Bisakah Anjing Bertahan Hidup Tanpa Manusia? Ini Kata Ahli

Dalam beberapa hal, anjing akan lebih baik tanpa manusia

oleh Linda Sapira diperbarui 28 Feb 2023, 09:33 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2023, 09:33 WIB
Macam-Macam Jenis Anjing
Macam-macam jenis anjing peliharaan (sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Kita pasti beranggapan bahwa anjing tidak akan bisa hidup dan berpikir tak berdaya tanpa manusia.

Bahkan untuk memikirkan seekor anjing peliharaan yang hidup di alam liar sudah cukup membuat beberapa pemilik putus asa. Tapi bayangkan jika manusia tiba-tiba menghilang dan anjing harus berjuang sendiri.

Dalam sebuah skenario apokaliptik seperti itu, menciptakan sebuah pertanyaan dapatkah anjing bertahan hidup di dunia tanpa manusia?

"Saya yakin anjing akan bertahan hidup tanpa kita," kata Jessica Pierce, dalam sebuah fakultas yang berafiliasi dengan Center for Bioethics and Humanities di University of Colorado Anschutz Medical Campus dan penulis "A Dog's World: Imagining the Lives of Dogs in a World without Humans " (Princeton University Press, 2021), kepada live science.

"Anjing adalah keturunan serigala dan mereka masih memiliki banyak repertoar perilaku serigala dan anjing liar lainnya, jadi mereka tahu cara berburu," jelas Jessica Pierce. 

Melansir dari situs livescience.com, Selasa (28/2/2023), tanpa manusia, kemungkinan hewan peliharaan akan kembali hidup menjadi spesies liar. Namun, tidak semua anjing akan selamat dari semua transisi ini. 

Ada berbagai macam ras anjing saat ini, dan beberapa di antaranya kurang siap untuk memasuki alam liar dibandingkan ras yang lain. Misalnya, anjing berwajah datar seperti pug dan bulldog yang rentan terhadap berbagai masalah kesehatan, termasuk masalah kesehatan pernapasannya, yang akan menghambat kemampuannya untuk berburu.

Anjing jenis ekor pendek ini juga hidup dalam pengembangbiakkan, sehingga akan sulit berinteraksi sosial dengan anjing liar dan berpotensi menyakitinya.

"Ekor adalah bagian penting dari kotak alat komunikatif," kata Pierce. "Bahkan jika kamu sedikit kurang terampil dalam mengkomunikasikan sesuatu seperti perasaan agresif atau perasaan tunduk, akhirnya lebih cenderung berakhir dalam pertarungan daripada mengirim sinyal yang jelas."

Anjing Berkelahi Sulit Bertahan Hidup

Presiden Korea Selatan Pertimbangkan Larangan Konsumsi Daging Anjing
Ilustrasi anjing Golden Retriever. (dok. Helena Lopes/Unsplash.com)

Anjing yang cenderung berkelahi lebih mungkin terluka dan kecil kemungkinannya untuk bisa bertahan hidup.

Kendati demikian bagi teman-teman kita yang menggonggong itu, manusia tidak akan lagi mendikte kebiasaan reproduksi anjing. Hal ini memicu ras yang berbeda akan bercampur, memungkinkan seleksi alam untuk menciptakan ras campuran yang terbaik.

Para anjing-anjing ini juga mungkin akan kawin silang dengan serigala untuk menciptakan hibrida, di mana wilayah jelajah mereka selalu tumpang tindih.

Anjing dan serigala liar sudah bercampur di Eropa, di negara-negara seperti Italia, menurut sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Global Ecology and Conservation.

Friederike Range, seorang profesor di Universitas Kedokteran Hewan Wina yang mempelajari anjing dan serigala, mengatakan kepada Live Science bahwa hal utama yang benar-benar memisahkan anjing dan serigala adalah manusia.

"Sementara serigala pada dasarnya adalah pemburu, dan anjing pada dasarnya adalah pemakan bangkai, ini merupakan sebuah kontinum," kata Range. "Dan serigala juga bisa mencari makan dan anjing bisa berburu.

Sebagai contoh, serigala dapat ditemukan hidup di tempat pembuangan sampah manusia seperti yang dilakukan anjing liar, dan anjing liar dapat ditemukan berburu mangsa liar seperti yang dilakukan serigala.

Manusia Menekan Banyak Perilaku Anjing

Ilustrasi Anjing.
Ilustrasi Anjing. (Photo Copyright by Pixabay)

Tetapi bahkan jika anjing bisa bertahan di dunia tanpa manusia, bukankah mereka akan sengsara?, tapi baik Pierce maupun Range tidak melihat anjing-anjing itu menderita secara psikologis tanpa pemiliknya.

Pierce mencatat bahwa dalam pengaturan rumah tangga, manusia menekan banyak perilaku anjing, seperti berkeliaran, menggali, dan buang air kecil. Anjing tanpa pemilik tidak memiliki batasan seperti itu, dan meskipun mereka juga tidak memiliki kenyamanan rumah yang sama seperti anjing peliharaan, mereka mungkin lebih baik secara psikologis. "Apa yang mereka miliki yang tidak dimiliki anjing peliharaan adalah kebebasan," kata Pierce.

Setelah mempelajari anjing yang hidup terpisah dari manusia, Range telah melihat anjing membentuk kelompok sosialnya sendiri dan percaya bahwa makanan adalah pertimbangan yang lebih penting daripada persahabatan manusia dalam kesejahteraan anjing ini. 

"Jika kita menghilang, makanan akan menjadi masalah utama anjing, bukan kehilangan manusia sebagai mitra sosial," kata Range. "Selama mereka bisa menemukan makanan, mereka akan sangat bahagia tanpa kita," ucapnya kembali. 

5 Alasan Memelihara Anjing Dapat Meningkatkan Kesehatan Anda

Ilustrasi Anjing.
Ilustrasi Anjing. Photo by Till Daling on Unsplash

Tetapi memelihara anjing juga mempunyai banyak manfaat, selain bisa meningkatkan kesehatan untuk tubuh manusia, anjing juga berguna untuk meningkatkan kesehatan mental. Berikut manfaat lainnya yang didapat ketika memelihara anjing. 

1. Meningkatkan Aktivitas Fisik

Memiliki anjing dapat membantu Anda tetap aktif. Anjing perlu dibawa jalan-jalan secara teratur, yang dapat membantu Anda mendapatkan jumlah aktivitas fisik harian yang disarankan. Selain itu, bermain dengan anjing Anda dapat membantu Anda tetap aktif dan membakar kalori. Jalan-jalan dengan anjing Anda bisa menjadi waktu yang meningkatkan ikatan Anda dengan anjing peliharaan Anda.

2. Meningkatkan Kesehatan Jantung

Penelitian telah menunjukkan bahwa memelihara anjing dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh fakta bahwa pemilik anjing cenderung lebih aktif dan memiliki tingkat stres yang lebih rendah. Selain itu, memelihara anjing dapat membantu menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol Anda.

3. Risiko Alergi Lebih Rendah 

Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak yang tumbuh dengan seekor anjing di rumah lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami alergi. Ini mungkin karena gigi taring mereka dapat membantu mengurangi jumlah alergen di dalam rumah. Selain itu, paparan bulu hewan peliharaan atau serpihan kulit kecil dapat membantu anak mengembangkan sistem kekebalan yang lebih kuat.

Baca selengkapnya disini...

 

 

 

Infografis Ragam Tanggapan Pengendalian PMK dan Vaksinasi Hewan Ternak. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ragam Tanggapan Pengendalian PMK dan Vaksinasi Hewan Ternak. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya