Jatah Makan Harian Tentara Korea Utara Dipangkas, Krisis Pangan Memburuk?

Sebuah laporan menyebutkan bahwa Korea Utara telah mengurangi jatah makanan harian untuk tentaranya. Peristiwa ini merupakan kali pertama sejak tahun 2000.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 16 Feb 2023, 16:31 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2023, 16:31 WIB
Perayaan ke-74 Berdirinya Tentara Rakyat Korea
Pemuda dan pelajar menari saat merayakan ulang tahun ke-74 berdirinya Tentara Rakyat Korea di Pyongyang, Korea Utara, Selasa (8/2/2022). (AFP/Kim Won Jin)

Liputan6.com, Pyongyang - Korea Selatanpada Rabu (15/2/2023), mengungkapkan dugaan bahwa krisis pangan Korea Utara memburuk. Penilaian itu muncul setelah sebuah surat kabar melaporkan, Korea Utara telah memangkas jatah makan tentaranya untuk pertama kali dalam lebih dari dua dekade.

Hal lainnya yang memperkuat dugaan tersebut adalah laporan kantor berita Korea Utara tentang rencana pertemuan mendesak dalam bulan ini untuk membahas isu pertanian. Kementerian Unifikasi Korea Selatan menilai, Pyongyang secara tidak langsung telah mengakui kekurangan pangan yang serius.

"Situasi pangan Korea Utara tampaknya memburuk," kata Kementerian Unifikasi Korea Selatan, seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (16/2/2023). 

Korea Utara selama beberapa dekade terakhir mengalami krisis pangan yang serius, termasuk kelaparan pada 1990-an, yang seringkali merupakan akibat dari bencana alam seperti banjir.

Negara yang terisolasi itu berada di bawah sanksi internasional yang ketat atas program senjata nuklir dan rudal balistiknya. Dan kondisi tersebut diperparah oleh pandemi COVID-19, yang memicu kebijakan lockdown oleh Korea Utara.

Surat kabar DongA Ilbo pada Rabu melaporkan bahwa Korea Utara telah mengurangi jatah makanan harian untuk tentaranya untuk pertama kalinya sejak tahun 2000. Laporan tersebut mengutip pernyataan seorang pejabat senior Korea Selatan yang tidak disebutkan namanya.

Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan, pihaknya belum dapat mengonfirmasi rincian laporan media, namun masih terus memantau situasi. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Di Bawah Batas Minimum

Korea Utara gelar parade militer
Bendera besar Korea Utara ditampilkan selama perayaan ulang tahun ke-73 negara itu di Lapangan Kim Il Sung di Pyongyang, Kamis (9/9/2021). Korea Utara dilaporkan menggelar parade militer pada Kamis dini hari dalam rangka merayakan HUT ke-73. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Kantor berita negara Korea Utara, KCNA, melaporkan pada 6 Februari bahwa Partai Buruh Korea mengadakan pertemuan Komite Sentral pada akhir Februari dalam rangka tugas yang sangat penting dan mendesak untuk menetapkan strategi yang tepat dalam pengembangan pertanian.

Kementerian Unifikasi Korea Selatan menyebutkan, jarang Korea Utara mengadakan pertemuan khusus semacam itu.

Bulan lalu, kelompok pemantau 38 North yang berbasis di Amerika Serikat mengatakan, "Ketersediaan pangan Korea Utara kemungkinan telah turun di bawah batas minimum sehubungan dengan kebutuhan manusia, dengan kerawanan pangan yang paling buruk sejak kelaparan tahun 1990-an".


Korut Minta Bantuan WFP

Ilustrasi Korea Utara (AFP)
Ilustrasi Korea Utara (AFP)

Sementara itu, Menteri Unifikasi Korea Selatan Kwon Young Se mengatakan, laporan media Korea Utara baru-baru ini tentang putri Kim Jong Un yang muncul di acara negara kemungkinan ditujukan untuk mempererat persatuan dan memperkuat kesetiaan kepada keluarga penguasa di tengah kesengsaraan kemanusiaan yang semakin mendalam.

"Situasi pangan Korea Utara tampaknya tidak terlalu baik," kata Kwon kepada parlemen. "Kami melihat sejumlah tanda... meskipun sepertinya belum ada orang yang mati kelaparan."

Kwon juga mengatakan, Korea Utara telah meminta bantuan badan pangan PBB, Program Pangan Dunia (WFP), tetapi pembicaraan tidak mengalami kemajuan karena perbedaan soal pemantauan bantuan apapun.

 

Infografis Ledakan Kasus Covid-19 di Korea Utara. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Ledakan Kasus Covid-19 di Korea Utara. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya