Liputan6.com, Sydney - Australia secara resmi melantik Raja Charles III—raja baru pertama setelah 70 tahun—sebagai kepala negara di acara kenegaraan di hari Minggu.
Proklamasi tersebut disampaikan oleh Gubernur Jenderal Australia David Hurley di parlemen negara di Canberra. Serangkaian upacara proklamasi juga akan berlangsung di seluruh parlemen negara bagian pada hari Minggu, seperti dikutip dari laman CNN World, Minggu (11/9/2022)
Baca Juga
Hari peringatan nasional akan diadakan pada tanggal 22 September, setelah Perdana Menteri Anthony Albanese kembali dari Inggris, di mana ia akan menghadiri pemakaman Ratu. Sebuah upacara peringatan juga akan diadakan pada hari itu, yang telah dinyatakan sebagai hari libur umum.
Advertisement
Sebagai kepala negara, Ratu Elizabeth II telah mengunjungi Australia sebanyak 16 kali.
"Dari perjalanan pertamanya yang terkenal ke Australia, satu-satunya penguasa yang pernah berkunjung, jelas Yang Mulia memiliki tempat khusus di hatinya untuk Australia," kata Albanese dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat.
"Lima belas tur lagi di hadapan kerumunan orang yang bersorak-sorai di setiap bagian negara kami mempertegas tempat khusus yang dia miliki di negara kami."
Pada tahun 1999 Australia mengadakan referendum tentang apakah akan menghapus Ratu sebagai kepala negara, akan tetapi referendum tersebut akhirnya terkalahkan.
Pada hari Jumat, ada sebuah acara khusus yang digelar di Opera House Sydney yang ikonik yang dinyalakan untuk penghormatan khusus kepada Ratu.
Peristiwa Sejarah Mendalam bagi Australia
Meskipun menjadi negara berdaulat dengan tatanan demokrasi liberal, kepala negara Australia tetap Ratu atau Raja Inggris. Secara ringkas, bekas koloni Inggris ini bukanlah sebuah republik, melainkan sebuah monarki konstitusional, seperti disebutkan dalam laman Wio News.
Perdana Menteri Anthony Albanese yang selama upacara juga menyebut dan mengakui Raja Charles sebagai kepala negara yang baru mengatakan:
"Terima kasih atas kehadiran Anda di sini pada peristiwa bersejarah yang luar biasa dalam sejarah bangsa kita. Kita tengah berduka yang sangat mendalam atas meninggalnya Ratu Elizabeth II. Ratu Elizabeth dikagumi karena pengabdiannya pada tugas, atas komitmennya kepada rakyat Inggris, kepada rakyat Persemakmuran termasuk Australia dan bahkan kepada dunia,"
"Dalam kata-kata Ratu Elizabeth sendiri, bahwa kesedihan adalah harga yang kita bayar untuk cinta, saya pikir itu merupakan pernyataan yang tepat tentang bagaimana perasaan begitu banyak orang Australia saat ini. Hari ini, kita menandai secara resmi kepala negara baru dalam diri Raja Charles III dan proklamasi - yang pertama dalam hidup saya dan yang pertama dalam mayoritas hidup orang Australia - adalah peristiwa bersejarah."
Advertisement
Selandia Baru Berduka
Negara persemakmuran tetangga, Selandia Baru, pada hari Minggu juga secara resmi memproklamirkan Raja Charles III sebagai kepala negara dalam upacara yang disiarkan televisi.
Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan Ratu Elizabeth melayani rakyat Selandia Baru selama 70 tahun dengan tugas yang tak pernah tergoyahkan.
"Bagi sebagian besar warga Selandia Baru, dia adalah satu-satunya ratu yang kami kenal, dan setelah kematiannya kami memasuki masa perubahan," kata Ardern.
"Raja Charles telah lama memiliki kasih sayang untuk Aotearoa Selandia Baru dan secara konsisten menunjukkan kepeduliannya yang mendalam terhadap bangsa kita," tambahnya. "Dan saat satu bab ditutup, bab lainnya dimulai."
Parlemen Kanada akan berkumpul pada hari Kamis untuk membiarkan anggotanya memberikan penghormatan kepada Ratu Elizabeth II, kata Perdana Menteri Justin Trudeau di Twitter pada hari Sabtu.
Trudeau menambahkan Parlemen Kanada juga akan menunda sesi pembukaannya sehari. "Untuk mengakomodasi pemakaman Yang Mulia, pembukaan sesi akan ditunda - satu hari - hingga 20 September," kata Trudeau.
96 Tembakan Kehormatan di Cardiff Jadi Penanda Wafatnya Ratu Elizabeth II
Sementara itu, penghormatan senjata 96 peluru duntuk menandai setiap tahun kehidupan Ratu Elizabeth II berlangsung di Cardiff pada hari Jumat 9 September 2022.
Penghormatan itu berlangsung pada pukul 13.00 BST bersama penghormatan senjata di Hyde Park, London, dan di tempat lain, demikian seperti dikutip dari MSN News, Sabtu (10/9/2022).
Penghormatan senjata akan mengikuti lonceng yang berbunyi di Westminster Abbey, Katedral St Paul dan Kastil Windsor, menandai kematian Ratu pada hari Kamis.
Gereja-gereja di seluruh Wales juga didorong untuk membunyikan lonceng mereka antara pukul 12:00 dan 13:00.
Buku belasungkawa juga akan dibuka di sekitar Wales.
Sementara itu, orang-orang terus memberikan penghormatan kepada kehidupan Ratu Elizabeth.
Lord Rowan Williams, mantan Uskup Agung Canterbury dan mantan Uskup Agung Wales, menggambarkan hidupnya sebagai "luar biasa".
"Ada sejumlah besar perayaan. Umur panjang yang luar biasa ini yang baru saja berlalu," kata Lord Williams kepada BBC Radio Wales Breakfast."
Merayakan pengabdian, kebaikan, stabilitas yang kami miliki. Meskipun pasti ada sejumlah besar kesedihan, saya pikir banyak orang akan terkejut melihat betapa pribadinya mereka merasakannya.
Advertisement