong - China Eastern Airlines dilaporkan mengandangkan seluruh pesawat Boeing 737-800 miliknya. Keputusan diambil usai kecelakaan pesawat maskapai tersebut yang jatuh dan terbakar pada Senin (21/3/2022).
Informasi itu berasal dari sejumlah sumber media pemerintah China, Global Times.
Advertisement
Baca Juga
Pesawat Boeing 737-800 milik China Eastern Airlines terjatuh dan terbakar di area pegunungan Guangxi Zhuang Autonomous Region. Pesawat berangkat dari bandara Kunming Changshui di Provinsi Yunnan menuju Guangzhou.
Pesawat Boeing 737-800 tersebut baru dioperasikan selama 6,5 tahun. Pesawat dikirim ke maskapai pada 2015.
Federal Administration Aviation (FAA) di Amerika Serikat mengaku telah memantau kecelakaan pesawat China Eastern Airlines.
Pesawat Boeing 737 yang bertolak dari Kunming di Provinsi Yunnan menuju Guangzhou di Provinsi Guangdong tersebut mengangkut 132 orang yang terdiri dari 123 penumpang dan sembilan awak kabin, bukan 133 orang seperti diberitakan sebelumnya, demikian pernyataan departemen kegawatdaruratan Guangxi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pemerintah China Minta All-Out
Kabinet pemerintahan China atau Dewan Negara meminta agar insiden kecelakaan ini menjadi prioritas.
Media pemerintah China, Xinhua, turut melaporkan supaya ada investigasi agar penerbangan bisa aman untuk masyarakat ke depannya.
Presiden China Xi Jinping juga meminta agar petugas melakukan hal yang maksimal dalam operasi penyelamatan. Premier China, Li Keqiang, turut meminta agar ada upaya all-out untuk mencari survivor.
Li Keqiang juga meminta petugas berwenang untuk membantu keluarga-keluarga korban.
Advertisement