Liputan6.com, Washington - Pemilik baru Twitter, Elon Musk mentweet teori konspirasi anti-LGBT pada Minggu (30 Oktober) tentang apa yang terjadi pada malam ketika suami Ketua AS Nancy Pelosi diserang. Namun, beberapa jam kemudian dia menghapus posting tersebut.
Dilansir Channel News Asia, Senin (31/10/2022), tindakan Musk, yang menyatakan dirinya memiliki "hak kebebasan berbicara", menimbulkan ketidakpastian baru tentang arah platform media sosial yang akan diambil di bawah kepemilikan barunya. Itu juga menggarisbawahi megafon besar yang dimiliki Musk sekarang.
Baca Juga
Musk pada Minggu pagi men-tweet tanggapan terhadap Hillary Clinton, yang memposting berita tentang dugaan penyerang ke sayap kanan.
Advertisement
"Ada kemungkinan kecil mungkin ada lebih banyak cerita ini daripada yang terlihat," kata Musk kepada Clinton, melampirkan tautan yang tidak lagi dapat diakses.
Musk mungkin berpikir ulang tentang tweet tersebut karena sekitar tengah hari sebuah pesan muncul, "Tweet ini telah dihapus oleh penulis Tweet". Pada saat itu, tweet Musk telah disukai 110.000 kali, kata situs berita online Semafor.
Tweet itu tidak lagi terlihat pada Minggu sore di feed Musk.
Timbulkan Kekhawatiran
Tweet Musk pada hari Minggu dengan cepat menjadi titik fokus bagi para kritikus yang gelisah tentang arah yang akan ia ambil untuk Twitter, platform media sosial terkemuka untuk wacana dan diplomasi global.
Departemen komunikasi Twitter tidak menanggapi permintaan AFP untuk berkomentar tentang tweet tersebut dan apakah Musk sendiri yang menghapusnya.
Musk, yang kicauannya yang blak-blakan dan kontroversial telah menimbulkan masalah di masa lalu. Ia pun telah bersumpah untuk menghentikan moderasi konten, yang lebih mengandalkan algoritme komputer daripada monitor manusia.
Advertisement
Elon Musk Bakal PHK Karyawan Twitter Besar-besaran?
Rumor terbaru menyebut Elon Musk telah memerintahkan PHK besar-besaran di Twitter. Demikian menurut laporan The New York Times, dikutip dari Engadget, Senin (21/10/2022).
Pada Sabtu, 29 Oktober 2022, pendiri SpaceX dan Tesla itu dilaporkan meminta manajer untuk mulai menyusun daftar karyawan yang akan kena PHK. Terkai isu ini, pihak Twitter masih belum buka suara.
Ancaman PHK
Laporan dari The New York Times tidak menyebutkan berapa banyak tenaga kerja yang akan dipecat, meskipun beberapa tim atau divisi di perusahaan akan kena imbasnya.
Sebelum menyelesaikan pengambilalihan Twitter senilai US$ 44 miliar, Musk disebut mengatakan kepada investor bahwa dia berencana untuk memberhentikan sebanyak 75 persen dari 7.500 orang karyawan di Twitter.
Namun dalam pertemuannya dengan beberapa karyawan di kantor Twitter, Musk dikatakan telah memberi tahu kepada mereka bahwa dia tidak akan memangkas jumlah karyawan perusahaan secara dramatis.
Advertisement