Liputan6.com, Jakarta - Kita kerap kali bertanya-tanya kenapa saat tidur kerap kali ngiler atau mengeluarkan air liur. Ada yang bilang jika ngiler saat tidur tandanya telah melalui hari-hari yang melelahkan.
Terlepas dari apapun itu, ada sejumlah langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi atau mencegah ngiler saat sedang tidur.
Ngiler kerap membuat orang yang mengalaminya malu. Untuk mengurangi kemungkinan ngiler, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan.
Advertisement
Baca Juga
Seperti dikutip dari laman Healthline.com, Kamis (21/4/205), berikut 5 cara untuk mengatasi ngiler saat tidur:
1. Ganti Posisi Tidur
Posisi tidur sangat mempengaruhi air liur yang keluar dari dalam mulut. Oleh sebabnya, Anda disarankan untuk mengubah posisi tidur yang selama ini sudah biasa menyamping atau tengkurap.
Untuk mengatasi itu, Anda bisa mencoba posisi tidur telentang dengan menyisipkan guling atau bantal tebal di kedua sisi tubuh, sehingga tubuh Anda tida bergeser dan mudah mempertahankan posisi ini.
Posisi tubuh ini bisa menampung air liur di tenggorokan dan gaya gravitasi membantu mencegah air liur keluar merembes dari mulut.
2. Obati Sinus Anda
Infeksi sinus, pilek, dan alergi yang kambuh bisa membuat tidur tak nyenyak sampai mengiler karena hidung tersumbat.
Maka, minum dulu obat Anda sebelum tidur agar bisa bernapas lega selama tidur. Kebanyakan obat flu, alergi, dan pilek bisa dibeli di apotek atau toko obat tanpa harus menebus resep. Namun, jika kondisi tersebut terjadi terus-menerus, konsultasikan ke dokter.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
3. Obati Gangguan Pencernaan GERD
Gastrointestinal reflex disorder (GERD) adalah gangguan pencernaan di mana isi perut Anda mengalir kembali ke esofagus dan bisa merusak lapisan tersebut.
GERD menyebabkan disfagia (kesulitan menelan) atau membuat Anda merasa seperti Anda memiliki benjolan di tenggorokan.
Perasaan ini menyebabkan air liur yang berlebihan bagi sebagian orang.
4. Efek Samping Obat
Beberapa obat dapat membuat Anda lebih rentan untuk meneteskan air liur.
Obat antipsikotik (terutama clozapine) dan obat-obatan yang digunakan untuk mengobati Alzheimer telah terbukti menyebabkan air liur yang berlebihan. Beberapa antibiotik juga dapat menyebabkan sialorrhea.
5. Gangguan Menelan
Disfagia adalah istilah untuk setiap kondisi yang menciptakan kesulitan dalam menelan. Jika Anda meneteskan air liur berlebihan, air liur Anda mungkin menjadi gejala peringatan.
Parkinson, distrofi otot, dan bahkan beberapa penyakit yang dapat menyebabkan disfagia dan menyebabkan kesulitan menelan ludah Anda.
Advertisement
Hal Baik Jika Anda Tidur di Luar Ruangan
Fakta menarik lainnya soal tidur yaitu, istirahat di luar ruangan.
Orangtua kerap menyuruh anak-anaknya untuk tidak sering keluar rumah pada malam hari, terlebih tahu ketika kita tidur di luar rumah, seperti teras, pondok atau tempat terbuka lainnya.
Namun siapa sangka, para ahli menilai tidur di luar ruangan (dalam hal ini outdoor) memiliki manfaat yang baik bagi tubuh.
Tidur di hutan atau alam terbuka adalah salah satu hal yang dianjurkan kepada seseorang yang mengalami masalah, mulai dari beban pikiran yang selama ini ditanggung sendirian.
Seperti dikutip dari laman Brightside.me, berikut beberapa hal baik apabila Anda tidur di ruang terbuka:
Anda Terpapar Cahaya Alami
Menurut sebuah penelitian di University of Colorado, mengekspos diri Anda pada cahaya alami akan mengatur ulang dan menyetel jam tubuh Anda.
Jika Anda ingin malam di luar ruangan tanpa gangguan, maka Anda tidur di luar tanpa gangguan dari teknologi, seperti ponsel.
2. Tingkat Melatonin Anda Berubah
Studi ini menunjukkan bahwa cahaya buatan dari ponsel cerdas atau komputer Anda dapat mengurangi kadar melatonin Anda, yang memengaruhi kualitas tidur.
Itu sebabnya kita harus mencoba tidur di luar sebanyak yang kita bisa. Sehingga tingkat melatonin itu tetap terjaga.
3. Tingkat Kekebalan Tubuh Meningkat
Sebuah penelitian di Jepang menunjukkan bahwa menghabiskan sekitar dua jam di hutan setiap hari memiliki banyak manfaat baik bagi kita.
Manfaat seperti menurunkan tekanan darah, konsentrasi kortisol yang rendah, tingkat denyut nadi yang lebih rendah, serta tingkat sel darah putih yang lebih tinggi.
Orang Jepang menggambarkan ini sebagai pemandian hutan, yang berarti bahwa ketika kita menghabiskan waktu di hutan bahan kimia yang diberikan pohon juga melindungi kita.
Lebih jauh lagi, bahkan tidur malam di luar ruangan dapat meningkatkan aktivitas kekebalan tubuh kita setidaknya selama seminggu.
Advertisement