Mahasiswa Indonesia Juara 3 Kompetisi Internasional Peluncuran Satelit Bidang Dirgantara di AS

Lima Mahasiswa Indonesia meraih Juara Tiga the American Astronautical Society Student CanSat Competition.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 13 Jun 2022, 18:32 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2022, 17:17 WIB
Mahasiswa PENS. Tim Bamantara EEPISAT Peringkat Ketiga CanSat Competition 2022 di Blacksbrug, Virginia, Amerika Serikat.
Mahasiswa PENS. Tim Bamantara EEPISAT Peringkat Ketiga CanSat Competition 2022 di Blacksbrug, Virginia, Amerika Serikat. Dok: Instagram @PENS

Liputan6.com, Washington D.C - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengumumkan bahwa lima mahasiswa Indonesia meraih Juara Tiga the American Astronautical Society Student CanSat Competition. Ajang ini merupakan suatu kompetisi bergengsi internasional rancang, bangun dan peluncuran satelit, pada bidang kedirgantaraan (aerospace) yang diumumkan Minggu (12/6) di Blackburg, Virginia, Amerika Serikat.

Acara ini juga mendapat dukungan dari NASA.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat, Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan rasa bangganya atas capaian tersebut. Mantan pemimpin KADIN itu bangga karena kemampuan Indonesia di bidang satelit bisa bersaing di ranah internastional. 

“Pencapaian ini menunjukkan kemampuan bangsa Indonesia yang membanggakan dan dapat disejajarkan dengan negara maju bidang keilmuan kedirgantaraan khususnya kajian satelit,” ujar Dubes Rosan dalam pernyataan resmi Kemdikbudristek, dikutip Senin (13/6/2022).

KBRI Washington DC dijadwalkan menyambut Tim Bamantara EEPISAT pada Selasa, 14 Juni 2022.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Washington, D.C., Popy Rufaidah, menjelaskan bahwa CanSat Competition diselenggarakan rutin setiap tahun oleh American Astronautical Society (ASS) bekerja sama dengan United States Naval Research Laboratory, NASA Goddard, Lockheed Martin, Virginia Tech, Siemens, Praxis, Kratos, dan NRV Rocketry.

Peserta kompetisi yang telah dilaksanakan pada 9 hingga 12 Juni lalu ini berasal dari sejumlah negara yaitu Amerika Serikat, Argentina, Brazil, India, Inggris, Italia, Peru, Thailand, dan Polandia. Tim Indonesia sendiri bernama "Bamantara EEPISAT" yang berjumlah lima orang dan berasal dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) Indonesia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kampus Merdeka

4 Pokok Kebijakan 'Merdeka Belajar', Ini Penjelasan Mendikbud
Nadiem Makarim (Sumber: Kemdikbud.go.id)

Atase Pendidikan dan Kebudayaan di KBRI Washington DC, Popy Rufaidah, mengakui prestasi yang berhasil ditorehkan kelima mahasiswa ini merupakan kebanggaan bagi Indonesia yang tengah menyiapkan sumber daya manusia terbaik untuk mengejar kemajuan melalui payung kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang diusung Kemendikbudristek.

“Kami mengapresiasi prestasi anak-anak bangsa yang turut merealisasikan karakter pelajar dengan prestasi mendunia,” ujar Popy.

“Rombongan mahasiswa tiba di Virginia, Rabu, 8 Juni 2022. Sebelum berangkat ke Virginia, AS, Tim Bamantara lolos seleksi dari 49 tim dan menempati peringkat keempat dengan skor tertinggi untuk meluncurkan muatan satelit CanSat mereka di Virginia,” ucap Atdikbud Popy. 

Direktur PENS, Ali Ridho Barakhbah, mengungkapkan bahwa Tim Bamantara EEPISAT terdiri dari mahasiswa-mahasiswa yang bersemangat dan berprestasi. “Ada mahasiswa termuda, baru semester empat, namanya I Made Nugi Edwika Ariwigangga, dia berperan sebagai mekanik tim,” ucap Ali.

Sementara itu, tiga mahasiswa lainnya berkuliah di semester enam yaitu: Zulfikar Davbi Mahendra Fasya, sebagai Ketua Tim; Rafi’ Jusar Wishnuwardana, sebagai Manajer Proyek, dan Muhammad Aghist Fitrony, sebagai Manajer Proyek; dan mahasiswa tingkat master, Piko Permata Ilham Prasetyo, sebagai bagian Hardware.

CanSat Competition dilaksanakan melalui beberapa tahap dimulai dari pengajuan keikutsertaan (application phase), laporan rancangan awal (preliminary design report). Kemudian, laporan rancangan kritikal (critical design report), dilanjutkan dengan uji lingkungan (environmental test). Tahap akhir berupa peluncuran dan penavigasian (launch and flight) berupa penyelesaian misi “tethered payload” pada CanSat Competition yang dilaksanakan di Virginia Tech, Blacksburg, Virginia.


Cek Daftar Beasiswa dari Pemerintah

Veritas (Kebenaran), moto Universitas Harvard.
Veritas (Kebenaran), moto Universitas Harvard. Dok: Harvard

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) dan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) serta bekerja sama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) meluncurkan program Beasiswa Indonesia Maju (BIM).

“Terobosan beasiswa pendidikan Indonesia dilakukan Kemendikbudristek bersama LPDP untuk mendobrak batasan-batasan dalam program beasiswa yang ada sebelumnya," ungkap Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim, dalam sambutan peluncuran BIM secara virtual seperti dikutip dari laman indonesia.go.id, Senin (30/5/2022).

Bagi yang belum tahu, BIM merupakan bagian dari manajemen talenta nasional untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing. Program BIM terdiri dari beasiswa bergelar (degree) dan nongelar (nondegree).

Untuk mengetahuinya, berikut penjelasan lebih lanjut terkait program BIM.

1. Program BIM Non Gelar

Program pertama adalah BIM Program Persiapan S1 Luar Negeri yang diselenggarakan oleh Puspresnas. Program ini merupakan program beasiswa yang diberikan guna mempersiapkan peserta didik berprestasi pada jenjang pendidikan menengah dan pendidikan khusus untuk memperoleh kesempatan pendidikan S1 di luar negeri.

Di tahun 2022, BIM Program Persiapan S1 Luar Negeri Angkatan 2 diberikan kepada peserta didik kelas XI pada jenjang SMA/SMK/MA/sederajat yang berprestasi di ajang olimpiade/lomba/kompetisi/festival di beberapa bidang, yaitu sains, riset, teknologi dan inovasi, bidang seni, literasi, dan bahasa, bidang olahraga dan kesehatan jasmani, serta bidang vokasi dan kewirausahaan tingkat nasional maupun internasional.

Adapun biaya yang akan didapatkan pada program beasiswa nongelar ini antara lain:

a. Biaya kursus persiapan tes TOEFL/IELTS/Bahasa asing lainnya,

b. Biaya tes TOEFL/IELTS/bahasa asing lainnya,

c. Biaya kursus persiapan tes SAT/ACT,

d. Biaya tes SAT/ACT,

e. Biaya penerjemah dokumen,

f. Biaya konselor pendidikan,

g. Biaya pendaftaran ke perguruan tinggi luar negeri tujuan, dan

h. Biaya program pengayaan talenta nonakademi.

Pendaftaran sudah dibuka sejak 11 Mei 2022 dan akan ditutup pada 31 Mei 2022. Selanjutnya pada 1 s.d. 17 Juni 2022 akan dilakukan seleksi administrasi.

Untuk lebih jelasnya, calon pelamar dapat mengakses laman http://pusatprestasinasional.kemdikbud.go.id/beasiswa-indonesia-maju.


Program BIM Jenjang S1 dan S2

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim memperkenalkan konsep Kampus Merdeka.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim memperkenalkan konsep Kampus Merdeka. (Foto: Kemendikbud)

Selanjutnya adalah BIM bergelar jenjang S1 dan S2, dalam dan luar negeri yang dilaksanakan oleh Puslapdik. Beasiswa ini merupakan bagian dari beasiswa pendidikan Indonesia yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek dalam bentuk bantuan biaya pendidikan bagi peserta didik atau lulusan berprestasi, baik dari ajang yang diselenggarakan oleh Puspresnas maupun dari ajang atau nonajang talenta yang dikurasi oleh Puspresnas.

Seperti dilansir dari laman Puslapdik, ada empat jenis kurasi talenta, di antaranya:

1. Kurasi ajang kompetisi talenta 1.0, yakni kurasi terhadap penyelenggara ajang talenta.

2. Kurasi ajang kompetisi talenta 2.0, yakni terhadap siswa yang berprestasi melalui ajang kompetisi talenta.

3. Kurasi ajang nonkompetisi talenta 3.0, yakni terhadap siswa yang berprestasi melalui ajang nonkompetisi talenta, seperti keikutsertaan dalam festival, pameran, dan sebagainya.

4. Kurasi nonajang talenta 4.0, yakni bagi pencetak rekor MURI, Youtubers berprestasi, dan pegiat lingkungan hidup yang mendapat penghargaan.

Untuk jenjang S2, pendaftar merupakan lulusan S1 yang berprestasi dalam empat pengembangan talenta, yaitu sains, riset, teknologi dan inovasi, bidang seni, literasi, dan bahasa, bidang olahraga dan kesehatan jasmani, serta bidang vokasi dan kewirausahaan tingkat nasional maupun internasional.

Nantinya penerima program beasiswa S1 akan mendapatkan dua komponen bantuan buatan berupa:

1. Dana Pendidikan

a. Dana SPP (tuition fee)

b. Dana Pendaftaran

c. Dana Tunjangan Buku

d. Dana Bantuan Skripsi

2. Biaya Pendukung

a. Dana Kedatangan (luar negeri)

b. Dana Hidup Bulanan

c. Dana Keadaan Darurat

Sementara itu, penerima program beasiswa S2 akan menerima dua komponen bantuan biaya berupa:

1. Dana Pendidikan

a. Dana SPP (tuition fee)

b. Dana Pendaftaran

c. Dana Tunjangan Buku

d. Dana Bantuan Thesis

2. Biaya Pendukung

a. Dana Transportasi

b. Dana Aplikasi Visa (luar negeri)

c. Dana Asuransi Kesehatan

d. Dana Kedatangan (luar negeri)

e. Dana Hidup Bulanan

f. Dana Keadaan Darurat

Sebagai informasi, pendaftaran program BIM dibuka serentak sejak 11 Mei 2022 dan ditutup pada 30 Juni 2022 untuk program S1/S2 Luar Negeri dan 31 Juli 2022 untuk program S1/S2 Dalam Negeri.

Terkait informasi lebih lanjut mengenai program ini, Anda dapat mengunjungi situs https://beasiswa.kemdikbud.go.id/informasi/.

Infografis 5 Cara Lindungi Diri dan Cegah Penyebaran Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 5 Cara Lindungi Diri dan Cegah Penyebaran Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya