Liputan6.com, Palmyra - Serangan mematikan terjadi di Suriah.
"Sedikitnya 11 orang tewas dalam serangan di Suriah tengah yang diduga dilakukan oleh militan ISIS," kata seorang pemantau perang seperti dikutip dari BBC, Senin (13/2/2023).
Baca Juga
"Militan menyerang kelompok berisi sekitar 75 orang yang memetik jamur di dekat Palmyra," kata Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) atau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris.
Advertisement
Kantor berita negara Suriah SANA melaporkan jumlah kematian yang lebih rendah dari empat.
SANA melaporkan bahwa anggota ISIS menembakkan senapan mesin ke orang-orang pada Sabtu 11 Februari, dan sepuluh orang terluka dalam serangan itu, beberapa di antaranya "kritis".
Serangan itu terjadi jauh dari bagian Suriah utara yang dilanda gempa mematikan Senin 6 Februari.
SOHR, yang memantau perkembangan di Suriah melalui jaringan sumber informasi, mengatakan bahwa sel-sel ISIS telah mengeksploitasi "kesibukan komunitas internasional" akibat gempa di Turki dan Suriah.
SOHR mengatakan bahwa 10 warga sipil termasuk seorang wanita ditambah anggota pasukan rezim Suriah tewas, dan sejumlah orang dilaporkan hilang.
Sementara itu, kelompok penyelamat mengkritik kurangnya bantuan yang mencapai Suriah setelah gempa Senin.
Konflik bertahun-tahun telah merusak bagian-bagian negara yang tetap berada di bawah kendali pemberontak, yang memerangi pemerintah Presiden Bashar al-Assad. Pemerintahannya berada di bawah sanksi Barat.
Suriah menghadapi dampak perang saudara selama 12 tahun, yang pecah pada 2011 setelah demonstrasi pro-demokrasi ditanggapi dengan kekuatan mematikan dari pemerintah.
Konflik Suriah telah menewaskan setengah juta orang, menghancurkan kota-kota, dan menyeret negara-negara lain.
Â
Jejak ISIS Berkuasa di Suriah 2014, Terusir 2019
Pada tahun 2014, kelompok ISIS merebut sebagian besar wilayah di Suriah dan Irak, memaksakan aturan brutalnya pada hampir delapan juta orang.
Kelompok itu berhasil diusir dari wilayah kekuasaan terakhirnya pada 2019, tetapi PBB telah memperingatkan bahwa mereka tetap menjadi ancaman yang terus-menerus.
Wilayah gurun yang luas tempat Palmyra berada, konon tetap menjadi salah satu tempat persembunyian utamanya.
ISIS telah menggunakan tempat persembunyian untuk menyergap pasukan pimpinan Kurdi dan pasukan pemerintah Suriah sambil terus melakukan serangan di Irak.
Kelompok itu telah menargetkan banyak orang, termasuk wanita dan anak-anak, dalam beberapa tahun terakhir yang berburu jamur truffle di Suriah tengah, timur laut, dan timur.
Pada April 2021, kelompok tersebut melakukan serangan serupa, menculik 19 orang, kebanyakan warga sipil, di pedesaan timur pusat kota Hama.
Pasukan Suriah dan Rusia terus melancarkan serangan udara yang menargetkan tempat persembunyian gurun ISIS.
Advertisement
20 Napi ISIS Kabur dari Penjara Suriah Pasca Gempa Turki 6 Februari 2023
Sementara itu, pasca-gempa Turki 6 Februari 2023, setidaknya 20 tahanan melarikan diri dari penjara polisi militer di Kota Rajo, Suriah, yang dekat dengan perbatasan Turki. Sebagian besar tahanan di penjara tersebut adalah anggota kelompok teroris ISIS.
"Penjara polisi militer di Kota Rajo menampung sekitar 2000 tahanan, dengan sekitar 1.300 di antaranya diduga adalah anggota ISIS," ungkap salah seorang dari penjara kepada AFP seperti dilansir The Guardian, Selasa (7/2/2023).
Selain itu, penjara yang sama juga menampung pasukan Kurdi.
"Setelah gempa Turki terjadi, Rajo terpengaruh dan narapidana mulai memberontak dan menguasai penjara," kata pejabat di penjara Rajo, yang dikendalikan oleh faksi pro-Turki.
"Sekitar 20 tahanan melarikan diri… yang diyakini sebagai militan ISIS."
Saat ini, jumlah korban tewas akibat gempa Turki mencapai 4.372 jiwa. Kepala Layanan Bencana Turki Yunus Sezer mengatakan, terdapat 2.921 korban meninggal dan 15.834 terluka di Turki.
Di Suriah, angka kematian mencapai 1.451 orang, sementara 3.531 lainnya dilaporkan terluka. Demikian dikutip dari CNN.
Akhir Hayat Bos ISIS Abu Bakr al-Baghdadi di Suriah
Sosok pemimpin kelompok ISIS dilaporkan bunuh diri selama operasi militer AS di barat laut Suriah, kata Presiden Donald Trump pada 2019 lalu.
Donald Trump mengatakan Abu Bakr al-Baghdadi meledakkan rompi bunuh diri setelah melarikan diri ke dalam terowongan, dikejar oleh anjing militer AS.
Baghdadi menjadi terkenal pada tahun 2014, ketika ia mengumumkan pembentukan "kekhalifahan" di wilayah Irak dan Suriah.
ISIS melakukan berbagai kekejaman yang mengakibatkan ribuan kematian.
Kelompok militan itu memberlakukan aturan brutal di daerah-daerah di bawah kendalinya, dan berada di balik banyak serangan di seluruh dunia. Meskipun AS menyatakan "kekhalifahan" dikalahkan awal tahun ini, militan ISIS tetap aktif di wilayah tersebut dan di tempat lain.
Mengutip BBC, kematian Baghdadi adalah kemenangan besar bagi Donald Trump saat ia menghadapi kritik keras atas keputusannya untuk menarik pasukan AS keluar dari Suriah utara dan melawan penyelidikan pemakzulan yang diluncurkan oleh Demokrat.
Dalam pernyataan Minggu pagi yang tidak biasa, Trump menggambarkan operasi malam hari dengan sangat rinci, mengatakan Baghdadi berlari ke terowongan buntu, "merintih dan menangis dan menjerit", saat dikejar oleh anjing militer.
Baghdadi bunuh diri dan tiga anaknya dengan menyalakan rompi bunuh diri, kata Trump, menyebabkan terowongan itu runtuh. Tidak ada personel AS yang tewas tetapi salah satu anjing terluka parah dalam ledakan itu.
Â
Advertisement