Ukraina Sebut Rudal Rusia Nyasar ke Rumania dan Moldova, Bucharest Membantah

Ukraina mengatakan bahwa dua rudal jelajah Kalibr Rusia melintasi wilayah udara Rumania dan Moldova.

oleh Hariz Barak diperbarui 11 Feb 2023, 15:07 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2023, 15:07 WIB
FOTO: Rusia Gelar Latihan Militer Gabungan di Ashuluk
Sebuah roket diluncurkan dari sistem rudal di pangkalan militer Ashuluk, Rusia, 22 September 2020. Latihan ini diharapkan akan diadakan di Laut Hitam dan perairan laut Kaspia, akan berlangsung hingga 26 September. (Russian Defense Ministry Press Service via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Panglima militer Ukraina mengatakan pada hari Jumat, 10 Februari, bahwa dua rudal jelajah Kalibr Rusia melintasi wilayah udara Rumania dan Republik Moldova dalam perjalanan mereka ke Ukraina.

Namun, Kementerian Pertahanan Rumania (MApN) membantah informasi tersebut, dan mengatakan rudal itu tidak melintasi Rumania tetapi terbang sekitar 35 km timur laut perbatasan negara itu.

Di sisi lain, Moldova mengatakan sebuah rudal memang memasuki wilayah udaranya pada Jumat pagi.

Ini terjadi ketika Rusia melancarkan gelombang serangan rudal baru ke Ukraina pada 10 Februari 2023.

"Hari ini, 10 Februari, pukul 10:18 pagi, dua rudal jelajah Kalibr Rusia melintasi perbatasan negara Ukraina dengan Republik Moldova. Sekitar pukul 10.33, rudal-rudal ini melintasi wilayah udara Rumania. Setelah itu, rudal kembali memasuki wilayah udara Ukraina di titik penyeberangan perbatasan ketiga negara," kata panglima angkatan bersenjata Ukraina, menambahkan bahwa rudal diluncurkan dari wilayah Laut Hitam.

Namun, Kementerian Pertahanan Rumania membantah laporan tersebut. Dalam jawaban resmi, dikatakan bahwa sistem pengawasan Angkatan Udara Rumania mendeteksi target udara, kemungkinan besar rudal jelajah yang diluncurkan dari kapal Rusia di Laut Hitam, dekat Semenanjung Krimea, yang terbang di atas Ukraina, Republik Moldova dan memasuki kembali wilayah udara Ukraina "tanpa berpotongan, kapan saja, wilayah udara Rumania."

"Lintasan target terdekat yang sampai ke wilayah udara Rumania dicatat oleh radar di sekitar 35 kilometer timur laut perbatasan," kata MApN, dikutip dari MSN News, Sabtu (11/2/2023).

 

Kata Moldova

Kondisi Pulau Ular yang Berhasil Kembali Direbut Ukraina dari Rusia
Sistem rudal Tor Rusia yang terbengkalai terlihat di Pulau Ular, Laut Hitam, Ukraina, 18 Desember 2022. Pasukan Rusia menduduki pulau itu pada awal-awal invasinya ke Ukraina, namun akhirnya mundur beberapa bulan kemudian. (AP Photo/Michael Shtekel)

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Moldova yang bertetangga mengatakan sebuah rudal terdeteksi saat melintasi wilayah udara negara itu.

"Struktur yang bertanggung jawab di dalam institusi mendeteksi, pada pukul 10:18 pagi, sebuah rudal yang melintasi wilayah udara Republik Moldova di atas kota Mocra di wilayah Transnistrian dan, kemudian, di atas kota Cosauți di distrik Soraca, menuju Ukraina," bunyi pengumuman resmi tersebut. Dikatakan juga bahwa Kementerian Pertahanan mengutuk keras pelanggaran wilayah udara Republik Moldova.

Situasi serupa terjadi pada Oktober tahun lalu ketika tiga rudal Rusia diluncurkan dari kapal-kapal di Laut Hitam melintasi wilayah Moldova dalam perjalanan mereka ke Ukraina. Mereka terbang kurang dari 100 km dari perbatasan Rumania.

 

Ukraina Mohon Bantuan ke Eropa, Mulai Dari Rudal Jarak Jauh hingga Jet Tempur Modern

Ukraina Hadapi Suramnya Musim Dingin
Foto ini menunjukkan pusat kota saat pemadaman listrik setelah serangan roket Rusia di Kiev, Ukraina, Rabu (23/11/2022). Rusia melepaskan serangan rudal baru ke infrastruktur energi Ukraina, merampas listrik kota dan sebagian air serta ftransportasi umum, juga menambah kesulitan musim dingin bagi jutaan orang. (AP Photo/Andrew Kravchenko)

Sementara itu, berpidato di Parlemen Eropa pada Kamis (9/2/2023), Presiden Volodymyr Zelensky menyampaikan pesan emosional dalam upaya mendorong keanggotaan Ukraina di Uni Eropa.

"Ini Eropa kita, aturan kita, cara hidup kita. Dan bagi Ukraina, ini adalah jalan pulang, jalan untuk pulang. Saya di sini untuk mempertahankan jalan pulang rakyat kami," ujar Zelensky seperti dikutip dari CNN, Jumat (10/2).

Zelensky menggarisbawahi bahwa negaranya berbagi nilai yang sama dengan Eropa, bukan Rusia. Dia juga memperingatkan anggota parlemen Eropa bahwa Rusia ingin mengembalikan Eropa ke xenofobia tahun 1930-an dan 1940-an.

"Jawaban kita untuk itu adalah tidak. Kita membela diri. Kita harus mempertahankan diri kita," ujarnya.

Dalam pidatonya, Zelensky berterima kasih kepada semua negara yang telah memberikan senjata dan bantuan militer lainnya ke Ukraina. Namun, dia menekankan bahwa negaranya masih membutuhkan tambahan bantuan untuk melindungi keamanannya.

Zelensky mengatakan bahwa keamanan Ukraina juga merupakan keamanan Eropa.

"Kami membutuhkan senjata artileri, amunisi, tank modern, rudal jarak jauh, dan jet tempur modern," ujar Zelensky. "Kita harus meningkatkan dinamika kerja sama kita dan bertindak lebih cepat dibanding agresor."

Sebelumnya, Presiden Parlemen Eropa Roberta Metsola dalam kesempatan yang sama mengatakan kepada Zelensky, "Ukraina adalah Eropa dan masa depan bangsa Anda ada di Uni Eropa... Kami mendukung Anda. Kebebasan akan menang."

Zelensky mengumumkan bahwa dia akan menggelar sejumlah pertemuan bilateral di Brussels untuk membahas penyediaan jet tempur ke Ukraina. Dia mengklaim bahwa diskusi yang dilakukannya sejauh ini di Brussels "sangat konkret, sangat tepat".

"Saya sangat terinspirasi oleh pernyataan bahwa Eropa akan bersama kami sampai kami mencapai kemenangan... Saya juga telah mendengar tentang kesiapan untuk bantuan senjata dan dukungan lainnya yang diperlukan, termasuk pesawat. Untuk itu, saya akan mengadakan sejumlah pertemuan bilateral, di mana kami akan membahas jet tempur dan pesawat lainnya. Jadi, kami bekerja dan akan terus bekerja di Brussels," tutur Zelensky usai pertemuannya dengan Dewan Eropa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya