Liputan6.com, San Francisco - Tak seperti sebelumnya, Peringatan Hari Ulang Tahun atau HUT ke-77 RI (Republik Indonesia) di San Francisco tahun ini lebih istimewa.
Sebab rangkaian peringatan HUT RI diawali dengan pengibaran bendera Merah Putih untuk menyambut kemerdekaan Indonesia pada 16 Agustus 2022. hingga menyalakan lampu LED bernuansa merah-putih di seluruh area Balai Kota San Francisco pada 17 Agustus.
Baca Juga
Advertisement
Pengibaran bendera di Balai Kota San Francisco pada 16 Agustus dihadiri oleh pejabat pemerintah daerah, korps diplomatik, Kepala Perwakilan negara asing, beberapa mitra kerja KJRI San Francisco dari baik dari Pemerintah Federal AS, mitra ekonomi, cendikiawan, akademisi, serta sejumlah tokoh masyarakat, diaspora dan warga lokal.
"Atas nama negara dan bangsa Indonesia, kami menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kota San Francisco yang turut memperingati HUT ke-77 Republik Indonesia dan telah menjadi bagian dari kemeriahan rangkaian kegiatan peringatan kemerdekaan negara kita tercinta pada tahun ini", ungkap Konjen RI San Francisco Prasetyo Hadi dalam sambutannya di sela-sela pengibaran bendera di balaikota pada 16 Agustus pukul 01.00 siang waktu setempat seperti dikutip dari situs Kemlu RI.
Dalam upacara pengibaran bendera Merah Putih tersebut, Wali Kota Pemerintah San Francisco, London N. Breed, menyampaikan Piagam Proklamasi kepada KJRI San Francisco yang berisi ucapan selamat dari kota dan masyarakat San Francisco atas HUT kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 dan mendeklarasikan 17 Agustus 2022 sebagai Hari Persahabatan dan Warisan Indonesia-Amerika (Indonesian-American Friendship and Heritage Day) di San Francisco.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Indonesia Semakin Dilihat
Sejalan dengan hal itu, Mark Chandler, Direktur Kantor Wali Kota San Francisco, yang menjadi tuan rumah dalam pengibaran bendera Merah Putih, mengungkapkan bahwa Indonesia adalah mitra strategis AS di kawasan Asia dan kerja sama Indonesia dengan berbagai pihak di San Francisco saat ini semakin beragam dan menunjukkan dekatnya hubungan kedua negara.
"Kami di San Francisco menyaksikan bahwa hubungan kerja sama dengan Pemerintah Indonesia termasuk dengan KJRI San Francisco saat ini semakin erat, tidak hanya di bidang ekonomi, tetapi juga pariwisata, sosial budaya hingga pendidikan", tambah Mark Chandler.
Pemerintah Kota San Francisco pun telah mempersiapkan kegiatan menyalakan lampu LED berwarna merah dan putih yang melambangkan bendera Indonesia di seluruh area Balai Kota (City Hall) San Francisco dan menghiasi gedung tersebut semalam penuh.
"Lazimnya Pemerintah Kota San Francisco hanya menawarkan satu keistimewaan bagi hari besar nasional suatu negara: pengibaran bendera saja atau penyalaan LED lampu warna bendera. Untuk tahun ini peringatan HUT RI di Balaikota San Francisco benar-benar spesial karena tidak hanya pengibaran bendera Merah Putih tetapi juga menyalakan cahaya berwarna merah putih di seluruh gedung Balaikota pada 17 Agustus," ujar Konjen RI San Francisco, Prasetyo Hadi.
"Ini menunjukkan Indonesia semakin dilihat karena juga hubungan bilateral dan kerja sama kedua negara khususnya di San Francisco saat ini semakin erat dan hangat", imbuh Dubes Hadi.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Kebanggaan Tersendiri Bagi WNI di San Fransisco
Di gedung Balaikota yang telah berusia lebih dari 107 tahun dengan luas sekitar 46.000 meter persegi tersebut, lampu LED berwarna merah dan putih menyala mulai pukul 08.30 waktu setempat.
Hal tersebut menjadi momen kebanggaran warga Indonesia di San Francisco yang turut hadir. "Momen nyalanya lampu merah putih ini sangat langka dan nyala lampu saat ini merupakan kedua kalinya selama sejarah San Francisco berdiri. Kami bangga menjadi warga Indonesia yang telah lama tinggal di San Francisco ini," kata Rusman Samhi – seorang WNI yang telah tinggal di San Francisco hamper 30 tahun dan di tangannya memegang atribut bendera Indonesia yang menambah kemeriahan peringatan kemerdekaan Indonesia di depan Balaikota.
Puluhan warga Indonesia berkumpul untuk melihat merah putih Balaikota saat itu. Bahkan sejumlah mahasiswa yang kuliah di kota tetangga, seperti Berkeley dan Oakland juga datang. Di antara mereka juga sempat menyanyikan lagu Indonesia Raya secara spontan.
Hal tersebut bahkan menarik perhatian warga lokal AS yang kebetulan melewati Balaikota San Francisco. Mereka terlihat berfoto dan mengabadikan peristiwa yang jarang terjadi tersebut.
"Saya tahu Indonesia, beberapa kali berkunjung ke sejumlah tempat di Indonesia, di antaranya Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Bali. Negara yang indah dan masyarakatnya yang hangat. Melihat nyala lampu LED ini, mengingatkan memori Indonesia saat saya berkunjung ke sana," ujar Daniel Gundlach, warga AS yang tinggal di San Francisco yang tertarik melihat suasana Balaikota yang unik.
Konsul Pensosbud, Mahmudin Nur Al-Gozaly, mengungkapkan tahun ini KJRI San Francisco menyelenggarakan berbagai rangkaian kegiatan baik dilakukan secara mandiri maupun melalui kolaborasi bersama masyarakat dan pemerintah setempat. Mulai dari berbagai acara olah raga seperti sepeda, bulu tangkis, kemudian bazar dan pesta rakyat, upacara dan warung kekonsuleran sebagai bentuk pelayanan jemput bola kepada masyarakat, sekaligus berbagai kegiatan promosi lainnya.
Hal itu untuk semakin menambah kemeriahan dalam suasana peringatan HUT RI di San Francisco sekaligus menjadi refleksi untuk terus memperkuat persatuan dan kesatuan serta patriotisme di antara warga Indonesia yang tinggal di AS.
Upacara di Wisma Indonesia
Tidak hanya berlangsung satu hari, kemeriahan peringatan kemerdekaan juga ditunjukkan dengan pelaksanaan upacara bendera di Wisma Indonesia pada 17 Agustus. Meski di tengah prosesi upacara sempat diguyur hujan yang disertai awan tebal dan angin dingin, upacara berlangsung lancar dan tetap khidmat.
Para petugas upacara datang dari beragam latar belakang profesi, etnis, dan unsur masyarakat, di antaranya Presiden Permias Nasional AS, Michelle Koesmono, 3 orang wakil dari mahasiswa Papua yang kuliah di perguruan tinggi di negara bagian Oregon, serta Profesor George Anwar selaku akademisi juga tokoh mewakili masyarakat Indonesia yang sehari-hari bekerja sebagai tenaga pengajar tetap di Fakultas Teknik Mesin, UC Berkeley. Saat pembacaan doa, semua peserta yang hadir terlihat khidmat dan khusyuk saat pembacaan doa dari seluruh 5 perwakilan agama yang berbeda.
Di akhir prosesi upacara, suasana menjadi semarak dengan adanya alunan paduan suara yang membawakan iringan lagu kebangsaan dan daerah :Saat menyanyikan lagu Indonesia Raya, dengan iringan musik yang dibawakan tim aubade, semuanya benar-benar membuat bulu kuduk merinding dan membakar semangat jiwa nasionalistik kami semua", ujar Angela Tjitradi, Presiden Friends of Indonesia – organisasi diaspora Indonesia yang juga hadir dalam upacara tersebut.
Kemeriahan pasca upacara juga diisi dengan pemberian apresiasi oleh Konjen RI kepada beberapa elemen masyarakat melalui penyerahan potongan tumpeng dan sertifikat penghargaan maupun kemeriahan ibu-ibu masyarakat dan diaspora Indonesia berkebaya untuk berfoto bersama dan melakukan fashion show secara spontan guna mendukung langkah Pemerintah Indonesia untuk program pengajuan Kebaya Goes to UNESCO.
Advertisement