Bos Reckitt Benckiser Laxman Narasimhan Didapuk Jadi CEO Starbucks

Narasimhan akan menjabat sebagai CEO baru di Starbucks per 1 Oktober mendatang.

oleh Resha Febriyana Putri diperbarui 03 Sep 2022, 13:38 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2022, 12:31 WIB
Ilustrasi Starbucks. (AP)
Ilustrasi Starbucks. (AP)

Liputan6.com, London - Dikutip dari laman CNN, Sabtu (3/9/2022), Starbucks diketahui telah menunjuk Laxman Narasimhan sebagai CEO berikutnya.

Narasimhan akan menjabat sebagai CEO baru di Starbucks per 1 Oktober mendatang. Dia secara resmi memulai perannya pada bulan April dan kemudian akan bergabung dengan dewan direksi perusahaan.

Reckitt Benckiser Group, di mana Narasimhan baru-baru ini menjabat sebagai CEO, mengumumkan sebelumnya pada hari Kamis bahwa dia akan mengundurkan diri.

Howard Schultz, yang mengambil alih Starbucks dari CEO Kevin Johnson pada musim semi lalu, akan tetap sebagai CEO sementara selama masa transisi. Dia akan tetap berada di dewan Starbucks.

Narasimhan melangkah ke dalam peran tersebut pada saat yang sangat penting bagi Starbucks.

Di Amerika Serikat, perusahaan ini sedang berusaha menangkis gelombang serikat pekerja di Amerika Serikat. Sementara itu, pembatasan COVID-19 yang ketat telah merugikan bisnis perusahaan di China, yakni pasar yang sangat penting.

Dalam enam bulan sebelum Narasimhan secara resmi mengambil alih, dia akan menghabiskan waktu bersama Schultz, para pemimpin perusahaan lainnya, karyawan dan pelanggan, dan berkenalan dengan rencana penemuan kembali yang baru-baru ini ditetapkan oleh Schultz, seperti yang telah dikatakan bahwa perusahaan membutuhkan perombakan.

"Bisnis Starbucks yang dibangun saat ini tidak disiapkan untuk sepenuhnya memuaskan perilaku, kebutuhan, dan harapan mitra atau pelanggan kami yang terus berkembang," tulis Schultz dalam sebuah surat terbuka pada bulan Juli. "Bisnis ini tidak dirancang untuk masa depan yang kita cita-citakan untuk diri kita sendiri dan komunitas yang kita layani."

 

 

Narasimhan Adalah Orang yang Tepat

Ilustrasi
Ilustrasi gerai Starbucks. (dok. pexels/Well Naves)

Rencana Schultz untuk perubahan termasuk "secara radikal meningkatkan" pengalaman karyawan dan mendesain ulang toko, katanya pada saat itu. Perusahaan tersebut sejak beberapa waktu lalu telah membuat perubahan seperti menutup beberapa toko, dengan alasan masalah keamanan.

Narasimhan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis bahwa dia "dengan rendah hati" bergabung dengan Starbucks "karena penemuan kembali dan investasi dalam mitra dan pengalaman pelanggan memposisikan kami untuk memenuhi tuntutan perubahan yang kami hadapi saat ini."

Pada hari Kamis, Schultz mengatakan Narasimhan adalah orang yang tepat untuk pekerjaan itu."Dia adalah pemimpin strategis dan transformasional dengan pengalaman mendalam dalam membangun merek konsumen yang kuat," kata Schultz. "Dia adalah pemimpin yang kami cari."

 

Pernah Menjadi CEO di Perusahaan Lain

Starbucks
Perayaan kehadiran gerai layanan tanpa turun (Drive-Thru) Starbucks ke-50 di Indonesia.

Perusahaan Narasimhan sebelumnya, Reckitt Benckiser, adalah pembuat beberapa merek kebersihan dan kesehatan yang berbasis di Inggris, termasuk Dettol, Lysol dan Mucinex.

Dia diangkat sebagai CEO perusahaan multi-miliar dolar itu pada tahun 2019. Perusahaan Inggris itu mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis sebelumnya bahwa "Laxman telah memutuskan karena alasan pribadi dan keluarga untuk pindah kembali ke Amerika Serikat dan telah didekati untuk mendapatkan kesempatan yang memungkinkannya untuk tinggal di sana."

Sebelum bergabung dengan Reckitt Benckiser, Narasimhan memegang beberapa posisi di PepsiCo (PEP), termasuk kepala komersial global.

Dia juga merupakan mitra senior di McKinsey, dengan fokus pada konsumen dan ritel.Mellody Hobson, ketua independen dewan Starbucks, menyebut Narasimhan sebagai "pemimpin yang menginspirasi," dan menambahkan bahwa "pengalamannya yang mendalam dan langsung dalam mendorong transformasi strategis pada bisnis yang dihadapi konsumen global menjadikannya pilihan yang ideal."

 

Deretan Manfaat Kopi Bagi Kesehatan, Bantu Mengurangi Risiko Diabetes Tipe 2

Kopi
Es kopi Barista Creations Liminha over Ice dari Nespresso yang memberi kesegaran di musim panas.

Bicara soal kopi, untuk memulai hari banyak individu memilih untuk menyeruput kopi. Bahkan minum kopi telah menjadi kebiasaan dalam rutinitas harian mereka.

Banyak individu tertarik minum kopi karena percaya bahwa kopi bisa menghilangkan kantuk. Hal tersebut didasari karena adanya beberapa zat yang terkandung dalam kopi yang memiliki manfaat tersendiri bagi tubuh.

Tren Kopi yang Lagi Viral di TikTokNamun, segelintir individu percaya bahwa kopi sama sekali tidak baik untuk kesehatan.

Nyatanya minum kopi memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh, tapi dengan takaran yang tepat ya. Penasaran apa saja manfaat kopi bagi kesehatan? Berikut ulasannya seperti melansir dari Pinkvilla, Jumat (2/8/2022).

Selengkapnya di sini...

Infografis Kopi-Kopi Indonesia yang Jadi Primadona
Infografis Kopi-Kopi Indonesia yang Jadi Primadona. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya