Utang Malaysia Capai Rp5.200 Triliun, PM Anwar Ibrahim Ingatkan Kencangkan Ikat Pinggang

Anwar Ibrahim dilaporkan akan mengajukan revisi anggaran 2023 ke Parlemen Malaysia pada 24 Februari.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 18 Jan 2023, 23:55 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2023, 18:35 WIB
ringgit-malaysia130506b.jpg
Ringgit Malaysia.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengisyaratkan keseriusan pemerintahannya dalam menyumbat kebocoran anggaran dan menghitung setiap ringgit pengeluaran. Pernyataan Anwar Ibrahim tersebut muncul di tengah tantangan ekonomi global pada tahun 2023.

Anwar Ibrahim mengatakan, dia telah mengidentifikasi bagaimana 3 - 4 miliar ringgit dapat dihemat jika Kementerian Pertahanan Malaysia lebih berhati-hati dengan prosedur pengadaan.

"Apakah itu terkait dengan keamanan darat, laut atau udara, ada tanggung jawab untuk memastikan peralatan terbaik diusulkan dan dinegosiasikan tanpa campur tangan politik atau kepentingan vendor," kata Anwar Ibrahim yang juga menjabat sebagai menteri keuangan seperti dikutip dari The Strait Times, Rabu (18/1/2023).

Hal tersebut disampaikan oleh Anwar Ibrahim dalam sebuah dialog terkait anggaran 2023 di kementerian keuangan pada Selasa (17/1).

Anwar Ibrahim lebih lanjut menambahkan bahwa utang dan kewajiban Malaysia mencapai 1,5 triliun ringgit atau setara dengan Rp5.228 triliun, sementara defisit anggaran sekitar 5,8 persen dari produk domestik bruto pada tahun 2020.

"Posisi fiskal tahun 2023 tidak akan nyaman. Pemerintah harus menerima fakta ini. Tidak bisa business as usual, tidak bisa merasa puas," ungkap Anwar Ibrahim seraya menambahkan bahwa rasio utang terhadap pendapatan negara itu mendekati ambang di luar kemampuan negara.

Dalam pernyataannya, Anwar Ibrahim sebagian besar membahas tentang mengekang pemborosan, utang, dan pengadaan, terutama di bidang militer.

Anwar Ibrahim dilaporkan akan mengajukan revisi anggaran 2023 ke parlemen pada 24 Februari, di mana prioritas utama pemerintahannya adalah melindungi kelompok berpenghasilan rendah dan menengah di tengah inflasi dan meningkatnya biaya hidup.

 

 

Mempercepat Distribusi Bantuan

Ilustrasi bendera Malaysia (pixabay)
Ilustrasi bendera Malaysia (pixabay)

Pada Senin (16/1), Anwar Ibrahim mengatakan pemerintahannya tengah mempercepat distribusi bantuan tunai sebesar 1,67 miliar ringgit.

"Pemerintah akan mempertahankan sejumlah item dalam anggaran yang diajukan pemerintahan sebelumnya (yang belum disahkan)," ujar Anwar Ibrahim.

Anwar Ibrahim yang telah menjabat selama hampir dua bulan mengatakan, pemerintahannya telah mendeteksi kebocoran sekitar 4 miliar dari proyek banjir saja. 

Tidak Ada Pembangunan Gedung Pencakar Langit

Berwisata ke Malayasia, Jangan Lupa Kunjungi Tempat Ini
Petronas Twin Tower (liputan6)

Pemerintahan Anwar Ibrahim akan memprioritaskan peningkatan partisipasi negara dalam teknologi dan ekonomi hijau serta fokus pada peningkatan usaha kecil dan menengah dengan tetap menjaga disiplin fiskal.

Anwar Ibrahim juga menegaskan bahwa tidak akan ada gedung pencakar langit yang dibangun selama pemerintahannya karena Kuala Lumpur sudah memiliki cukup banyak landmark.

"Ada Menara Kembar (Petronas), TRX (Bursa Tun Razak). Saya tidak ingin bersaing. Di bawah Anwar, saya tidak berniat meninggalkan jejak seperti itu," tegasnya.

Politikus Partai Pakatan Harapan itu juga mengatakan bahwa banyak temuan file "yang dipertanyakan", terutama di kementerian keuangan.

Infografis Utang Indonesia Tembus Rp 6.000 Triliun. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Utang Indonesia Tembus Rp 6.000 Triliun. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya