Liputan6.com, Paris - Pilot dan co-pilot maskapai Air France diskors karena perkelahian mereka di kokpit pada penerbangan dari Jenewa ke Paris Juni lalu. Sebelum diskors, keduanya berada dalam pengawasan ketat penyelidik di Prancis.
Dikutip dari ABC News, Senin (29/8/22), dua pilot maskapai Air France berkelahi secara fisik di kokpit pesawat selama penerbangan Jenewa-Paris pada bulan Juni lalu, dan kini keduanya diskors oleh Maskapai Air France.
Baca Juga
Penerbangan Jenewa-Paris saat itu memang berjalan lancar dan penumpang selamat. Adanya perselisihan tersebut tidak memengaruhi sisa perjalanan pesawat dari Jenewa ke Paris, kata perwakilan maskapai Air France, yang menekankan komitemen maskapai terhadap keselamatan penumpang di dalam pesawat.
Advertisement
Pertengkaran antara pilot dan co-pilot Airbus A320 ini membuat salah satu awak kabin harus berada di area kokpit demi menjaga agar tidak ada pertengkaran yang lebih lanjut. Diketahui, mereka bertengkar saat pesawat baru saja lepas landas dari Swiss.
Berita terkait perkelahian keduanya muncul setelah Badan Investigasi Udara Prancis mengeluarkan laporan pada Rabu lalu yang mengatakan bahwa beberapa pilot Air France kurang teliti dalam menghormati prosedur keselamatan yang ada.
Insiden pertengkaran ini merupakan salah satu insiden non-teknis dari maskapai Air France yang setiap harinya menerbangkan ratusan pesawat dengan ratusan penerbangan. Insiden tersebut sebenarnya hanya sebagian dari laporan BEA yang berfokus pada kesalahan teknis maskapai Air France beberapa tahun terakhir hingga tahun 2022.
Kronologi Perkelahian
La Tribune dari Swiss melaporkan bahwa pilot dan co-pilot maskapai Air France itu bertengkar tak lama setelah lepas landas.
Saat pesawat baru saja lepas landas dari Swiss, pertengkaran antara pilot dan co-pilot dimulai dan kemudian pertengkaran tersebut makin parah hingga mereka saling meninju satu sama lain dan saling mencengkram kerah baju masing-masing.
Pertengkaran yang diketahui awak kabin tersebut memaksa para awak kabin dan satu pramugari menghabiskan waktunya selama penerbangan untuk turun tangan dan memantau di kokpik bersama kedua pilot dan co-pilot itu.
“Insiden itu berakhir dengan cepat tanpa mempengaruhi keselamatan penerbangan dan penuumpang, masalah penerbangan berlangsung dengan normal,” kata seorang pejabat Air France.
Walaupun penerbangan hari itu berlangsung dengan aman dan mendarat dengan selamat di Prancis, hal ini menjadi salah satu evaluasi untuk maskapai Air France agar para pilotnya tidak berperilaku yang tidak pantas dan membahayakan penumpang selama penerbangan berlangsung.
Advertisement
Laporan BEA Tentang Pilot Air France yang Kurang Teliti
Berita tentang adanya indisen tersebut muncul setelah Badan Investigasi udara Prancis mengelarkan laporan yang berfokus pada kebocoran bahan bakar pada penerbangan maskapai Air France dari Brazzaville di Republik Kongo ke Paris pada Desember 2020.
Saat itu, pilot mengalihkan rute pesawat Airbus A330 itu, tetapi tidak mematikan daya mesin atau tidak mendarat sesegera mungkin, sesuai dengan prosedur yang diperlukan. Lalu, pada pesawat ditemukan kebocoran bahan bakar di pesawat karena ceroboh yang dilakukan oleh pilot. Padahal, prosedur keselamatan yang berlaku secara universal melanggar keras bagi pilot untuk menempatkan mesin pada resiko-resiko tersebut khususnya dari resiko mesin terbakar.
Walaupun pesawat tersebut pada akhirnya mendarat dengan selamat di Chad, tetapi laporan dari Badan Investigasi Udara memperingati bahwa hal tersebut bisa membuat mesin pesawat terbakar dan berbahaya bagi penerbangan.
BEA juga menyelidiki insiden yang terjadi pada bulan April lalu yang melibatkan penerbangan Air France dari bandara JFK New York yang mengalami masalah kontrol penerbangan sesaat sebelum mendarat di Paris.
Laporan tersebut diikuti dengan tiga kasus serupa yang terjadi di maskapai Air France antara tahun 2017 dan 2022.
Respon Maskapai
Laporan dari BEA yang sebenarnya berfokus pada technical issue itu ternyata membawa BEA pada kesimpulan bahwa hal tersebut terjadi karena tidak sedikit dari pilot maskapai Air France yang bertindak hanya dengan menggunakan naluri mereka, alih-alih bertindak sesuai dengan protokol keselamatan yang ada.
Menanggapi berita tersebut, pihak maskapai mengatakan bahwa saat ini mereka sedang melakukan audit keselamatan. Pihak maskapai juga berjanji untuk mengikuti rekomendasi yang diberikan oleh BEA yang menginstruksikan agar pilot mempelajari atau me-review penerbangan mereka saat itu dan membuat training manuals stricter yang berpegang teguh pada prosedur yang ada.
Pihak maskapai juga mengatakan bahwa keamanan adalah hal yang terpenting bagi semua pilot dan mereka membela tindakan-tindakan yang dilakukan pilot selama situasi darurat di penerbangan berlangsung.
Maskapai Air France juga mencatat bahwa mereka melakukan ribuan penerbangan dan isi laporan tersebut hanya menyebutkan empat insiden keselamatan dari total ribuan penerbangan yang mereka telah lakukan.
Advertisement