Seorang Mantan Walikota Ikut Jadi Korban Tewas dalam Penembakan di Filipina

Penembakan yang terjadi di sebuah kampus Filipina menewaskan tiga orang, salah satunya adalah seorang mantan walikota.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 25 Jul 2022, 07:30 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2022, 07:30 WIB
Ilustrasi bendera Filipina (AFP/Noel Cells)
Ilustrasi bendera Filipina (AFP/Noel Cells)

Liputan6.com, Manila - Tiga orang di Filipina telah tewas dalam penembakan yang ditargetkan pada upacara kelulusan. Seorang mantan walikota, Rose Furigay, termasuk di antara yang tewas. 

Dilansir BBC, Senin (25/7/2022), ia menghadiri wisuda putrinya, yang terluka dalam penembakan di Kota Quezon.

Terduga pelaku penembakan telah ditangkap. Dia diduga terlibat dalam sengketa hukum dengan Furigay.

Penembakan di sekolah dan universitas jarang terjadi di Filipina, tetapi pembunuhan terhadap politisi cukup sering terjadi.

Penembakan itu terjadi di Universitas Ateneo de Manila, dalam sebuah acara untuk mahasiswa hukum dan keluarga mereka.Furigay adalah walikota Lamitan, sebuah kota di selatan Filipina yang bergolak.

 Namun polisi menunjuk pada "sejarah panjang" tersangka dalam perselisihan dengan Furigay. 

Asistennya dan salah satu penjaga keamanan universitas juga tewas dalam serangan itu.

Polisi mengatakan putri Furigay dalam kondisi stabil di rumah sakit.

Alexander Gesmundo, hakim agung Filipina, sedang dalam perjalanan untuk berbicara pada upacara tersebut beberapa saat sebelum penembakan.

Dalam sebuah pernyataan, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr mengatakan polisi akan "menyelidiki pembunuhan ini secara menyeluruh dan cepat dan membawa semua yang terlibat ke pengadilan". 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tersangka Penembakan

Ilustrasi Penembakan
Ilustrasi Penembakan (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Tersangka, yang tidak memiliki kerabat saat wisuda, juga berasal dari kota Lamitan di provinsi Basilan, kubu Abu Sayyaf, sebuah kelompok ekstremis yang dikenal karena bandit dan penculikannya.

Walikota Quezon Joy Belmonte mengutuk serangan itu. 

“Insiden semacam ini tidak memiliki tempat di masyarakat kita dan harus dikutuk ke tingkat tertinggi,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Di negara Asia Tenggara, insiden penembakan terjadi secara sporadis, dengan pemilik harus memiliki izin untuk membawa senjata di tempat umum. 

Petugas keamanan swasta di Filipina membawa pistol atau senapan, dan senjata api adalah pemandangan umum di pusat perbelanjaan, kantor, bank, restoran dan bahkan sekolah.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Penembakan di Kampus AS

Kampus
ilustrasi Foto Kampus (iStockphoto)

Sebelumnya, penembakan yang terjadi di sebuah kampus terjadi juga di Amerika Serikat. 

Dua orang tewas dan seorang lagi cedera pada Rabu (4/5) setelah penembakan di dekat sebuah universitas swasta di California Selatan, lapor media lokal yang mengutip pernyataan polisi.

Kejadian terjadi di blok 11000 Pierce Street di City of Riverside di mana petugas menemukan dua orang dengan luka tembak setelah laporan penembakan di daerah dekat Universitas La Sierra.

KABC-TV, stasiun unggulan West Coast dari jaringan televisi ABC turut melaporkan kejadian tersebut.

Satu orang tewas di tempat kejadian. Yang lainnya dikirim ke rumah sakit.

Beberapa menit kemudian, petugas diturunkan di jalan bebas hambatan terdekat dan menemukan orang lain tertembak beberapa kali, yang dilarikan ke rumah sakit tetapi kemudian meninggal, kata laporan itu.

Keadaan di sekitar lokasi penembakan itu tidak segera diketahui. Detektif perampokan dan pembunuhan bersama dengan spesialis forensik telah memulai penyelidikan mereka.

Infografis 5 Tips Tetap Sehat di Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis 5 Tips Tetap Sehat di Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya