Korban Tewas Akibat Gedung Runtuh di Changsa China Bertambah Jadi 26

Gedung runtuh di China menewaskan 26 orang.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 06 Mei 2022, 07:02 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2022, 07:02 WIB
Bangunan ambruk di Changsa, China pada Jumat 29 April 2022. (AP)
Bangunan ambruk di Changsa, China pada Jumat 29 April 2022. (AP) 

Liputan6.com, Jakarta Pihak berwenang China meningkatkan jumlah orang yang dipastikan tewas dalam sebuah gedung yang runtuh menjadi 26 pada Kamis (5 Mei), hampir seminggu setelah blok yang berisi apartemen, hotel dan bioskop ambruk dan pekerja darurat melancarkan operasi penyelamatan besar-besaran untuk menarik keluar yang selamat.

Bangunan komersial di pusat kota Changsha runtuh Jumat lalu, dengan para pejabat mengatakan bahwa "saat ini 10 orang yang terperangkap telah diselamatkan dan 26 orang ditemukan tewas", kata penyiar CCTV negara.

Dilansir dari laman Channel News Asia, Kamis (5/5/2022), orang kesepuluh yang diselamatkan hidup-hidup dari puing-puing tepat setelah tengah malam pada hari Kamis telah terkubur dalam puing-puing selama hampir enam hari.

Dia sadar selama penyelamatannya dan bahkan menasihati penyelamat tentang cara membawanya keluar dengan aman, kantor berita resmi Xinhua melaporkan.

Struktur rata, yang telah meninggalkan lubang menganga di jalan raya Changsha yang padat, menciptakan puing-puing dan balok beton yang hancur.

Jumlah korban tewas akibat runtuhan yang dikonfirmasi sebelumnya adalah lima orang . Masih banyak orang yang diyakini hilang di antara puing-puing.

Wanita lain yang selamat sekitar 88 jam di reruntuhan mengatakan kepada media pemerintah bahwa dia sedang belajar di tempat tidurnya pada saat runtuh dan berhasil tetap hidup dengan berpegangan pada sedikit air dan menggunakan selimutnya untuk tetap hangat.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

11 Orang Ditahan

Ilustrasi Bendera China (AFP/STR)
Ilustrasi Bendera China (AFP/STR)

Tim penyelamat telah dapat menemukan korban hidup dengan bantuan anjing pelacak, pendeteksi kehidupan dan drone, serta teriakan dan ketukan dari para penyintas, menurut Xinhua.

Sebelas orang - termasuk pemilik gedung dan tim inspektur keselamatan - telah ditahan sehubungan dengan keruntuhan, termasuk dua orang yang diduga terlibat dalam "perubahan ilegal" gedung, menurut pihak berwenang Changsha.

Pejabat telah menuduh bahwa surveyor memalsukan audit keselamatan gedung.

Pada hari Kamis, Xinhua mengatakan bahwa bangunan itu adalah "struktur perumahan yang dibangun sendiri".

Presiden Xi Jinping sebelumnya menyerukan pencarian "dengan segala cara" dan memerintahkan penyelidikan menyeluruh terhadap penyebab keruntuhan, media pemerintah melaporkan.

Seorang pejabat tinggi Partai Komunis juga dikirim ke tempat kejadian - indikasi parahnya bencana.

Runtuhnya bangunan tidak jarang terjadi di China karena standar keselamatan dan konstruksi yang lemah, serta korupsi di antara pejabat yang ditugaskan untuk menegakkan hukum.

Serukan Pencarian

Dalam lawatannya ke Indonesia pada 2-3 Oktober 2013, Presiden Xi Jinping mengusulkan konsep Jalur Sutra Maritim Abad ke-21 atau 21st Century Maritime Silk Road
Dalam lawatannya ke Indonesia pada 2-3 Oktober 2013, Presiden Xi Jinping mengusulkan konsep Jalur Sutra Maritim Abad ke-21 atau 21st Century Maritime Silk Road

Presiden Xi Jinping sebelumnya menyerukan pencarian "dengan segala cara" dan memerintahkan penyelidikan menyeluruh terhadap penyebab keruntuhan, media pemerintah melaporkan.

Runtuhnya bangunan tidak jarang terjadi di China karena standar keselamatan dan konstruksi yang lemah, serta korupsi di antara pejabat yang ditugaskan untuk menegakkan hukum.

Sebelumnya pada hari itu, media pemerintah melaporkan bahwa seorang wanita telah diselamatkan dari puing-puing bangunan runtuh tersebut.

Rekaman video di media pemerintah menunjukkan seseorang yang terbungkus selimut tebal diangkut ke ambulans dengan tandu.

Standar keselamatan dan konstruksi yang lemah, serta korupsi di kalangan pejabat lokal, telah menyebabkan sejumlah gedung runtuh di China.

Awal tahun ini, sedikitnya 16 orang tewas setelah sebuah ledakan, yang dipicu oleh dugaan kebocoran gas, merobohkan sebuah bangunan di Chongquing.

Tragedi Serupa

Ilustrasi bendera Republik Rakyat China (AP/Mark Schiefelbein)
Ilustrasi bendera Republik Rakyat China (AP/Mark Schiefelbein)

2016 lalu sebanyak 22 orang tewas akibat empat bangunan tempat tinggal runtuh di Wenzhou, Provinsi Zhejiang, China, pada Senin 10 Oktober waktu setempat.

Peristiwa itu terjadi di distrik industri Wenzhou Lucheng. Sekitar 800 orang tim penyelamat menyelesaikan pencarian korban pada Selasa 11 Oktober 2016 pukul 01.00 dini hari, di mana 28 orang ditemukan di antara reruntuhan.

Dilansir dari Xinhua, hanya enam orang yang bertahan hidup dan mereka segera dilarikan ke rumah sakit. Menurut laporan, para korban selamat saat ini berada dalam kondisi stabil.

Infografis Aturan Perjalanan Mudik Lebaran 2022 dari Satgas Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Aturan Perjalanan Mudik Lebaran 2022 dari Satgas Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya