Mahasiswa Kriminologi Bantai 4 Orang di AS

Teror pembunuhan empat mahasiswa di Idaho ternyata dilakukan mahasiswa kriminologi.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Jan 2023, 20:35 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2023, 20:35 WIB
Ilustrasi pembunuhan.
Ilustrasi pembunuhan.

Liputan6.com, Moscow - Seorang mahasiswa kriminologi terungkap sebagai pelaku pembunuhan mahasiswa di Idaho, Amerika Serikat. Empat mahasiswa itu ditusuk pada November 2022 ketika mereka tidur.

Kasus tersebut membuat geger daerah setempat. Pelaku ternyata seorang mahasiswa doktoral yang belajar tentang kejahatan. 

Dilaporkan VOA Indonesia, Minggu (1/1/2023), pembunuhan itu sempat membingungkan polisi hingga menambah ketegangan di kota itu setelah berminggu-minggu tanpa titik terang dalam kasus itu.

Namun, polisi terus bekerja dan pada Jumat (30/12) lalu mengatakan telah menetapkan seorang tersangka di Pennsylvania, yang berjarak lebih dari 4.000 kilometer dari Moscow, Idaho.

Bryan Christopher Kohberge (28) ditangkap pada Jumat (30/12) pagi oleh Kepolisian Negara Bagian Pennsylvania di sebuah rumah di kotapraja Chestnuthill.

Kohberger adalah mahasiswa tingkat doktoral (PhD) di Departemen Peradilan Pidana dan Kriminologi di Washington State University WSU, yang dekat dengan Universitas Idaho. Ia juga asisten pengajar di program peradilan pidana dan kriminologi di WSU.

Jaksa penuntut di Latah County, Bill Thompson mengatakan tim penyelidik yakin Kohberger masuk ke rumah mahasiswa-mahasiswa itu “dengan maksud untuk melakukan pembunuhan.”

Bukti DNA yang ditemukan di lokasi memainkan peran kunci dalam mengidentifikasi Kohberger sebagai tersangka pembunuhan itu.

Seorang pejabat penegak hukum mengatakan kepada Associated Press, pihak berwenang dapat mencocokkan DNA Kohberger dengan materi genetik yang ditemukan selama penyelidikan. Ditambahkannya, tim penyelidik dengan mengawasi gerak-gerik Kohberger beberapa hari terakhir ini sebelum melakukan penangkapan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mencari Motif

Ilustrasi pisau penusukan
Ilustrasi (iStock)

Tim penyelidik federal dan negara bagian kini sedang mengkaji latar belakang, catatan keuangan dan komunikasi elektronik Kohberger untuk mengidentifikasi motif dan mengembangkan kasus itu, tambah penegak hukum yang tidak dapat mengungkap identitasnya karena tidak berwenang membahas perincian penyelidikan yang sedang berlangsung.

Para penyelidik juga mewawancarai orang-orang yang mengenal Kohberger, termasuk mereka yang aktif di WSU.

“Tindakan mengerikan ini telah mengguncang semua orang di wilayah Palouse,” ujar Rektor WSU Elizabeth Chilton dalam sebuah pernyataan, merujuk pada perbukitan indah yang mengelilingi kedua universitas – Washington State University WSU dan Universitas Idaho.

Ditambahkannya, “kami akan merasakan kehilangan anak-anak muda di komunitas Moscow-Pullman dalam waktu lama, dan berharap pengumuman Jumat ini menjadi langkah menuju pemulihan.”

WSU dan Universitas Idaho adalah mitra dalam beberapa program akademik, dan para mahasiswa terkadang menghadiri kelas dan seminar, atau bekerja di kedua universitas itu. Namun, Presiden Universitas Idaho, Scott Green, lewat memo kepada para mahasiswa dan staf pada Jumat malam, memastikan universitas itu tidak pernah memiliki catatan tentang Kohberger.

Juru bicara WSU, Mia Rossi-Marino, mengatakan Kohberger lulus dari Northampton Community College di Pennsylvania dengan gelar Diploma (D) III bidang psikologi pada 2018. Universitas DeSales di Pennsylvania mengatakan ia menerima gelar sarjana pada 2020 dan menyelesaikan studi pascasarjana pada Juni 2022.


Para Korban

Poster dengan empat mahasiswa yang menjadi korban pembunuhan Idaho.
Poster dengan empat mahasiswa yang menjadi korban pembunuhan Idaho. Dok: AP Photo/Ted S. Warren, File

Kaylee Goncalves, usia 21 tahun, asal Rathdrum, Idaho; Madison Mogen, usia 21 tahun, asal Coeur d’Alene, Idaho; Xana Kernodle, usia 20 tahun, asal Post Fallas, Idaho; dan Ethan Chapin, usia 20 tahun, asal Conway, Washington; adalah anggota kelompok di Universitas Idaho dan bersahabat dekat.

Goncalves, Mogen dan Kernodle tinggal di rumah sewaan tiga lantai bersama dua teman mereka. Kernodle dan Chapin berpacaran, dan malam nahas itu Chapin sedang mengunjungi Kernodle.

Hasil autopsi menunjukkan keempat nya tampaknya diserang ketika sedang tidur pulas. Sebagian diantara mereka memiliki luka dalam yang menunjukkan perlawanan, dan tiap-tiap korban ditikam beberapa kali. Polisi mengatakan tidak ada tanda-tanda serangan seksual.

Pada Kamis (29/12), polisi mengatakan rumah sewaan itu akan dibersihkan mulai Jumat pagi dari “potensi bahaya biologis dan zat-zat berbahaya lainnya.”

Kuasa hukum ayah Goncalves, Shanon Gray, mengatakan petugas penegak hukum menelpon keluarga itu pada Jumat (30/12) malam untuk memberitahu tentang penangkapan Kohberger. Namun, Gray tidak memberi tambahan informasi apapun tentang bagaimana atau mengapa mereka yakin laki-laki itu terlibat dalam pembunuhan tersebut.


Sosok Pelaku

Bryan Kohberger, tersangka pembunuhan empat mahasiswa Universitas Idaho. Dok: Lapas Monroe County via AP)
Bryan Kohberger, tersangka pembunuhan empat mahasiswa Universitas Idaho. Dok: Lapas Monroe County via AP

Seorang mahasiswa kriminologi dan peradilan pidana di WSU, Ben Roberts, menggambarkan Kohberger sebagai sosok yang ramah dan percaya diri, tetapi “tampaknya selalu mencari cara untuk menyesuaikan diri.”

Roberts mengatakan “saya melihatnya sebagai seseorang yang super canggung.”

Roberts memulai program pendidikannya bersama Kohberger pada bulan Agustus lalu, dan memiliki beberapa mata kuliah bersamanya. Ia menggambarkan Kohberger sebagai sosok yang ingin tampil akademis.

“Sesuatu yang selalu dilakukannya adalah menemukan cara yang rumit untuk menjelaskan sesuatu,” ujarnya. “Ia harus memastikan bahwa kita tahu kalau dia mengetahui (isu) tersebut.”

Lewat email keluarga Ethan Chapin mengatakan “merasa lega dengan berakhirnya babak ini karena ikut membantu memberi ketenangan. Namun, hal itu tidak mengubah hasil akhir atau menghilangkan luka pedih kami,” tulis keluarga itu.

“Kami sangat merindukan Ethan dan keluarga kami berubah selamanya (karena peristiwa ini.”

Keprihatinan atas masalah keselamatan mahasiswa membuat pihak kampus Universitas Idaho menyewa perusahaan keamanan tambahan untuk mengawasi para mahasiswa di kampus itu. Sementara Kepolisian Idaho mengirim pasukan untuk membantu patroli di jalan-jalan kota itu.

Kohberger ditahan tanpa jaminan di Pocono Mountains, Pennsylvania, dan juga akan ditahan tanpa jaminan di Idaho ketika ia “diekstradisi” ke negara bagian itu, kata Thompson.

Pernyataan tertulis untuk empat dakwaan pembunuhan tingkat pertama di Idaho akan tetap disegel hingga ia tiba di Idaho, kata jaksa penuntut itu.

Kohberger juga didakwa dengan kejahatan perampokan di Idaho. Sidang untuk membahas pemindahan Kohberger dijadwalkan berlangsung pada Selasa (3/1).

Kaylee Goncalves, Madison Mogen, Xana Kernodle dan Ethan Chapin ditikam hingga mati di sebuah rumah sewa di dekat kampus di Moscow, kota berpenduduk sekitar 25.000 orang yang terletak di dekat perbatasan negara bagian Washington.

Kepala Kepolisian Moscow, James Fry, mengatakan tim penyelidik masih mencari senjata yang digunakan. Fry tidak dapat menyembunyikan emosinya ketika mengumumkan penangkapan Kohberger dalam konferensi pers pada Jumat (30/12).

Puluhan ribu petunjuk mengalir setelah aparat penegak hukum meminta bantuan publik untuk menemukan sedan Hyundai Elantra berwarna putih yang terlihat di dekat rumah korban saat pembunuhan itu. Selain menemukan bukti DNA, pihak berwenang juga mempelajari bahwa Kohberger memiliki sedang Hyundai Elantra putih, ujar seorang pejabat yang berbicara tanpa mengungkap identitasnya.

Belum ada pengacara yang terdaftar dalam dokumen kasus Kohberger. Sementara upaya menelpon kantor pembela publik di kabupaten itu belum membuahkan hasil.

Infografis Libur Natal dan Tahun Baru, Ini 5 Langkah Cegah Lonjakan Covid-19
Infografis Libur Natal dan Tahun Baru, Ini 5 Langkah Cegah Lonjakan Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya