Vladimir Putin Bertemu Lukashenko, Ukraina Tingkatkan Pertahanan di Perbatasan Belarus

Putin bertemu Lukashenko di Minsk, Belarus, Ukraina memperketat pertahanan perbatasannya dengan Belarus karena khawatir serangan baru dari Rusia.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Des 2022, 14:40 WIB
Diterbitkan 20 Des 2022, 14:04 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Belarus Alexander Lukashenko menghadiri pertemuan di Minsk, Belarus, pada Senin, 19 Desember 2022. (Pavel Bednyakov, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Belarus Alexander Lukashenko menghadiri pertemuan di Minsk, Belarus, pada Senin, 19 Desember 2022. (Pavel Bednyakov, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

Liputan6.com, Minsk - Ukraina memperketat pertahanan perbatasannya dengan Belarus, karena kekhawatiran bahwa Rusia mungkin sedang mempersiapkan serangan baru, kata seorang pejabat pemerintah.

Megutip BBC News, Selasa (20/12/2022), Wakil Menteri Dalam Negeri Ukraina Yevhen Yenin mengatakan akan memperkuat perbatasan Belarus dengan angkatan bersenjata dan amunisi.

Berita itu muncul saat Vladimir Putin melakukan perjalanan ke Minsk untuk bertemu dengan Presiden Belarus Alexander Lukashenko pada Senin, 19 Desember 2022. Wilayah Belarus berbagi perbatasan dengan Rusia dan Ukraina.

Setelah pertemuan itu, Presiden Rusia kemudian memerintahkan penguatan perbatasan dan kontrol sosial di Rusia. Dia mengatakan dinas keamanan harus segera menggagalkan setiap upaya untuk melanggar perbatasan Rusia, memerangi risiko yang datang dari luar negeri, dan mengidentifikasi pengkhianat dan penyabot.

Putin juga mengatakan layanan khusus harus memastikan keselamatan warga yang tinggal di bagian Ukraina yang diklaim Moskow sebagai miliknya. Di beberapa wilayah ini, terutama Kherson, Rusia baru-baru ini mengalami kemunduran militer yang signifikan.

Sementara itu, kementerian pertahanan Rusia mengumumkan bahwa pasukannya yang ditempatkan di Belarus akan melakukan latihan militer bersama dengan Belarus.

Menanggapi tindakan dan kunjungan tersebut, Yevhen Yenin menegaskan: "Kami sedang membangun garis pertahanan kami di seluruh perbatasan dengan Rusia dan Belarus."

Meskipun Belarus tidak terlibat dalam perang secara langsung, tetapi negara itu mengizinkan pasukan Rusia menggunakan wilayahnya untuk melancarkan invasi pada Februari lalu.

 

Putin: Rusia Tidak Ingin 'Menyerap' Siapapun

Grafis yang dipublikasikan AFP menunjukkan daerah-daerah yang diserang Rusia pada Februari 2022, termasuk Kyiv di mana Rusia harus melewati perbatasan Belarus untuk ke sana. (Dok. Agence France-Presse via Twitter)
Grafis yang dipublikasikan AFP menunjukkan daerah-daerah yang diserang Rusia pada Februari 2022, termasuk Kyiv di mana Rusia harus melewati perbatasan Belarus untuk ke sana. (Dok. Agence France-Presse via Twitter)

Di sisi lain, Minsk mendapat tekanan yang meningkat dari Moskow untuk meningkatkan dukungannya dalam "operasi militer khusus".

Namun, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menampik laporan itu "sebagai pemalsuan yang benar-benar bodoh dan tidak berdasar".

Presiden Putin terbang ke Minsk untuk berbicara dengan Presiden Lukashenko -- pertama kali dalam tiga setengah tahun terakhir pasangan ini bertemu di Belarus.

Pertemuan tersebut digambarkan sebagai "kunjungan kerja" dan berlangsung selama lebih dari dua jam.

Berbicara pada konferensi pers bersama, Presiden Putin mengatakan Rusia tidak ingin "menyerap" siapa pun. Dia juga mengatakan bahwa "musuh" yang tidak disebutkan namanya ingin menghentikan integrasi Rusia dengan Belarus.

Kendati demikian, pada hari Senin, juru bicara departemen luar negeri AS Ned Price mengatakan pernyataan Putin adalah "puncak ironi" mengingat dia saat ini berusaha untuk "menyerap" Ukraina.

Rusia Luncurkan Rudal Iran ke Ibu Kota Ukraina

Dalam foto yang dirilis oleh State Emergency Service of Ukraine pada Senin, 19 Desember 2022, pemadam kebakaran Ukraina sedang berusaha memadamkan api di sebuahinfrastruktur setelah serangan drone dari Rusia di Kyiv. (Pavel Petrov, SESU via AP)
Dalam foto yang dirilis oleh State Emergency Service of Ukraine pada Senin, 19 Desember 2022, pemadam kebakaran Ukraina sedang berusaha memadamkan api di sebuahinfrastruktur setelah serangan drone dari Rusia di Kyiv. (Pavel Petrov, SESU via AP)

Kenyataannya sebelum pertemuan itu, Rusia kembali meluncurkan rudal ke Ukraina dan targetnya adalah ibu kota Kyiv. Tak ada korban jiwa dalam serangan tersebut, namun Kyiv menjadi mati lampu.

Dilaporkan BBC, Selasa (20/12/2022), pihak UKraina mengaku berhasil menembak jatuh mayoritas rudal yang datang, tetapi sejumlah rudal mengenai "infrastruktur kritis" sehingga terjadi mati lampu. Serangan terjadi sebelum Presiden Vladimir Putin tiba di Belarusia pada Senin kemarin.

Serangan malam ke Kyiv ini disebut bukan hal biasa. Ada 23 rudal Iran yang ditembakkan pihak Rusia, Ukraina berhasil menangkal 18 di antaranya.

Foto-foto viral di media sosial menampilkan pemadam kebakaran berupaya memadamkan api besar di lokasi pembangkit listrik. Ada dua orang yang terluka.

Pada Jumat lalu, Rusia juga meluncurkan rudal ke arah Kyiv. Serangan-serangan menarget infrastruktur sipil di tengah musim dingin. Ukraina lantas menyebut Rusia berusaha menggunakan musim dingin sebagai senjata.

Terkait Belarus, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut Rusia akan melancarkan serangan darat pada awal tahun depan melalui Belarusia. Namun, sejumlah pakar belum melihat bukti bahwa Rusia berusaha melakukan serangan baru.

Terlebih, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko merupakan orang dekat Presiden Vladimir Putin. Rezim Presiden Lukashenko terkenal korup dan berkuasa di Belarusia sejak 1994.

Perayaan Hanukah di Ukraina Tetap Berlangsung Meski Perang Masih Berkecambuk

FOTO: Tanda Perdamaian Raksasa dari Belgia untuk Perang di Ukraina
Bendera Ukraina berkibar ditiup angin saat tanda perdamaian raksasa dipasang para demonstran jelang KTT Uni Eropa dan NATO di Brussels, Belgia, 22 Maret 2022. Pengunjuk rasa meminta para pemimpin Uni Eropa memberlakukan larangan penuh terhadap bahan bakar Rusia. (AP Photo/Geert Vanden Wijngaert)

Bagaimana dengan respons warga Ukraina? Meski perang masih berlangsung, warga Yahudi di Ukraina tetap memperingati Hanukah, sebagai harapan agar konflik segera usai.

Mereka memasang sebuah menorah besar pada Minggu (18/12) malam, menandai dimulainya liburan Hanukah yang berlangsung selama delapan hari di tengah puluhan ribu warga yang belum dapat mengakses kembali aliran listrik dan invasi Rusia yang memasuki bulan ke-10.

Puluhan orang berkumpul di Alun-Alun Maidan di ibu kota Kyiv, saat matahari terbenam pada Minggu untuk menyalakan lilin pertama pada menorah yang menurut para pemimpin Yahudi di sana dikatakan merupakan menorah terbesar di Eropa.

Walikota Kyiv Vitali Klitschko bergabung dengan para duta besar dari Israel, AS, Jepang, Polandia, Kanada, dan Prancis dalam upacara yang diorganisir oleh Federasi Masyarakat Yahudi di Ukraina, dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (20/12/2022). 

Viktoria Herman, 47, menjadi bagian dari warga yang menyaksikan perayaan tersebut di Kyiv. Ia mengatakan perayaan Hanukkah membawa harapan baginya di tengah bulan Desember yang jarang menerima sinar matahari.

"Akan ada cahaya dan semuanya akan baik-baik saja. Dan akhirnya perang akan berakhir," kata Herman.

Duta Besar Israel untuk Ukraina, Michael Brodsky, mengatakan, "Saya berharap segala sesuatu yang baik bagi warga Ukraina seperti yang disimbolkan dalam Hanukkah. Saya harap rumah-rumah warga Ukraina akan kembali terang ... dan saya berharap (Ukraina) akan memperoleh kemenangan."

Sejumlah relawan membagikan menorah, lilin, puzzle, dan makanan manis bagi sejumlah warga Yahudi Ukraina yang merupakan minoritas di negara tersebut.

Sementara itu operator jaringan listrik Ukraina pada Minggu mengatakan pekerjaan untuk memulihkan aliran listrik yang terputus akibat pemboman Rusia masih terus berlangsung.

 

Penulis: Safinatun Nikmah

Infografis Reaksi Global terhadap Serbuan Rusia ke Ukraina. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Reaksi Global terhadap Serbuan Rusia ke Ukraina. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya