Liputan6.com, Jakarta - Beberapa negara memberlakukan pembatasan pada pelancong dari China karena lonjakan infeksi COVID-19 setelah negara itu membatalkan kebijakan "nol-COVID" yang ketat.
Dilansir Al Jazeera, Jumat (30/12/2022), dari Amerika Serikat hingga Jepang, negara-negara khawatir bahwa varian baru dapat muncul dari wabah China yang terus berlanjut dan Beijing mungkin tidak menginformasikan ke seluruh dunia dengan cukup cepat. Belum ada laporan varian baru, tetapi ada kekhawatiran luas atas kurangnya informasi dan data dari China.
Baca Juga
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sangat prihatin dengan meningkatnya laporan kasus parah di seluruh China setelah negara itu sebagian besar mengabaikan kebijakan "nol-COVID".
Advertisement
Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam serangkaian tweet pada hari Kamis, mengimbau China untuk lebih terbuka dengan data terperinci tentang situasi pandemi.
Sementara Beijing telah bergerak untuk membuka kembali perbatasannya dan mulai 8 Januari membatalkan karantina wajib untuk kedatangan dari luar negeri.
Berikut adalah sejumlah negara yang memperketat aturan soal kedatangan turis China:
1. Amerika Serikat
Mulai 5 Januari, AS akan memberlakukan tes wajib COVID-19 untuk pelancong dari Tiongkok. Semua penumpang udara berusia dua tahun ke atas akan memerlukan tes negatif tidak lebih dari dua hari sebelum keberangkatan dari China, Hong Kong atau Makau. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan bahwa orang Amerika harus mempertimbangkan kembali perjalanan ke China, Hong Kong, dan Makau.
2. Korea Selatan
Korea Selatan akan menguji pelancong dari China untuk COVID-19 dan membatasi visa jangka pendek untuk warga negara China.
Mereka yang datang dari China akan diminta untuk memberikan tes PCR negatif dalam waktu 48 jam setelah keberangkatan atau tes antigen cepat yang diambil dalam waktu 24 jam, diikuti dengan tes PCR setelah kedatangan, kata Perdana Menteri Han Duck-soo pada hari Jumat.
Pengujian pada saat kedatangan dan tes pra-keberangkatan akan mulai berlaku masing-masing mulai 2 Januari dan 5 Januari.
Seoul juga akan menghentikan sementara perluasan penerbangan ke China dan membatasi semua penerbangan internal ke Bandara Internasional Incheon, yang terbesar di negara itu, kata Han.
Â
Advertisement
3. Jepang
Langkah-langkah perbatasan baru Jepang untuk China mulai berlaku pada hari Jumat, tepat ketika negara itu memasuki liburan Tahun Baru yang ditandai dengan pesta dan perjalanan, ketika infeksi diperkirakan akan meningkat.Â
Wisatawan dari China daratan harus memiliki tes COVID-19 negatif pada saat kedatangan. Mereka yang dites positif akan dikarantina selama tujuh hari di fasilitas yang ditunjuk dan sampelnya akan digunakan untuk analisis genom.
Penerbangan langsung antara China dan Jepang akan dibatasi pada empat bandara utama Jepang untuk saat ini, kata pemerintah.
4. Malaysia
Malaysia pada hari Jumat mengatakan akan menyaring semua pelancong yang masuk untuk demam dan menguji air limbah dari pesawat yang tiba dari China untuk COVID-19.
Sementara menteri kesehatan Zaliha Mustafa mengatakan langkah-langkah pencegahan sedang diambil karena negara menghadapi risiko masuknya kasus virus corona dari luar negeri, belum jelas kapan akan diberlakukan.
5. TaiwanÂ
Mulai 1 Januari, Taiwan akan mulai menguji pendatang dari China untuk COVID-19. Pusat Komando Epidemi Pusat mengatakan semua penumpang yang tiba dengan penerbangan langsung dari China, serta dengan perahu di dua pulau lepas pantai, harus menjalani tes PCR pada saat kedatangan.
Advertisement
6. India
Mulai 1 Januari, orang yang tiba di India dari China, Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Singapura, dan Thailand harus menunjukkan laporan tes negatif COVID-19.
Wisatawan dari negara-negara tersebut harus mengunggah hasil tes mereka di situs web pemerintah India sebelum keberangkatan mereka, tulis menteri kesehatan Mansukh Mandaviya di Twitter pada hari Kamis.
India telah mulai menguji secara acak dua persen dari semua penumpang internasional yang tiba di bandara.
7. Italia
Italia adalah negara pertama di Eropa yang memesan swab antigen COVID-19 dan pengurutan virus untuk semua pelancong yang datang dari Tiongkok. Bandara utama di Milan dan Roma sudah mulai menguji penumpang yang datang dari Beijing dan Shanghai.
Perdana Menteri Giorgia Meloni mengatakan dia "berharap" Uni Eropa akan mengikuti jejaknya dalam memberlakukan tes wajib untuk semua penumpang yang terbang dari China.
Advertisement