Liputan6.com, Damaskus - Harem Boys School di Suriah barat laut yang dikuasai pemberontak membuka kembali pintunya pada Minggu, hampir tiga pekan setelah gempa dahsyat melanda beberapa wilayah Turki dan Suriah, menewaskan puluhan ribu orang dan memengaruhi kehidupan jutaan orang lainnya.
Ward Shreit (10), salah satu siswa di sekolah tersebut hampir tidak bisa menahan kegembiraannya.
Baca Juga
"Saya senang bisa kembali ke sekolah karena saya bisa melihat teman-teman saya," kata Ward seperti dikutip Al Jazeera, Senin (27/2/2023).
Advertisement
Ward mengisahkan, dia tidak kehilangan anggota keluarga akibat gempa Turki 6 Februari 2023, tetapi salah seorang teman sekelasnya meninggal.
"Saya merasa sedih dia tidak bersekolah dan saya tidak akan pernah melihatnya lagi. Dia pintar dan kami sering bermain bersama," ungkap Ward.
Siswa yang kembali ke sekolah di Suriah barat laut baru-baru ini ikut serta dalam latihan evakuasi jika terjadi gempa di masa mendatang.
Ahmad Sheikh Ahmad, kepala sekolah Harem Boys School, mengatakan bahwa dewan pendidikan memutuskan untuk merancang dan menerapkan latihan ini demi keselamatan anak-anak dan guru. Rencananya, latihan tersebut akan diberikan pada Sabtu dan Minggu, dalam dua sesi kelas terakhir.
"Kami mengajarkan kepada mereka bahwa jika mendengar sirene berbunyi, mereka harus berjalan dengan tertib dan tenang menuju taman bermain sekolah karena merupakan area datar yang dapat menampung semua orang," jelas Ahmad.
"Amit-amit, jika terjadi gempa kuat, kami mengajari mereka cara berlindung di bawah meja dengan tangan di atas kepala untuk melindungi diri," tambahnya.
Banyak Siswa Masih Trauma
Ahmad juga menambahkan bahwa kehadiran para siswa-siswi masih minim. Ini karena banyak dari mereka yang masih trauma. Ia berharap bahwa nantinya sekolah bisa memberikan rasa aman dan memulihkan trauma mereka.
Menurut kementerian pendidikan di Kegubernuran Idlib, sekitar 250 sekolah di wilayah tersebut rusak akibat gempa, terutama di Kota Harem, Salqin, Atarib, Idlib, dan al-Mulund. Satu sekolah hancur total, dan sebagian besar sekolah mengalami rusak sebagian. Sementara sisanya mengalami kerusakan ringan.
Gempa pada 6 Februari 2023 juga menewaskan 39 guru dan 421 siswa.
Advertisement
Harapan Guru di Suriah
Jamila al-Turk, yang kehilangan dua siswanya di Harem Rural School, terkejut dengan tingkat kerusakan yang terjadi pada bangunan tersebut.
"Saya pergi melihat kelas saya dan mengingat siswa serta guru yang hilang akibat gempa," kata guru berusia 23 tahun itu.
"Sekolah ini sangat berarti bagi saya, seperti rumah kedua saya. Saya menghabiskan sebagian besar waktu saya di sini dan menganggap para siswa seperti anak-anak saya sendiri."
Al-Turk berharap dapat terus mengajar, meski di tempat yang berbeda.
"Pesan saya kepada para murid adalah utamakan pendidikan apapun yang terjadi karena itu adalah jalan menuju kehidupan yang lebih baik. Saya berharap sekolah ini segera dibangun kembali," imbuhnya.