Liputan6.com, Yerusalem - Perdana Menteri Israel positif COVID-19 dan bekerja dari rumah, kantornya mengatakan Senin 21 Maret 2022 ketika pihak berwenang tengah menyelidiki penembakan fatal yang terjadi beberapa jam sebelumnya.
Kantor Naftali Bennett mengatakan PM Israel merasa baik-baik saja dan akan melanjutkan jadwalnya seperti yang direncanakan, yang mencakup pengarahan tentang serangan Minggu malam yang menewaskan dua petugas perbatasan.
Baca Juga
Israel mengalami sedikit peningkatan infeksi COVID-19 karena subvarian Omicron menyebar di sana seperti di banyak negara lain. Bennett dan hampir setengah dari Israel telah menerima tiga dosis vaksinasi COVID-19.
Advertisement
Dalam beberapa hari terakhir, PM Israel itu bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Beberapa jam sebelum tes COVID-19, PM Bennett bergegas ke Kota Hadera, di mana orang-orang bersenjata membunuh dua Polisi Perbatasan dan melukai empat lainnya sebelum mereka ditembak dan dibunuh.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Serangan Antek ISIS
Pemerintah mengatakan para penembak adalah pendukung ISIS, dan ISIS telah mengaku bertanggung jawab. Itu adalah serangan mematikan kedua yang dilakukan di sebuah kota Israel dalam waktu kurang dari seminggu menjelang periode bergejolak menjelang bulan suci Ramadhan. Pihak berwenang dalam siaga tinggi.
Serangan itu juga mengancam akan membayangi pertemuan para menteri luar negeri di gurun Negev, di mana kesepakatan nuklir Iran diharapkan menjadi agenda utama. Para peserta pertemuan itu, dari Amerika Serikat dan empat negara Arab, mengutuk penembakan itu.
Selasa lalu, seorang penyerang tunggal yang terinspirasi oleh ISIS membunuh empat orang dalam serangan penusukan di Israel selatan sebelum dia dibunuh oleh orang yang lewat.
Advertisement