15 Ribu Kematian Akibat COVID-19 dalam Sepekan, WHO Beri Peringatan

WHO memberi peringatan di tengah meningkatnya kematian akibat COVID-19 di dunia.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 18 Agu 2022, 10:08 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2022, 10:05 WIB
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) (AP Photo)
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) (AP Photo)

Liputan6.com, Jakarta - Kematian akibat COVID-19 yang dilaporkan di seluruh dunia telah meningkat sebesar 35 persen selama empat minggu terakhir, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pada Rabu (17/8/2022), memperingatkan bahwa faktor risiko akan meningkat ketika cuaca dingin mendekat.

Dilansir Global News, Kamis (18/8/2022), dalam seminggu terakhir saja, 15.000 orang meninggal karena COVID-19 secara global, menurut Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Di Kanada, 263 orang meninggal karena COVID-19 dari minggu 31 Juli hingga 6 Agustus, menurut Health Canada.

“Kita semua lelah dengan virus ini dan bosan dengan pandemi. Tetapi virus tidak membuat kita bosan,” kata Tedros, berbicara dalam konferensi pers Rabu.

“Dengan cuaca yang lebih dingin mendekat di belahan bumi utara dan orang-orang menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan, risiko penularan yang lebih intens dan rawat inap hanya akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang.”

Di Kanada, tingkat rawat inap pasien terinfeksi Virus Corona COVID-19 sedang tren ke arah yang benar – meskipun ribuan masih tetap dirawat di rumah sakit akibat tertular virus.

Pada 8 Agustus, ada 4.905 orang dirawat di rumah sakit dengan COVID-19, sedikit menurun dari 5.094 di tempat tidur rumah sakit seminggu sebelumnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Peringatan dari WHO

Ontario Kanada Perketat Pembatasan untuk Halau Omicron
Orang-orang berseluncur es di arena luar ruangan di Nathan Phillips Square di Toronto, Ontario, Rabu (5/1/2022). Provinsi Ontario menutup semua arena dalam ruangan serta pusat kebugaran lainnya di tengah kesibukan pembatasan baru guna membendung penyebaran varian Omicron Covid-19. (Geoff Robins/AFP)

Jumlah pasien COVID-19 di ICU Kanada dilaporkan turun menjadi 264 dari 279, tetapi jumlah yang dipasangkan ventilator meningkat menjadi 103 dari 101.

Sejak kampanye vaksinasi dimulai pada 14 Desember 2020, lebih dari 50 persen rawat inap dan kematian termasuk di antara yang tidak divaksinasi.

Meskipun kasus-kasus Kanada cenderung ke arah yang benar, Tedros mengatakan gambaran global melukiskan kisah suram tentang masa depan COVID-19.

“Ada banyak pembicaraan tentang belajar hidup dengan virus ini, tetapi kita tidak bisa hidup dengan 15.000 kematian seminggu. Kami tidak bisa hidup dengan meningkatnya rawat inap dan kematian,” katanya.

“Kita tidak bisa hidup dengan akses yang tidak adil ke vaksin dan alat lainnya. Belajar hidup dengan COVID-19 bukan berarti kita berpura-pura tidak ada. Itu berarti kita menggunakan alat yang kita miliki untuk melindungi diri kita sendiri dan melindungi orang lain.”

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Penyebaran di Dunia

Kasus Covid-19 di Kanada Terus Melonjak
Petugas penyeberangan bekerja di sebuah jalan di Toronto, Kanada, pada 10 November 2020. PM Kanada Justin Trudeau menyerukan agar pemerintah daerah mengambil langkah yang benar untuk meredam lonjakan kasus baru COVID-19, yang mencatat rekor tertinggi, di seluruh penjuru Kanada. (Xinhua/Zou Zheng)

Dalam 24 jam terakhir, lebih dari 460.000 kasus COVID-19 dikonfirmasi di seluruh dunia, menurut WHO. 

Subvarian BA.5 Omicron tetap menjadi varian dominan, tambah Tedros, tetapi banyak negara belum mengirimkan pengurutan genom kasus mereka dengan keteraturan yang sama seperti dulu.

Menurut Tedros, jumlah sekuens yang dibagikan per minggu telah turun 90 persen sejak awal tahun — dan jumlah negara yang berbagi sekuens telah turun 75 persen. Ini, katanya, membuat "jauh lebih sulit" untuk memahami bagaimana virus "mungkin berubah."

Dan sementara COVID-19 tetap ada di Kanada dan secara global, Tedros mengingatkan dunia bahwa “tidak ada dari kita yang tidak berdaya.”

"Silakan divaksinasi jika tidak, dan jika Anda membutuhkan booster, lakukanlah," katanya.

“Pakai masker jika tidak bisa menjaga jarak. Dan cobalah untuk menghindari keramaian, terutama di dalam ruangan.”

Update COVID-19 Rabu 17 Agustus 2022: Bertambah 5.253 Kasus Positif, DKI Terbanyak

Warga DKI yang Tolak Tes Covid-19 Didenda Rp5 Juta
Warga mengikuti tes usap (swab test) COVID-19 di GSI Lab (Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium), Cilandak, Senin (19/10/2020). Pemprov DKI dan DPRD DKI Jakarta berencana mengatur sanksi denda Rp 5juta bagi warga yang menolak rapid test maupun swab test atau tes PCR (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kasus baru virus corona COVID-19 di Indonesia bertambah 5.253 pada 17 Agustus 2022. Dengan demikian total kasus aktif COVID-19 di tanah air kini mencapai 53.132 kasus.

Pertambahan kasus baru COVID-19 pada 17 Agustus 2022 paling banyak berasal dari DKI Jakarta. Total ada 2.404 kasus baru di DKI Jakarta. Menyusul kemudian Jawa Barat dengan 1.071 kasus.

Total akumulatif hingga saat ini ada 6.297.484 orang terkonfirmasi positif terinfeksi virus Corona yang menyebabkan COVID-19 di Indonesia.

Sedangkan kasus sembuh ada penambahan 4.324 orang pada hari ini. Jadi total akumulatifnya terdapat 6.087.056 pasien berhasil sembuh dan negatif COVID-19 di Indonesia sampai saat ini.

Sementara itu, bertambah 19 orang meninggal dunia pada hari ini akibat COVID-19. Hingga kini total akumulatif ada 157.296 orang di Indonesia meninggal dunia akibat virus Corona yang menyebabkan COVID-19.

Capaian Vaksin COVID-19 di Indonesia

Dorong Percepatan Vaksinasi Covid-19 di Sektor Perbankan
Karyawan difoto usai vaksin di Sentra Vaksinasi Covid-19 di Bank DKI Kantor Layanan Juanda, Jakarta, Sabtu (10/7/2021). Kamrussamad menegaskan bahwa percepatan 300 ribu vaksin di sektor perbankan HIMBARA, Bank Swasta Nasional, BPD se Indonesia harus segera diselesaikan. (Liputan6.com/HO/Nado)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi COVID-19. Menurut dia, capaian vaksinasi COVID-19 Indonesia termasuk yang tertinggi di dunia.

"(Indonesia) termasuk lima besar negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia, dengan 432 juta dosis vaksin telah disuntikkan," kata Jokowi saat menyampaikan Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR RI, Selasa 16 Agustus 2022.

Dia menyebut Indonesia telahmenunjukkan diri sebagai bangsa yang tangguh dalam menghadapi pandemi COVID-19. Hal ini dikarenakan semua elemen masyarakat membantu penanganan COVID-19.

"Masyarakat dusun dan kampung saling melindungi dan saling berbagi. Ulama, tokoh agama, dan tokoh adat, aktif mendampingi masyarakat," ujarnya.

Infografis 3 Manfaat Tidur Cukup Cegah Risiko Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 3 Manfaat Tidur Cukup Cegah Risiko Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya