Deretan Pencapaian 1 Tahun Strategi Indo-Pasifik Besutan AS, Termasuk Dukungan ke Indonesia-Timor Leste Ratusan Juta Dolar

Berikut ini capaian AS yang bekerja sama dengan para sekutu dan mitra yang memiliki pandangan sama pada tahun 2022 lalu:

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 16 Feb 2023, 10:11 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2023, 10:11 WIB
Ilustrasi bendera Amerika Serikat (AS)
Ilustrasi bendera Amerika Serikat (AS)

Liputan6.com, Jakarta - Strategi Indo-Pasifik diluncurkan pada Februari 2022. Selepas peluncuran, Amerika Serikat berkoordinasi dengan para sekutu dan mitra, mengambil langkah bersejarah untuk memajukan visi bersama untuk kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, terhubung, makmur, aman, dan tangguh.

Dalam pernyataan tertulis resminya, seperti dikutip Kamis 16/2/2023), Amerika Serikat (AS) menyatakan terus menunjukkan kepemimpinan dan komitmen terhadap Indo-Pasifik, memperkuat kapasitas dan ketahanan kawasan untuk mengatasi tantangan dan peluang abad ke-21, serta menunjukkan bahwa kita bersama dapat membangun masa depan yang lebih baik.

Berikut ini capaian AS yang bekerja sama dengan para sekutu dan mitra yang memiliki pandangan sama pada tahun 2022 lalu:

  • Memastikan bahwa kawasan ini tetap bebas dan terbuka dengan memperkuat lembaga-lembaga demokrasi, supremasi hukum, dan masyarakat sipil yang dinamis melalui Tahun Aksi KTT Demokrasi (Summit for Democracy Year of Action) dan implementasi Strategi AS untuk Melawan Korupsi (US Strategy on Countering Corruption);
  • Membangun koneksi di dalam dan di luar kawasan serta memperkuat arsitektur regional dengan meluncurkan Mitra-Mitra di Pasifik Biru (Partners in the Blue Pacific) untuk mendorong koordinasi di antara mitra yang memiliki nilai-nilai sama dalam mendukung prioritas Kepulauan Pasifik, meningkatkan Hubungan AS-ASEAN menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif, dan mempercepat kerja sama dengan para sekutu dan mitra melalui hubungan jangka panjang kami serta pengelompokan dan dialog baru yang fleksibel seperti Quad dan Konsultasi Indo-Pasifik AS-UE;
  • Mendorong kemakmuran kawasan melalui peluncuran Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (Indo-Pacific Economic Framework, atau IPEF) untuk Kesejahteraan dengan 13 mitra kawasan, peran kami sebagai tuan rumah APEC tahun ini, Prakarsa AS-Taiwan Terkait Perdagangan Abad ke-21 dan kerangka Perdagangan Teknologi dan Kolaborasi Investasi AS-Taiwan (TTIC), perluasan aktivitas yang berfokus pada ekonomi dalam Quad, dan Kemitraan Transisi Energi Yang Adil (JETP) dengan Indonesia dan Vietnam;
  • Mendukung keamanan regional dengan memperkuat jaringan aliansi dan kemitraan keamanan kita, meningkatkan latihan militer bersama dan program peningkatan kapasitas untuk keamanan maritim dan keamanan dunia maya, serta meluncurkan kemitraan Australia – Inggris – Amerika Serikat (AUKUS);
  • Meningkatkan ketahanan kawasan terhadap ancaman transnasional abad ke-21 dengan menyediakan lebih dari 267 juta dosis vaksin COVID-19 yang aman dan efektif untuk kawasan dan membangun kapasitas untuk meningkatkan respons kawasan terhadap keadaan darurat kesehatan di masa depan serta memobilisasi miliaran dolar dalam proyek-proyek energi bersih, udara bersih, dan ketahanan iklim di seluruh kawasan. 

 

Capaian Ekonomi

Mendorong Sumber Daya Baru ke Indo-Pasifik

Pada bidang ini AS memberikan bantuan Ekonomi.

Inisiatif keterlibatan ekonomi utama termasuk peluncuran perjanjian kerjasama Millennium Challenge Corporation (MCC) AS-Indonesia pada bulan November, dengan mendedikasikan 698 juta dolar AS untuk mendukung tujuan Indonesia di bidang infrastruktur dan pembangunan; komitmen untuk bantuan ekonomi sebesar tiga kali lipat terkait South Pacific Tuna Treaty, dengan bantuan ekonomi 600 juta dolar untuk kurun waktu lebih lebih 10 tahun; dan MCC Compact AS - Timor-Leste pada bulan Juli senilai 484 juta dolar untuk meningkatkan akses ke air bersih, dan meningkatkan pendidikan menengah.

Menanggapi krisis di Sri Lanka, Amerika Serikat mengumumkan bantuan hampir 240 juta dolar AS dan pinjaman baru dari AS untuk meningkatkan ekonomi negara tersebut. 

Mendorong Kemakmuran Ekonomi Indo-Pasifik

Dalam hal ini AS menggalakkan energi bersih. Untuk mempercepat kawasan menuju energi yang lebih bersih di masa depan, Amerika Serikat meluncurkan Kemitraan Transisi Energi Yang Adil (JETP) bersama Indonesia dan Vietnam, dan menantikan mitra baru JETP.  Sebagai tambahan, Badan Perdagangan dan Pembangunan AS (USTDA) menyediakan 13,4 juta dolar untuk mendukung 14 aktivitas Infrastruktur cerdas iklim di tujuh negara dengan tujuan dekarbonasi dan energi bersih, yang diharapkan dapat mendatangkan 24 miliar dolar dalam bentuk pendanaan pemerintah dan pihak swasta. Pemerintah AS juga melibatkan Departemen Pembangkit Listrik Tenaga air dan Sistem Kelistrikan Bhutan dengan menyediakan bantuan teknis sektor hidrogen, serta meluncurkan kemitraan energi bersih terbarukan dengan Thailand.

Program AS YSEALI Sorot Pentingnya Akses bagi Penyandang Disabilitas, Komitmen Kerja Sama ke Indonesia dan ASEAN

Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI)
Sesi berbincang oleh Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) dengan para pembicara yakni Duta Besar Gina Abercrombie-Winstanley, Duta Besar Yohannes Abraham, Rezky Achyana, Adhura Husna, dan Hamzi Omar pada Selasa (14/2/2023) di @america Pacific Place Mall, Jakarta. (Liputan6.com/Alycia Catelyn)

Sementara itu sebelumnya, salah satu program besutan AS, Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) menghadirkan sesi berbincang bertajuk "Institutionalizing Accessibility: Reforming from the Inside" bersama Duta Besar Amerika Serikat (Dubes AS) untuk ASEAN dan beberapa tokoh yang mengadvokasikan persamaan hak dan kewajiban untuk penyandang disabilitas.

Acara itu diselenggarakan pada Selasa, (14/2/2023), turut mengundang mantan Dubes AS untuk Malta Gina Abercrombie-Winstanley selaku Chief Diversity and Inclusion Officer for the Department of State, serta Dubes AS untuk ASEAN Yohannes Abraham.

"Kita ingin menjadi agen perubahan. Kita ingin membuat dunia lebih baik," ucap Gina dalam pembukaan di @america, Pacific Place Mall, Jakarta.

"Tantangannya adalah, bagaimana membuat organisasi-organisasi untuk mengapresiasi setiap individu," imbuhnya.

Menurut Gina, langkah-langkah kecil berperan penting untuk membuat perubahan. Hal-hal kecil seperti meminta ruang publik yang lebih inklusif dan mudah diakses bagi seluruh entitas termasuk para penyandang disabilitas, sangatlah penting.

"Kami (AS) berkomitmen untuk bekerja sama dengan Indonesia dan ASEAN untuk mempromosikan lebih banyak dialog seputar disabilitas," kata Dubes Yohannes.

Dengan menormalkan percakapan mengenai disabilitas, hal itu akan membantu dalam membuang stigma-stigma terkait para penyandang disabilitas.

Percakapan bisa mulai dari lingkup kecil misalnya dalam keluarga atau pertemanan. Lingkungan sosial yang lebih besar seperti komunitas dan sekolah, juga dapat berperan signifikan, khususnya dalam mengedukasi serta menciptakan ruang publik yang nyaman bagi penyandang disabilitas.

Hal senada disampaikan oleh Rezki Achyana, founder dan CEO Parakerja, organisasi dalam bidang pelatihan kerja untuk penyandang disabilitas.

"Tagline Parakerja adalah working for equality, karena kami ingin membuat lingkungan kerja yang adil untuk penyandang disabilitas," kata Rezki.

Rezki mengingatkan bahwa penyandang disabilitas memiliki hak dan kewajiban yang sama seperti manusia pada umumnya. Stigmatisasi tentang mereka harus ditinggalkan.

Tidak semua penyandang disabilitas adalah objek tontonan yang mendulang perhatian, rasa kasihan, dan tepuk tangan. Namun, yang diinginkan banyak penyandang disabilitas adalah rasa kebersamaan dan kekeluargaan dengan manusia lainnya yang sehat secara fisik. 

 

Kedubes AS dan Kemenag RI Buka Program Pelatihan Guru Bahasa Inggris untuk 600 Orang

Bendera Amerika Serikat (AP PHOTO)
Bendera Amerika Serikat (AP PHOTO)

Sebelumnya, Kantor Bahasa Inggris Regional (RELO) Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) di Jakarta meluncurkan program baru Pelatihan Guru Bahasa Inggris (English Language Teacher Training atau ELTT) pada 7 Februari 2023.

Program tersebut bekerja sama dengan Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI).

"Membangun hubungan pendidikan adalah bagian penting dari kemitraan kami dengan Indonesia," ujar juru bicara Kedubes AS Michael Quinlan dalam keterangan tertulisnya.

"Oleh karena itu, kami bangga mendukung seluruh rangkaian program bahasa Inggris, termasuk yang diluncurkan hari ini, untuk membantu masyarakat Indonesia mengembangkan keterampilan bahasa Inggris dan memperluas akses ke lebih banyak lagi peluang pendidikan dan ekonomi," lanjutnya.

Menurut Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI Muhammad Zain, ada kebutuhan nasional akan keterampilan bahasa Inggris bagi guru dan siswa madrasah. Hal itu agar dapat terhubung dengan komunitas global dan menghargai program ELTT untuk meningkatkan keterampilan bahasa Inggris di kalangan siswa.

"Keterampilan tersebut menghadirkan peluang yang lebih besar bagi para siswa dan guru untuk secara aktif terlibat dalam dialog antaragama dan berpartisipasi dalam program pertukaran global," jelas Muhammad Zain.

Untuk mengikuti program ELTT, Kemenag RI melakukan proses seleksi.

Sebanyak 600 guru dari 17 kota di Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi akan menerima pelatihan tatap muka dan daring selama lima bulan.

Semua guru yang ikut adalah dari madrasah dan pesantren yang berafiliasi dengan Kemenag RI.

RELO menerima lebih dari 1.200 aplikasi untuk program tersebut.

Direktur RELO Rick Rosenberg mengucapkan terima kasih kepada Kemenag, para guru, dan murid.

"Kekuatan, kesuksesan, dan skalabilitas program ELTT dibangun berkat semangat dan dedikasi para guru Indonesia dan kerja sama kita yang telah lama terjalin dan produktif," tutur Rosenberg.

RELO Jakarta telah mendukung penguatan Kemitraan Strategis AS-Indonesia dengan meningkatkan kapasitas melalui pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia.

RELO Jakarta juga merintis program ELTT dengan mitra pelaksana World Learning, sebuah organisasi non-pemerintah AS pada 2021. Program rintisan yang berakhir pada 2022 ini telah berhasil melatih 12 dosen senior menjadi Master Trainers dan 56 dosen junior menjadi Trainers di beberapa perguruan tinggi Islam negeri, dan meningkatkan keterampilan 280 guru madrasah dan pesantren. 

Infografis langkah Kedubes AS ke Yerusalem
Infografis langkah Kedubes AS ke Yerusalem
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya