Dokumen Rahasia Pembunuhan Presiden AS John F Kennedy Dirilis Tanpa Sensor

Gedung Putih merilis dokumen-dokumen terkait pembunuhan Presiden AS John F Kennedy tanpa sensor.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 16 Des 2022, 09:35 WIB
Diterbitkan 16 Des 2022, 09:00 WIB
John F Kennedy
John F Kennedy (John Vachon/LOOK Magazine/Library of Congress).

Liputan6.com, Washington, DC - Gedung Putih merilis lebih dari 10 ribu dokumen pembunuhan Presiden John F Kennedy tanpa editan. Presiden Kennedy ditembak mati di Texas pada 22 November 1963 dan identitas pembunuhnya masih menjadi perbincangan.

Berdasarkan memorandum di situs White House, Jumat (16/12/2022), dokumen-dokumen itu dirilis untuk transparansi ke masyarakat. Salah satu pertimbangannya adalah peristiwa yang sudah lama terjadi sehingga tak perlu lagi dirahasiakan.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden menjelaskan bahwa kerahasiaan itu dulu perlu untuk memastikan keamanan kepada militer, operasi intelijen, dan penegakan hukum, serta relasi luar negeri.

"Keperluan untuk memproteksi catatan-catatan terkait pembunuhan tersebut telah memudar bersama jalannya waktu," tulis pertanyaan Presiden Biden.

"Maka itu penting memastikan bahwa pemerintah Amerika Serikat memaksimalkan transparansi dengan mengungkap semua informasi yang tercatat terkait asasinasi, kecuali saat ada alasan kuat untuk melakukan sebaliknya," lanjut Presiden Biden.

Ada hampir 16 ribu catatan terkait pembunuhan Presiden JFK yang dulu dirilis dengan penyensoran. Kini, Gedung Putih mendapat lampu hijau dari lembaga terkait untuk merilis lebih dari 70 persen catatan tersebut secara utuh.

Situs National Archives menyebut dokumen pembunuhan JFK yang baru dirilis ini ada 13.173 dokumen.

"The John F. Kennedy Assassination Records Collection (the Collection) didirikan oleh National Archives pada November 1992 yang terdiri hampir dari lima juta halaman. Mayoritas koleksi tersebut telah tersedia secara publik tanpa batas akses sejak akhir 1990-an. Setelah perilisan hari ini, lebih dari 97 persen catatan yang terkumpul telah tersedia," jelas pihak National Archives.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pembunuh Belum Tentu Terkuak

Presiden John F. Kennedy dan PM Harold Macmillan
Presiden John F. Kennedy dan PM Harold Macmillan (John F. Kennedy Presidential Library & Museum)

BBC menyebut kemungkinan tak ada temuan besar dari dokumen-dokumen tersebut, namun sejarawan diharapkan bisa mempelajari lebih lanjut terkait terduga pembunuh.

Pada 1964, Warren Commission yang dibuat oleh Presiden Lyndon B. Johnson telah menyebut bahwa pembunuh JFK adalah Lee Harvey Oswald.

Oswald yang dulunya warga Uni Soviet dituding beraksi sendirian. Ia dibunuh di markas kepolisian Dallas pada 24 November 1963.

Kasus pembunuhan JFK juga menjadi topik teori konspirasi. Teori-teori itu masih subur meski JFK telah meninggal lebih dari setengah abad yang lalu.

Salah satu teorinya adalah JFK dibunuh oleh CIA.

Pada perilisan dokumen ini, CIA menegaskan tidak pernah berhubungan dengan Oswald. Mereka juga berkata tidak menahan informasi apa pun kepada para investigator.

Presiden Joe Biden berharap dengan perilisan dokumen ini, maka rakyat AS lebih memahami investigasi pemerintah pada kejadian tragedi ini.

"Pengungkapan signifikan ini mencerminkan komitmen Administrasi saya kepada transparansi dan akan menyediakan publik Amerika dengan wawasan dan pemahaman yang lebih besar terkait investigasi pemerintah terhadap kejadian tragis di sejarah Amerika ini," tulis Joe Biden.

Infografis 4 Langkah Pulang Umrah Bebas Covid-19
Infografis 4 Langkah Pulang Umrah Bebas Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya