Wabah Cacar Monyet Jadi Darurat Kesehatan Publik di AS, Upaya Kekang Virus Dipercepat

Pemerintah AS menyatakan penyakit cacar monyet naik menjadi status darurat kesehatan masyarakat.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 05 Agu 2022, 17:32 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2022, 17:32 WIB
Monkeypox
Ilustrasi penyakit cacar monyet atau monkeypox. Credits: pixabay.com by TheDigitalArtist

Liputan6.com, New York - Pemerintah AS telah menyatakan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan masyarakat akibat lonjakan kasus.

Dilansir BBC, Jumat (5/8/2022), keputusan itu akan mempercepat distribusi vaksin, perawatan, dan sumber daya federal untuk mengekang penyebaran virus. Itu terjadi kurang dari dua minggu setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan darurat tertinggi menyusul lonjakan kasus di seluruh dunia.

Kasus telah mencapai 6.600 di AS, menurut pejabat kesehatan. Seperempat dari kasus ini telah muncul di negara bagian New York, yang menyatakan keadaan daruratnya sendiri atas penyakit itu pekan lalu.

Dua negara bagian dengan beban kasus tertinggi berikutnya - California dan Illinois - menyatakan keadaan darurat awal pekan ini.

Lebih dari 26.000 kasus telah dikonfirmasi di seluruh dunia tahun ini, menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.

Beberapa pakar kesehatan masyarakat telah menyatakan keprihatinannya bahwa deklarasi darurat dapat semakin menstigmatisasi penyakit tersebut. 

Meskipun setiap orang dapat terkena cacar monyet, wabah tersebut sebagian besar terkonsentrasi di antara pria yang berhubungan seks dengan pria.Tapi itu bukan murni infeksi menular seksual (IMS), dan juga dapat ditularkan melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penyakit Cacar Monyet

Cacar Monyet
Ilustrasi virus penyebab cacar monyet. Credits: pixabay.com by Geralt

Virus ini biasanya menyebabkan ruam seperti jerawat, yang bisa sangat gatal dan nyeri, berkembang dan menyebar ke seluruh tubuh, serta komplikasi lainnya.

Infeksi biasanya ringan dan sembuh dengan sendirinya pada pasien dewasa tanpa pengobatan atau rawat inap - tetapi WHO telah memperingatkan bahwa anak-anak kecil telah meninggal pada tingkat yang lebih tinggi dari penyakit ini.

Pejabat di AS dan di tempat lain telah merekomendasikan bahwa orang-orang yang berisiko tinggi terpapar - termasuk beberapa pria gay dan biseksual, serta beberapa petugas kesehatan - harus mendapatkan suntikan berdasarkan prioritas.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Kekurangan Pasokan

Dokter Sebut Kelompok Ini Lebih Berisiko Terkena Cacar Monyet, Bukan Kaum Gay
Meski banyak terjadi pada kaum gay, cacar monyet bukan penyakit menular seksual dan bisa menginfeksi siapapun. (pexels.evg kowalievska).

Deklarasi pada hari Kamis datang di tengah laporan bahwa vaksin dan perawatan untuk cacar monyet kekurangan pasokan di seluruh negeri.

Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan mengatakan pekan lalu bahwa mereka telah memesan lebih dari lima juta dosis lagi, yang akan dikirim hingga Mei mendatang.

Awal pekan ini, Gedung Putih juga mengumumkan penunjukan tim untuk mengoordinasikan dan mengawasi respons cacar monyet nasional.Ini termasuk Dr Demetre Daskalakis, seorang dokter New York yang telah memimpin inisiatif yang berhasil untuk mengekang penyebaran HIV di AS.

Peneliti menemukan gejala yang tidak biasa pada cacar monyet saat ini dibandingkan pada kasus monkeypox sebelum-sebelumnya. Peneliti menemukan adanya gejala pada kulit pasien cacar monyet berupa pseudo-pustule atau pustula semu.

Pustula Semu

WHO Tetapkan Indonesia Masuk dalam Klasifikasi 1 Cacar Monyet, Apa Artinya?
Belum lama ini, WHO tetapkan Indonesia masuk klasifikasi 1 cacar monyet. (pexels/edward jenner).

Pustula merupakan merupakan lesi pada kulit berisi nanah. Namun, pada pasien cacar monyet yang terlihat adalah pustula semu. Pustula semu yang nampak adalah benjolan padat berwarna putih dan tidak berisi nanah.

Gejala tersebut amat jelas nyata pada kasus cacar monyet yang saat ini terjadi. Maka bila seseorang memperlihatkana gejala pustula semu itu itu amat jelas merupakan tanda cacar monyet seperti diungkapkan koordinator penelitian Ignacio García Doval dari Spanish Academy of Dermatology.

"Cacar monyet sering digambarkan sebagai pustula yang berisis nanah tetapi pada wabah ini gejala utama adalah seudo-pustula, putih, papula padat yang terlihat seperti pustula, tetapi tidak mengandung nanah. Ciri ini sangat jarang pada penyakit lain, jadi merupakan tanda yang sangat jelas dari cacar monyet," kata Doval.

Infografis Ancaman Cacar Monyet dan Antisipasi Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ancaman Cacar Monyet dan Antisipasi Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya