10 Hal Soal Antartika yang Mungkin Belum Anda Ketahui, Tempat Sperma Tertua Salah Satunya

Selain es dan pinguin, ternyata banyak hal yang ada di Antartika yang jarang kita ketahui, berikut adalah 10 hal tersebut.

oleh Anissa Rizky Alfiyyah diperbarui 26 Agu 2022, 21:00 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2022, 21:00 WIB
Koloni Penguin di Antartika Timur
Penampakan koloni penguin Adélie yang diabadikan oleh ilmuwan. (Michael Polito/Louisiana State University)

Liputan6.com, Jakarta- Apa yang anda pikir ketika pertama kali mendengar Antartika? Pasti es dan pinguin termasuk di dalamnya. Ternyata, ada begitu banyak fakta menarik yang selama ini belum kita ketahui tentang Antartika, yang disebut-sebut sebagai salah satu wilayah paling misterius yang ada di Bumi.

Terpencil, dipenuhi es, minim penduduk, sulit dijelajahi, dan menyimpan banyak rahasia, itulah Antartika yang kita ketahui. Bahkan, para ilmuwan cukup sulit mengungkap beberapa rahasia yang tersembunyi di Antartika. 

Dikutip dari Bored Panda, Jumat (26/8/2022), berikut ini rahasia-rahasia terbaru Antartika yang selama ini kita belum ketahui:

1. Suhu Tinggi di Antartika hanyalah 17,5°C

Es menutupi garis pantai Danau Michigan ketika suhu turun hingga -20 derajat F (-29C) di Chicago, Illinois, Rabu (30/1). Suhu di beberapa negara bagian AS menurun drastis, sampai diprediksi bakal lebih dingin dibanding Antartika. (JOSHUA LOTT / AFP)

Suhu tertinggi yang pernah tercatat di benua Antartika adalah sekitar 63,5°F (17,5°C) di Argentina Research Base Esperanza, dekat Semenanjung Antartika bagian Utara pada tahun 2015. 

Sementara itu, pada tahun 1982 mencatat suhu yang lebih tinggi lagi yaitu sekitar 67,6°F (19,8°C) yang tercatat di Pulau Signy, di Kepulauan Orkney, Antartika Selatan.

2. Suhu Permukaan Terendah di Bumi Pernah Tercatat di Antartika

https://twitter.com/CyprienVerseux

Pada tahun 2013, diperkirakan bahwa suhu permukaan terdingin di Bumi tercatat di Antartika yaitu sebesar -135°F (-93°C). Namun, tahun ini para ilmuan mengamati suhu malam di kutub saat musim dingin dan merevisinya lalu mengumumkan bahwa ternyata suhu bumi bisa turun lebih rendah lagi hingga -144°F (-98°C).

3. Antartika, Benua Terdingin, Paling Berangin, sekaligus Terkering di Bumi

Dry Valley terbentuk akibat dari pergerakan angin Katabatic (Sumber foto: coolantartika.com)

Terlepas dari semua es-nya, Benua Antartika sebenarnya merupakan gurun, karena memiliki curah hujan yang cukup rendah. Daerah Antartika di bagian dalam menerima rata-rata 50 mm curah hujan dalam bentuk salju setiap tahunnya.

Sebagai perbandingan, di Gurun Sahara, hujan turun dua kali lebih banyak dibandingkan di Antartika setiap tahunnya. Pantai di Antartika juga sebenarnya sangat lembab, tetapi tidak seperti di gurun lainnya yang kelembabannya meresap ke dalam tanah.

 

4. Selama 2 Juta Tahun, Antartika Tidak Kedapatan Hujan atau Salju

Oasis di Antartika.
Oasis di Antartika. (Foto: Wikipedia)

Sekitar 1 persen daerah dari benua Antartika (4.000 km) secara permanen bebas es—biasa disebut lembah kering atau oasis. Daerah tersebut sering kali dianggap sebagai gurun paling keras di dunia dan diperkirakan hujan atau salju tidak pernah turun selama hampir 2 juta tahun lamanya. 

Menurut para ilmuan Australia, karena perubahan iklim, oasis Antartika dapat berkembang hingga 25 persen dan dapat mengubah keanekaragaman hayati yang ada di benua secara drastis.

5. Air Terjun Darah

Air terjun darah atau Blood Falls di Antartika. (Wikipedia)

Sekitar 5 juta tahun yang lalu, saat permukaan laut naik, Antartika Timur banjir dan terbentuk danau air asin setelahnya. Setelah jutaan tahun berlalu, ada gletser yang terbentuk di atas danau dan kemudian jatuh ke bawah danau air asin yang memiliki titik beku yang lebih rendah daripada air laut dan bahkan tiga kali lebih asin daripada air lalut.

Aliran air di dalamnya mampu melelehkan es dalam keadaan beku. Air di bawah Gletser mengandung banyak zat besi dari batuan dasar di bawahnya, lalu ketika air yang kaya zat besi dan memiliki titik beku rendah itu bertemu dengan udara, zat besi akan teroksidasi dan berubah warna menjadi merah seperti darah. 

6. Banyak Meteor Nyasar di Antartika

Terkuak, Antartika adalah Kuburan Meteor Besi
Terkuak, Antartika adalah Kuburan Meteor Besi (BBC)

Menurut para ahli, meteorit bisa turun di mana-mana dengan probabilitas yang hampir sama di setiap daerahnya. Akan tetapi, jika meteorit tersebut terjatuh di iklim hutan yang lembab, kelembaban dan oksigen tersebut akan menimbulkan korosi meteorit. 

Antartika memiliki iklim yang sangat kering dengan kemungkinan korosi yang hampir tidak ada. Selain itu, bebatuan lebih mudah terlihat di permukaan antartika yang putih dan dingin. 

Selain itu, jalur lapisan es yang ada di Antartika Timur menuju laut kondisinya terkadang tersumbat oleh gunung atau penghalang lainnya. Jika jalur tersebut tetap sama untuk satu waktu yang sama, maka angin dan sinar matahari dapat melelehkan lapisan atas jalur tersebut dan memunculkan meteorit yang lebih besar dari dalamnya. Hal ini telah membuat lebih dari 20.000 sampel batuan dari sumber yang tidak diketahui terkumpul sejak tahun 1967 dan diperkirakan merupakan meteorit.  

7. Sperma Tertua di Dunia Ada di Antartika

Ilustrasi di Antartika (Google Earth)

Pada tahun 2015, para ilmuwan asal Swedia menemukan fosil cacing clitellate yang berusia 50 juta tahun di Antartika yang berisi sperma. Sperma cacing ini berumur sangat pendek dan sangat sulit ditemukan, tetapi karena ia terperangkap dalam kepompong seperti jeli, ia dapat bertahan selama puluhan juta tahun lamanya.

8. 70 Persen Air 'Fresh' di Bumi, Ada di Antartika

Es di Antartika
Es di Antartika (liputan6/pixabay)

Sekitar 90% es dunia dan 70% air tawar ada di Antartika. Jika nanti semua es yang ada di Antartika mencair, permukaan laut dunia akan naik sekitar 200 kaki atau 61 meter tingginya. 

9. 'Sled Dogs' Dilarang Keras di Antartika sejak 1994

Seorang musher mengendarai kereta luncur anjing tradisional pada lomba Sedivackuv Long di dekat Desa Destne v Orlickych Horach, Republik Ceko, Kamis (23/1/2020). Sedivackuv Long edisi ke-24 tahun ini berlangsung selama lima hari. (AP Photo/Petr David Josek)

Pada tahun 1911, Sled Dogs atau kereta luncur anjing ada untuk mengangkut persediaan penjelajah Norwegia yang dipimpin oleh Roald Amundsen yang sekaligus menandai ekspedisi pertama yang mencapai Kutub Selatan.

Setelah itu, Sled Dogs digunakan di Antartika selama bertahun-tahun lamanya. Namun, karena khawatir anjing-anjing tersebut akan menularkan virus canine distemper kepada anjing laut dan menganggu satwa liat setempat, sled dogs tidak lagi diperbolehkan adanya. 

10. Lebih dari 300 Danau Ditemukan di Bawah Lapisan Es

Sejumlah penguin berada di atas bongkahan es di Pulau Heroina, Danger Islands, Antartika (2/3). Para ilmuwan telah menemukan koloni besar penguin yang memiliki sekitar lebih dari 1,5 juta penguin. (Michael Polito / Louisiana State University / AFP)

Hingga hari ini, tercatat ada lebih dari 300 danau besar yang muncul di bawah Antartika. Danau tersebut tidak mmebeku karena ada panas Bumi. 

Danau yang bertindak sebagai salah satu bagian dari jaringan hidrologis di Antartika itu diketahui saling berhubungan satu sama lain. Para ilmuan percaya bahwa danau yang terisolasi di bawah Antartika ini mungkin menjadi rumah bagi mikroorganisme yang belum ditemukan oleh ilmu pengetahuan kontemporer. 

Infografis 5 Cara Cegah Covid-19 Saat Berolahraga di Gym. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 5 Cara Cegah Covid-19 Saat Berolahraga di Gym. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya