China Unjuk Kekuatan Militer di Hambantota Saat Sri Lanka Sulit Bayar Hutang, Memanfaatkan?

China telah mengirimkan satu kapal militer ke kota pelabuhan Hambantota, Sri Lanka, di tengah-tengah situasi politik yang berubah cepat di negara pulau itu. Apa maksudnya?

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Agu 2022, 17:00 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2022, 17:00 WIB
Ilustrasi Sri Lanka. (Mariana Proença/Unsplash)
Ilustrasi Sri Lanka. (Mariana Proença/Unsplash)

Liputan6.com, Hambantota - China telah mengirimkan satu kapal militer ke kota pelabuhan Hambantota, Sri Lanka, di tengah-tengah situasi politik yang berubah cepat di negara pulau itu.

Langkah itu menimbulkan pertanyaan mengenai apakah China sedang berusaha membangun keberadaan militer yang kuat di pesisir Samudra Hindia Sri Lanka.

Dikutip VOA Indonesia, Kamis (4/8/2022), Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) menyebut kapal itu, Yuan Wang 5, sebagai kapal survei, yang dimaksudkan untuk melakukan riset di Samudra Hindia.

Tetapi para analis mempertanyakan apakah kapal itu, yang dijadwalkan tiba di Hambantota pada 11 Agustus, dan dilengkapi dengan peralatan elektronik canggih untuk pelacakan satelit dan antariksa, dimaksudkan untuk menjalankan keperluan strategis.

“Tujuan China adalah membuat pelabuhan Hambantota untuk penggunaan ganda, komersial dan militer. China berupaya membangun kemampuan untuk memindahkan dan melakukan manuver kapal di pelabuhan dengan tujuan militer,” kata Dayan Jayatilleka, seorang mantan diplomat Sri Lanka, kepada VOA.

China memiliki semacam kewenangan mengenai penggunaan pelabuhan itu karena pemerintah Sri Lanka menyerahkannya kepada perusahaan-perusahaan China dengan sewa 99 tahun pada tahun 2017.

Kolombo dipaksa menyerahkan kontrol atas pelabuhan itu setelah Sri Lanka gagal membayar kembali pinjaman ke China yang digunakan untuk membangunnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Keterlibatan Gotabaya Rajapaksa

Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa. (AP Photo/Eranga Jayawardena, File)
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa. (AP Photo/Eranga Jayawardena, File)

Presiden Sri Lanka yang baru-baru ini digulingkan, Gotabaya Rajapaksa, diyakini telah memberikan persetujuan mengenai berlabuhnya kapal China di pelabuhan Sri Lanka.

Pemerintah baru yang menggantikannya setelah gerakan protes besar-besaran kemungkinan besar tidak akan mencabut keputusan itu, dan menghalangi kapal itu menggunakan pelabuhan tersebut.

“Sri Lanka memerlukan bantuan finansial, dan tidak akan ingin mengecewakan China dengan mencabut izin,” kata Jehan Perera, direktur eksekutif Dewan Perdamaian Nasional Sri Lanka kepada VOA.

“Tujuan China adalah memastikan kapal-kapal militernya memiliki akses mudah ke pelabuhan Sri Lanka. Selama tujuan ini terpenuhi, China tidak perlu benar-benar membangun sebuah pangkalan militer,” kata K.P. Fabian, mantan wakil komisaris tinggi India untuk Sri Lanka.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Upaya Sri Lanka Pinjam Dana

Potret Kelangkaan Gas untuk Memasak di Sri Lanka-AP 4
Antrean warga yang menunggu untuk mendapatkan minyak tanah di tengah kelangkaan gas untuk memasak di Kolombo, Sri Lanka, Selasa, 17 Mei 2022. Warga beralih menggunakan minyak tanah untuk memasak di tengah kelangkaan gas di mana antrean panjang terlihat dan kerap berubah menjadi aksi protes dadakan karena konsumen mulai frustasi dan khawatir kehabisan stok. (AP Photo/Eranga Jayawardena)

Sri Lanka sedang berupaya meminta pinjaman talangan dari Dana Moneter Internasional (IMF).

Aturan IMF menetapkan bahwa negara pencari pinjaman harus menjadwal ulang pembayaran utang masa lalu mereka agar dapat memenuhi syarat pinjaman.

China telah menolak permintaan Sri Lanka untuk menjadwal ulang pinjaman untuk berbagai proyek bernilai hampir $10 miliar yang telah jatuh tempo.

Tanpa kerja sama China, Kolombo tidak akan mampu mendapatkan dana IMF dan tenggelam semakin dalam ke masalah keuangan.

Bangkrut

Situasi Terkini Sri Lanka Setelah Dinyatakan Bangkrut
Pedagang bahan makanan impor menunggu untuk memperdagangkannya di pasar grosir di Kolombo, Sri Lanka, Minggu (26/6/2022). PM Ranil Wickremesinghe mengatakan kepada Parlemen bahwa Sri Lanka juga menghadapi situasi yang jauh lebih serius, serta memperingatkan "kemungkinan jatuh ke titik terendah." (AP Photo/Eranga Jayawardena)

Sri Lanka hampir tidak memiliki cadangan devisa dan menghadapi harga minyak dunia yang lebih tinggi, yang mengakibatkan kekurangan energi yang serius. Negara itu juga menghadapi krisis pangan dengan jutaan orang tidak memiliki pekerjaan.

China mungkin saja berupaya menggunakan pengaruhnya sebagai kreditor untuk menekan Sri Lanka agar mengizinkan pembangunan fasilitas-fasilitas militer China, yang dapat digunakan untuk menarget saingan China, India. 

Infografis 5 Cara Cegah Covid-19 Saat Berolahraga di Gym. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 5 Cara Cegah Covid-19 Saat Berolahraga di Gym. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya