Ratu Elizabeth II Tinggalkan Buckhingham Palace untuk Terakhir Kali

Ratu Elizabeth II meninggalkan Buckingham Palace untuk selanjutnya disemayamkan di Wesminster Hall.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 15 Sep 2022, 09:26 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2022, 08:30 WIB
Ratu Elizabeth II meninggalkan Buckhingham Palace untuk terakhir kalinya.
Ratu Elizabeth II meninggalkan Buckhingham Palace untuk terakhir kalinya. Dok: YouTube/Royal Family Channel

Liputan6.com, London - Ratu Elizabeth II meninggalkan Buckingham Palace untuk yang terakhir kalinya. Peti matinya telah dibawa dari Buckingham Palace menuju Westminster Hall pada Rabu sore (14/9) waktu setempat. 

Raja Charles III, Putri Anne, Pangeran Andrew, dan Pangeran Edward ikut mengiringi peti mati ibunya yang ditempatkan di atas kereta kuda. Pangeran William dan Pangeran Harry juga mengikuti dari belakang. 

Warga pun berada di kanan-kiri jalan untuk menyaksikan keberangkatan peti mati Ratu Elizabeth II dari Buckingham Palace yang telah menjadi rumahnya sebagai ratu selama 70 tahun terakhir.

<p>Raja Charles, Putri Anne, Pangeran Andrew, dan Pangeran Edward berjalan mengiringi peti mati Ratu Elizabeth II. Dok: YouTube/The Royal Family</p><p>Warga menonton proses pemindahan peti mati Ratu Elizabeth II ke Westminster. Dok: YouTube/The Royal Family Channel</p>

Pangeran Harry dan Pangeran Andrew terlihat tidak menggunakan seragam militer. Pangeran Harry memang sudah keluar dari tugas-tugas Kerajaan Inggris setelah menikah dengan Meghan Markle, sementara Pangeran Andrew tersandung skandal seksual.

Meghan Markle tampak berjalan bersama Pangeran Harry untuk mengiringi Ratu Elizabeth II di Westminster Hall. Putri Catherine (Kate Middleton) juga mendampingin Pangeran William. Saat ini, Ratu Elizabeth II sudah disemayamkan di Westminster dan warga bisa datang untuk memberikan penghormatan terakhir. Selanjutnya Ratu Elizabeth II akan dimakamkan pada Senin, 19 September 2022.

Pangeran Harry dan Meghan Markle menghadiri prosesi persemayaman mendiang Ratu Elizabeth II di Westminster Hall, London, 14 September 2022. (Foto: AP Photo/Nariman El-Mofty, Pool)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Siapa Saja yang Diundang dalam Acara Pemakaman Ratu Elizabeth II?

Makna Mahkota di Atas Peti Mati Ratu Elizabeth II Saat Dibaringkan di Skotlandia
Mahkota Ratu Elizabeth II diletakkan di atas peti jenazahnya dalam upacara penghormatan di Edinburgh, Skotlandia. (dok. Jane Barlow / POOL / AFP)

Pemakaman Ratu Elizabeth II pada Senin, 19 September 2022 mendatang akan menjadi salah satu pertemuan bangsawan dan politikus terbesar yang diselenggarakan di Inggris selama beberapa dekade.

Undangan keluar selama akhir pekan, dengan sekitar 500 kepala negara dan pejabat asing diharapkan hadir. 

Dilansir BBC, Rabu (14/9), mayoritas pemimpin telah diminta untuk tiba dengan penerbangan komersial dan diberitahu bahwa mereka akan diangkut secara massal dari sebuah lokasi di London barat.

Upacara akan diadakan di Westminster Abbey, yang memiliki kapasitas untuk sekitar 2.200 orang.

Berikut adalah sejumlah undangan untuk pemakaman Ratu Elizabeth II:

1. Keluarga Kerajaan Eropa

Anggota keluarga kerajaan dari seluruh Eropa, banyak di antaranya adalah kerabat Ratu.

Raja Belgia Philippe dan Ratu Mathilde telah mengkonfirmasi mereka akan berada di sana, seperti halnya Raja Willem-Alexander dan istrinya, Ratu Maxima, bersama ibunya, mantan Ratu Belanda Putri Beatrix.

Raja Felipe dan Ratu Letizia dari Spanyol juga telah menerima undangan, begitu pula keluarga kerajaan Norwegia, Swedia, dan Denmark.


Presiden AS

Presiden Joe Biden bersama Dr. Anthony Fauci di Ruang Roosevelt Gedung Putih, Senin, 29 November 2021, di Washington, saat Dr. Anthony Fauci.
Presiden Joe Biden bersama Dr. Anthony Fauci di Ruang Roosevelt Gedung Putih, Senin, 29 November 2021, di Washington, saat Dr. Anthony Fauci. (Foto AP/Evan Vucci)

Gedung Putih telah mengkonfirmasi bahwa Presiden Joe Biden akan hadir bersama dengan Ibu Negara Jill Biden, meskipun mereka diketahui tidak bepergian dengan bus.

Banyak diskusi terfokus pada apakah Presiden Biden akan mengundang pendahulunya, Donald Trump, untuk menjadi bagian dari delegasi AS, tetapi batasan jumlah delegasi berarti mantan presiden belum tentu dapat hadir.

Ada spekulasi bahwa beberapa mantan presiden dan ibu negara--terutama Obama--mungkin menerima undangan pribadi.

Jimmy Carter, yang menjabat sebagai presiden dari 1977 hingga 1981, belum menerima undangan, kata kantornya kepada Politico.

Para pemimpin dari seluruh Persemakmuran, di mana Ratu menjabat sebagai kepala untuk keseluruhan pemerintahannya, diharapkan hadir.

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese telah menerima undangan, demikian pula Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.

Sejumlah gubernur jenderal yang menjabat sebagai wakil raja di wilayah Persemakmuran diharapkan hadir bersama para pemimpin negara mereka.

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina dan Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe juga dilaporkan telah menerima undangan. 

Perdana Menteri India Narendra Modi belum mengkonfirmasi apakah dia akan hadir.


Pemimpin Dunia Lainnya

Ratu Elizabeth II Pakai Gaun Bermotif Floral, Diduga Persembahan untuk Lilibet
Gaun bermotif floral yang dikenakan Ratu Elizabeth II saat bertemu Joe Biden diduga persembahan untuk cicitnya, Lilibet. (Foto: Instagram.com/The Royal Family)

Para pemimpin dunia lainnya dikatakan telah menerima undangan termasuk Irlandia Taoiseach Michael Martin, Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier, dan Presiden Italia Sergio Mattarella serta Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-Yeol dan Presiden Brasil Jair Bolsonaro juga telah mengkonfirmasi kehadiran mereka.

Juga diharapkan untuk melakukan perjalanan adalah Kaisar Jepang Naruhito, Presiden Turki Recep Tayyip ErdoÄŸan, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Tidak diketahui apakah Presiden China Xi Jinping, yang kunjungannya ke Kazakhstan dan Uzbekistan minggu ini akan menandai pertama kalinya dia meninggalkan China sejak awal pandemi COVID-19, akan menerima undangan atau akan menerimanya.

Republik Islam Iran, yang telah lama menjadi subjek sanksi internasional atas program nuklirnya, hanya akan diwakili di tingkat duta besar, kata sumber Whitehall.

Infografis Ratu Elizabeth II, Penguasa Terlama di Kerajaan Inggris. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Ratu Elizabeth II, Penguasa Terlama di Kerajaan Inggris. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya