Liputan6.com, Jakarta - Fernando Cuevas, pastor dari kota Valencia, Spanyol dijuluki sebagai Tinder Priest atau Pastor Tinder. Pasalnya, ia berhasil menjodohkan 270 pasangan yang berujung pernikahan dan tidak ada perceraian di antaranya.
Kata “Tinder” sendiri berasal dari aplikasi berbasis jejaring sosial dengan nama yang sama. Tinder sering dikenal sebagai situs atau aplikasi kencan.
Dilansir dari Oddity Central, Senin (15/1/2023) karier Pastor Fernando Cuevas mulai 14 tahun lalu ketika ia bertemu dengan seorang pemuda Katolik bernama Salva. Salva saat itu didekati oleh sekelompok gadis muda.
Advertisement
Salva terkesima akan kecantikan gadis-gadis itu serta persamaan nilai-nilai Katolik yang dianut. Salva kemudian meminta bantuan Pastor Fernando untuk mencomblangkan dirinya dengan salah satu dari sekelompok gadis tersebut.
Lima bulan kemudian, Salva menikah dengan Geles, salah satu gadis yang dicomblangkan oleh Pastor Fernando. Kariernya sebagai Pastor Tinder pun dimulai.
Fernando Cuevas menyadari bahwa masyarakat Barat semakin sekuler. Umat Katolik yang taat pun kesulitan dalam berhubungan atau bertemu dengan calon pasangan yang mempunyai nilai dan keyakinan inti yang sama. Sebagai pastor, Fernando pun mengambil tanggung jawab untuk membantu mereka yang kesulitan.
“Orang-orang yang sangat berkomitmen pada imannya mencari seseorang yang sama,” ucap Pastor Fernando.
“Ini bukan sesuatu yang sekunder yang tidak penting, ini adalah sesuatu yang mendasar. Namun, masyarakat sangat sekuler dan orang-orang memiliki ketidaktahuan agama yang luar biasa dan kurangnya minat. Mereka tidak tertarik pada hal-hal tentang Tuhan karena mereka tidak dibesarkan seperti itu. Mereka yang ingin menjalankan keyakinan mereka sangat mementingkannya dan ingin menemukan seseorang seperti itu,” lanjutnya.
Proses Kerja Pastor Tinder
Untuk menjodohkan dua orang, Pastor Fernando menghabiskan sebagian besar waktunya menganalisis dan memperhatikan dengan cermat ciri-ciri dan minat kepribadian para kandidat. Jika ia menemukan ada pasangan yang saling cocok, ia mengirimkan dokumen kepada setiap kandidat dengan informasi dan gambar orang lain.
Formulir khusus telah ia buat dan harus diisi oleh para pencari jodoh. Formulir tersebut bertujuan agar dapat memaksimalkan peluang seseorang untuk mendapatkan pasangan yang paling cocok.
Formulirnya berisikan detail seperti nama, nama belakang, usia, tahun lahir, tinggi badan, studi, pekerjaan saat ini, kebajikan, hobi, kekurangan, hal-hal yang dicari dari seorang pasangan, dan tentu saja, tingkat komitmen terhadap Gereja.
Kemudian, bila dua orang saling setuju, Pastor Fernando memberi sang pria nomor si perempuan, sehingga mereka bisa berhubungan lebih dekat dan lebih jauh. Di sinilah peran Fernando sebagai Pastor Tinder berakhir.
Advertisement
Kesuksesan Pastor Tinder
Pastor Fernando telah membangun reputasi yang cukup baik di kalangan umat Katolik lajang sebagai Pastor Tinder. Tidak hanya di Spanyol, tetapi nama ia sudah terdengar di negara-negara Latin lainnya seperti di Amerika Tengah dan Selatan.
Ia mendapat sekitar 20 permintaan setiap hari dari orang yang mencari cinta. Ia pun mencoba membantu mereka semua.
Fernando juga mengatakan bahwa ia telah membuat ribuan pasangan dalam 14 tahun terakhir. Ia juga merasa bangga karena telah berhasil mencomblangkan 270 pernikahan bahagia dengan catatan nol perceraian.
Fernando Cuevas juga menyatakan bahwa ia tidak bertanggung jawab atas kebahagiaan pasangan yang ia jodohkan. Ia hanya mempunyai inspirasi untuk memperkenalkan para pencari jodoh satu sama lain.
Ia tidak pernah terlibat setelah para pasangan menikah. Ia tidak pernah menasihati para pasangan tentang hubungan atau pernikahan, semuanya balik lagi ke keputusan para pasangan masing-masing.
Fernando yakin bahwa kesuksesan hasil perjodohannya disebabkan oleh para kandidatnya sendiri yang cari pasangan. Sebab, ia mengatakan bahwa mereka adalah “orang-orang yang sangat spiritual dan sangat terbiasa memberi untuk orang lain dan untuk mereka sendiri.”
Tinder sebagai Alternatif Kencan Tradisional
Di dunia yang serbadigital seperti saat ini, mencari pasangan atau kencan pun bisa dilakukan secara daring. Tinder adalah salah satu aplikasi kencan paling populer di dunia.
Tinder pertama kali diluncurkan pada 12 September 2012. Kini, Tinder telah diunduh lebih dari 340 juta kali dan tersedia di 190 negara dan lebih dari 40 bahasa. Daya tarik Tinder adalah bahwa aplikasi ini bisa menawarkan pintu gerbang ke hubungan dan bahkan pernikahan.
Tinder juga tersedia sebagai aplikasi gratis untuk Android atau iOS. Tinder ternyata aplikasi yang sangat sederhana untuk digunakan.
Beberapa pengguna bisa berinteraksi dengan menggunakann Tinder sebagai layanan kencan online yang serius. Namun, Tinder juga aplikasi yang bisa digunakan untuk sekadar bersenang-senang atau benar-benar mencari teman.
Untuk menemukan kecocokan, Tinder terlebih dahulu mengidentifikasi lokasi, lalu mencocokkan pengguna dengan orang lain di sekitar. Pengguna diperlihatkan beberapa profil dari tanggal potensial yang ditemukan Tinder.
Pengguna kemudian dapat secara anonim memilih untuk like (geser kanan) atau pass (geser kiri). Saat klik like pada seseorang, dan mereka melakukan hal yang sama, Tinder menampilkan pesan yang mengatakan, “It's a Match!”. Barulah kedua pengguna dapat saling mengirim pesan melalui aplikasi seperti SMS.
Advertisement