Liputan6.com, Jakarta - Banyak dari kita yang terbiasa menyikat gigi segera setelah bangun dari tempat tidur.
Tetapi meskipun kebersihan mulut yang baik adalah kunci untuk mempertahankan senyum yang indah, menyikat gigi tepat setelah bangun tidur mungkin tidak seefektif yang kita kira.
Baca Juga
Beberapa ahli medis percaya bahwa minum segelas air sebelum menyikat gigi jauh lebih baik untuk kesehatan mulut Anda, dan bahkan dapat meningkatkan efektivitas menyikat gigi.
Advertisement
Dilansir Bright Side, Minggu (9/10/2022), berikut adalah sejumlah alasan bahwa Anda sebaiknya tidak langsung menyikat gigi setelah bangun tidur:
1. Kurang Efektif
Jika Anda terbiasa menyikat gigi sebelum minum kopi di pagi hari, Anda mungkin perlu mempertimbangkan kembali kebiasaan ini. Ketika Anda meminum sesuatu segera setelah menyikat gigi, hal itu dapat menghilangkan fluoride dalam pasta gigi, sehingga menyikat gigi menjadi kurang efektif. Bahkan, dokter gigi menyarankan untuk menunggu setidaknya setengah jam setelah menyikat gigi untuk minum minuman apa pun. Dan jika Anda tidak punya banyak waktu di pagi hari, menyikat gigi hanya setelah sarapan.
2. Buat Gigi Berlubang
Meskipun minum air di pagi hari memiliki banyak manfaat kesehatan, namun jika minum air segera setelah menyikat gigi dapat mencegah Anda mendapatkan cukup fluoride. Karena fluoride adalah salah satu cara paling efektif untuk melawan gigi berlubang, sehingga jika mengalami kekurangannya dapat melemahkan email Anda, menyebabkan gigi berlubang, dan bahkan penyakit tulang.
3. Menyebabkan Mual
Menyikat gigi setelah bangun tidur dapat membantu Anda merasa segar kembali, tetapi beberapa orang mungkin merasa mual saat menyikat gigi. Meskipun menyikat gigi dua kali sehari sangat penting untuk kesehatan mulut Anda, Anda dapat melewatkannya sesekali jika itu membuat Anda merasa mual.
Banyak ibu hamil mengatakan mual di pagi hari semakin parah ketika mereka menyikat gigi segera setelah bangun tidur, dan banyak dokter gigi percaya bahwa menggunakan tetes xylitol atau bahkan air biasa dapat membantu.
4. Melemahkan Email Gigi
Merasa mual sering menyebabkan muntah, dan sering muntah dapat merusak gigi Anda. Karena muntahan mengandung asam lambung, itu bisa mengikis dan melemahkan email Anda, menyebabkan gigi Anda sakit.
Advertisement
Bahaya Sikat Gigi Terlalu Keras, Bikin Gusi Berdarah dan Lebih Sensitif
Semua orang mungkin pernah menyikat gigi dengan semangat membara. Maksud hati mungkin ingin membersihkan kotoran dengan maksimal, nyatanya sikat gigi terlalu keras ternyata tidak dianjurkan.
Co-founder sekaligus chief marketing officer Rata Indonesia, drg Deviana Maria mengungkapkan bahwa gerakan yang paling penting saat menyikat gigi adalah memutar.
"Kita selalu menganjurkan gosok gigi itu enggak perlu kok keras-keras banget, yang penting diputar. Jadi sequence-nya seperti memijit saja, bukan menyikat. Jadi memijat area antara gusi dan gigi. Rotasi mutar, bukan naik turun," ujar Deviana dalam wawancara bersama Health Liputan6.com ditulis Senin, (29/8/2022).
Deviana menjelaskan, menyikat gigi dengan terlalu kencang akan mengakibatkan gusi berdarah dan gusi turun. Kebiasaan inipun seringkali tidak disadari hingga akhirnya gusi menjadi lebih sensitif.
"Kalau sikat gigi terlalu keras yang paling pasti terjadi pertama kali adalah melukai si gusi. Kenapa memangnya enggak boleh melukai gusi? Karena gusi kalau kita lukai dan kita lakukan terus-menerus, gusinya turun," ujar Deviana.
"Kalau gusinya turun, akar giginya lama-lama kelihatan. Habis itu bisa kerasa, kok giginya sensitif banget ya? Kalau makan es krim kok berasa sensitif ya? Padahal enggak ada gigi bolong. Itu karena gusinya turun," tambahnya.
Setelah Sikat Gigi, Berapa Kali Berkumur yang Tepat?
Menjaga kesehatan gigi dan mulut sudah seharusnya dilakukan rutin dua kali sehari. Setiap pagi setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur.
Namun sayangnya, nggak semua orang melakukan kebiasaan baik itu. Diketahui bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang menyikat gigi satu kali sekali, yaitu hanya di malam hari sebelum tidur.
Padahal nyaris semua orang menyadari, dampak dari nggak menyikat gigi dua kali sehari adalah memicu pertumbuhan bakteri di mulut, hingga menyebabkan berbagai penyakit mulut.
Mulai dari meningkatkan zat asam yang dapat memecah email gigi sehingga menyebabkan gigi berlubang. Selain itu, melewatkan waktu menyikat gigi juga dapat menyebabkan plak yang mengandung bakteri, kemudian mengeras hingga menjadi karang gigi.
Penumpukkan karang gigi pada gusi, tentunya dapat menyebabkan peradangan hingga penyakit gusi. Maka dari itu, anjuran untuk ke dokter gigi enam bulan sekali, rutin mengganti sikat gigi tiga sampai empat bulan sekali, dan berkumur dengan tepat sangat diperlukan.
Advertisement