Korban Tewas Akibat Gempa Turki dan Suriah 6 Februari 2023 Mencapai 7.826 Jiwa

Melihat skala kehancuran yang terjadi sejak gempa utama hingga gempa susulan, Turki memberlakukan keadaan darurat di 10 provinsi.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 08 Feb 2023, 09:21 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2023, 08:28 WIB
Gempa Magnitudo 7,8 Turki, Warga dan Tim Penyelamat Terus Cari Korban dari Reruntuhan Bangunan
Orang-orang mencari korban selamat melalui puing-puing bangunan setelah gempa berkekuatan magnitudo 7,8 di Diyarbakir, pada 6 Februari 2023. Setidaknya 284 orang tewas di Turki dan lebih dari 2.300 orang terluka dalam salah satu gempa terbesar di Turki dalam setidaknya satu abad, saat pekerjaan pencarian dan penyelamatan berlanjut di beberapa kota besar. (AFP/Ilyas Akengin)

Liputan6.com, Ankara - Korban tewas akibat gempa Turki magnitudo 7,8 yang terjadi pada Senin (6/2/2023) mencapai 7.826 jiwa. Angka tersebut merupakan gabungan dari 5.894 kematian yang terjadi di Turki dan 1.932 kematian yang dilaporkan di Suriah. Demikian dikutip dari The Guardian, Rabu (8/2).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya telah memperkirakan bahwa angka kematian akibat korban gempa Turki dan Suriah bisa melampaui 20.000 jiwa.

"Ada potensi terus terjadi keruntuhan lebih lanjut sehingga kami sering melihat peningkatan delapan kali lipat dari jumlah awal," ungkap petugas darurat senior WHO untuk Eropa Catherine Smallwood.

Melihat skala kehancuran yang terjadi sejak gempa utama hingga gempa susulan, otoritas Turki telah mengumumkan keadaan darurat di 10 provinsi.

Upaya pencarian dan penyelamatan para korban gempa saat ini dilaporkan terhambat oleh beberapa situasi, termasuk cuaca dingin.

Di Suriah utara, negara yang sudah menderita akibat perang saudara, tim sukarelawan mengatakan mereka kekurangan bahan bakar dan sejumlah perbekalan paling dasar yang diperlukan untuk mengevakuasi korban yang masih terperangkap di reruntuhan.

Seorang Bayi Baru Lahir Berhasil Diselamatkan

Gempa Turki dan Suriah
Petugas penyelamat dan keluarga mencari di antara reruntuhan bangunan setelah gempa bumi berkekuatan 7,8 skala Richter mengguncang bagian tenggara negara itu, Kahramanmaras, Turki, Selasa (7/2/2023). Jumlah korban tewas gabungan telah meningkat menjadi lebih dari 5.000 orang di Turki dan Suriah setelah gempa terkuat di wilayah tersebut dalam hampir satu abad terakhir. (OZAN KOSE/AFP)

Sementara itu, seorang bayi perempuan yang baru lahir berhasil diselamatkan dari reruntuhan di sebuah rumah di Suriah utara pasca gempa Turki 6 Februari 2023. Bayi yang masih terikat dengan tali pusar ibunya yang sudah meninggal itu ditemukan oleh salah seorang kerabatnya, Khalil al-Suwadi.

Bayi itu adalah satu-satunya yang selamat ketika gempa bermagnitudo 7,8 meratakan bangunan yang dihuni keluarganya di Kota Jindayris yang dikuasai pemberontak.

"Kami mendengar suara saat sedang menggali," kata Suwadi kepada AFP, Selasa (7/2), seperti dikutip dari The Guardian.

"Kami membersihkan debu dan menemukan bayi dengan tali pusar (utuh), jadi kami memotongnya dan sepupu saya membawanya ke rumah sakit."

Bayi perempuan tersebut saat ini menerima perawatan di rumah saki anak di Kota Afrin. Dokter anak Hani Maarouf mengatakan kepada AFP bahwa kondisi bayi tersebut stabil tetapi terdapat memar, luka robek, dan hipotermia.

Suwadi menuturkan bahwa keluarga bayi tersebut tinggal di gedung apartemen lima lantai.

Infografis Gempa Dahsyat dan Mematikan di Turki. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Gempa Dahsyat dan Mematikan di Turki. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya