PBB: Korban Tewas Invasi Rusia di Ukraina Tembus 1.000, Dikhawatirkan Jumlahnya Lebih Tinggi

PBB resah karena angka kematian akibat invasi Rusia di Ukraina terus naik.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 30 Mar 2022, 19:10 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2022, 19:10 WIB
Hari ke-34 Invasi Rusia ke Ukraina
Julia, 34, menangis di samping putrinya Veronika, 6, saat berbicara dengan sekelompok wartawan di Brovary, di pinggiran Kyiv, Ukraina, Selasa, 29 Maret 2022. Invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai pada 24 Feberuari 2022 masih berlangsung hingga hari ini. (AP Photo/Rodrigo Abd)

Liputan6.com, New York City - PBB semakin khawatir karena angka kematian akibat invasi Rusia semakin bertambah. Korban meninggal di Ukraina sudah tembus 1.100 orang hingga Selasa (29/3). 

Angka kematian sebenarnya dikhawatirkan lebih tinggi, pasalnya kota-kota yang dihancurkan Rusia masih tak bisa diakses.

"Kota-kota seperti Mariupol, Kharkiv, Chernihiv, dan banyak lainnya, yang ramai dan penuh kehidupan sebulan lalu, sedang dikepung, dibom, dan diblokade," ujar Joyce Msyua, Asisten Sekteraris Jenderal untuk Bidang Kemanusiaan, dikutip dari situs UN News, Rabu (30/3/2022). 

Joyce Msyua menyataan di beberapa daerah Ukraina bahkan tidak aman untuk mengubur korban. 

"Di beberapa lokasi bahkan tidak aman untuk mengubur orang-orang meninggal," ujar pejabat PBB tersebut. 

PBB mencatat setidaknya ada 99 anak kecil yang tewas, meski pemerintah Ukraina mengumumkan sudah lebih dari 100 anak tewas. 

Jutaan dari anak-anak Ukraina juga harus melarikan diri, baik itu ke negara lain atau daerah lain di Ukraina. UNICEF berkata invasi Rusia memicu perpindahan masyarakat dengan jumlah terbesar sejak Perang Dunia II. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Rusia Kurangi Serangan

Ukraina Kembali Rebut Kota Trostianets
Warga menunggu makanan di luar sebuah gereja di timur laut kota Trostianets (29/3/2022). Ukraina mengatakan pasukannya telah merebut kembali kota Trostianets, dekat perbatasan Rusia, salah satu kota pertama yang jatuh di bawah Kontrol Moskow dalam invasi selama sebulan. (AFP/Fadel Senna)

Invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina sudah berlangsung selama lebih dari satu bulan. Hingga saat ini, masih belum ada tanda-tanda gencatan senjata dalam hubungan panas antara kedua negara tetangga tersebut. 

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva menyatakan, Rusia saat ini telah bersedia menurunkan intensitas serangan, namun tidak berhenti sepenuhnya.

"Kami siap untuk menurunkan aktivitas militer. Kami tidak menghentikan operasi tetapi kami menurunkan tingkat intensitas aktivitas militer," ujar Dubes Lyudmila dalam acara Diskusi Media tentang Kondisi Kemanusiaan dalam Konflik Rusia-Ukraina, Rabu (30/3/2022).

Pihak Rusia, sambungnya, saat ini masih mempertimbangkan pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Infografis Invasi Rusia:

Infografis Reaksi Global terhadap Serbuan Rusia ke Ukraina. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Reaksi Global terhadap Serbuan Rusia ke Ukraina. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya