Liputan6.com, Jakarta- Apa yang anda pikir ketika pertama kali mendengar Antartika? Pasti es dan pinguin termasuk di dalamnya. Ternyata, ada begitu banyak fakta menarik yang selama ini belum kita ketahui tentang Antartika, yang disebut-sebut sebagai salah satu wilayah paling misterius yang ada di Bumi.
Terpencil, dipenuhi es, minim penduduk, sulit dijelajahi, dan menyimpan banyak rahasia, itulah Antartika yang kita ketahui. Bahkan, para ilmuwan cukup sulit mengungkap beberapa rahasia yang tersembunyi di Antartika.Â
Dikutip dari Bored Panda, Jumat (26/8/2022), berikut ini rahasia-rahasia terbaru Antartika yang selama ini kita belum ketahui:
Advertisement
1. Suhu Tinggi di Antartika hanyalah 17,5°C
Suhu tertinggi yang pernah tercatat di benua Antartika adalah sekitar 63,5°F (17,5°C) di Argentina Research Base Esperanza, dekat Semenanjung Antartika bagian Utara pada tahun 2015.Â
Sementara itu, pada tahun 1982 mencatat suhu yang lebih tinggi lagi yaitu sekitar 67,6°F (19,8°C) yang tercatat di Pulau Signy, di Kepulauan Orkney, Antartika Selatan.
2. Suhu Permukaan Terendah di Bumi Pernah Tercatat di Antartika
Pada tahun 2013, diperkirakan bahwa suhu permukaan terdingin di Bumi tercatat di Antartika yaitu sebesar -135°F (-93°C). Namun, tahun ini para ilmuan mengamati suhu malam di kutub saat musim dingin dan merevisinya lalu mengumumkan bahwa ternyata suhu bumi bisa turun lebih rendah lagi hingga -144°F (-98°C).
3. Antartika, Benua Terdingin, Paling Berangin, sekaligus Terkering di Bumi
Terlepas dari semua es-nya, Benua Antartika sebenarnya merupakan gurun, karena memiliki curah hujan yang cukup rendah. Daerah Antartika di bagian dalam menerima rata-rata 50 mm curah hujan dalam bentuk salju setiap tahunnya.
Sebagai perbandingan, di Gurun Sahara, hujan turun dua kali lebih banyak dibandingkan di Antartika setiap tahunnya. Pantai di Antartika juga sebenarnya sangat lembab, tetapi tidak seperti di gurun lainnya yang kelembabannya meresap ke dalam tanah.
Â
4. Selama 2 Juta Tahun, Antartika Tidak Kedapatan Hujan atau Salju
Sekitar 1 persen daerah dari benua Antartika (4.000 km) secara permanen bebas es—biasa disebut lembah kering atau oasis. Daerah tersebut sering kali dianggap sebagai gurun paling keras di dunia dan diperkirakan hujan atau salju tidak pernah turun selama hampir 2 juta tahun lamanya.Â
Menurut para ilmuan Australia, karena perubahan iklim, oasis Antartika dapat berkembang hingga 25 persen dan dapat mengubah keanekaragaman hayati yang ada di benua secara drastis.
5. Air Terjun Darah
Sekitar 5 juta tahun yang lalu, saat permukaan laut naik, Antartika Timur banjir dan terbentuk danau air asin setelahnya. Setelah jutaan tahun berlalu, ada gletser yang terbentuk di atas danau dan kemudian jatuh ke bawah danau air asin yang memiliki titik beku yang lebih rendah daripada air laut dan bahkan tiga kali lebih asin daripada air lalut.
Aliran air di dalamnya mampu melelehkan es dalam keadaan beku. Air di bawah Gletser mengandung banyak zat besi dari batuan dasar di bawahnya, lalu ketika air yang kaya zat besi dan memiliki titik beku rendah itu bertemu dengan udara, zat besi akan teroksidasi dan berubah warna menjadi merah seperti darah.Â
Advertisement
6. Banyak Meteor Nyasar di Antartika
Menurut para ahli, meteorit bisa turun di mana-mana dengan probabilitas yang hampir sama di setiap daerahnya. Akan tetapi, jika meteorit tersebut terjatuh di iklim hutan yang lembab, kelembaban dan oksigen tersebut akan menimbulkan korosi meteorit.Â
Antartika memiliki iklim yang sangat kering dengan kemungkinan korosi yang hampir tidak ada. Selain itu, bebatuan lebih mudah terlihat di permukaan antartika yang putih dan dingin.Â
Selain itu, jalur lapisan es yang ada di Antartika Timur menuju laut kondisinya terkadang tersumbat oleh gunung atau penghalang lainnya. Jika jalur tersebut tetap sama untuk satu waktu yang sama, maka angin dan sinar matahari dapat melelehkan lapisan atas jalur tersebut dan memunculkan meteorit yang lebih besar dari dalamnya. Hal ini telah membuat lebih dari 20.000 sampel batuan dari sumber yang tidak diketahui terkumpul sejak tahun 1967 dan diperkirakan merupakan meteorit. Â
7. Sperma Tertua di Dunia Ada di Antartika
Pada tahun 2015, para ilmuwan asal Swedia menemukan fosil cacing clitellate yang berusia 50 juta tahun di Antartika yang berisi sperma. Sperma cacing ini berumur sangat pendek dan sangat sulit ditemukan, tetapi karena ia terperangkap dalam kepompong seperti jeli, ia dapat bertahan selama puluhan juta tahun lamanya.
8. 70 Persen Air 'Fresh' di Bumi, Ada di Antartika
Sekitar 90% es dunia dan 70% air tawar ada di Antartika. Jika nanti semua es yang ada di Antartika mencair, permukaan laut dunia akan naik sekitar 200 kaki atau 61 meter tingginya.Â
9. 'Sled Dogs' Dilarang Keras di Antartika sejak 1994
Pada tahun 1911, Sled Dogs atau kereta luncur anjing ada untuk mengangkut persediaan penjelajah Norwegia yang dipimpin oleh Roald Amundsen yang sekaligus menandai ekspedisi pertama yang mencapai Kutub Selatan.
Setelah itu, Sled Dogs digunakan di Antartika selama bertahun-tahun lamanya. Namun, karena khawatir anjing-anjing tersebut akan menularkan virus canine distemper kepada anjing laut dan menganggu satwa liat setempat, sled dogs tidak lagi diperbolehkan adanya.Â
10. Lebih dari 300 Danau Ditemukan di Bawah Lapisan Es
Hingga hari ini, tercatat ada lebih dari 300 danau besar yang muncul di bawah Antartika. Danau tersebut tidak mmebeku karena ada panas Bumi.Â
Danau yang bertindak sebagai salah satu bagian dari jaringan hidrologis di Antartika itu diketahui saling berhubungan satu sama lain. Para ilmuan percaya bahwa danau yang terisolasi di bawah Antartika ini mungkin menjadi rumah bagi mikroorganisme yang belum ditemukan oleh ilmu pengetahuan kontemporer.Â
Advertisement