Korban Tewas Tabrakan Dua Kereta Jadi 43 Orang, Menteri Transportasi Yunani Mundur

Korban tewas dalam tabrakan dua kereta pada Selasa (28/2/2023) malam di Yunani sebagian besar adalah anak muda, beberapa mengalami luka bakar yang tidak dapat dikenali.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 02 Mar 2023, 10:48 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2023, 10:48 WIB
Dua kereta api bertabrakan di Yunani
Asap mengepul dari kereta saat petugas pemadam kebakaran dan penyelamat beroperasi setelah tabrakan di dekat kota Larissa, Yunani, Rabu dini hari (1/3/2023). Sebanyak 26 orang tewas dan sedikitnya 85 orang lainnya terluka dalam tabrakan dua kereta tersebut. (AP Photo/Vaggelis Kousioras)

Liputan6.com, Athena - Korban tewas akibat tabrakan kereta penumpang dan kereta barang di Tempi, dekat Kota Larissa, Yunani, meningkat menjadi 43 orang. Hal tersebut dikonfirmasi oleh kepala koroner di Rumah Sakit Umum Larissa Rubrini Leontari.

Leontari menuturkan lebih lanjut bahwa korban tewas sebagian besar adalah anak muda, beberapa mengalami luka bakar yang tidak dapat dikenali.

Sementara itu, dalam pidatonya, Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis menggarisbawahi bahwa tragedi semacam itu belum pernah terjadi dalam sejarah Yunani. Mitsotakis menyerukan penyelidikan independen untuk segera dilakukan.

"Keadilan akan melakukan tugasnya. Orang-orang terkait akan dimintai pertanggungjawaban, sementara negara akan berpihak pada rakyat," ujar PM Mitsotakis seperti dikutip dari BBC, Kamis (2/3/2023).

Dalam pidato yang disiarkan setelah kembali dari lokasi kecelakaan, PM Mitsotakis juga mengatakan bahwa tabrakan itu "sebagian besar" disebabkan oleh "kesalahan manusia yang tragis".

Lembaga penyiaran publik milik negara ERT pada Rabu melaporkan bahwa dua kereta yang terlibat dalam tabrakan maut itu sedang berjalan di jalur yang sama selama beberapa kilometer sebelum tragedi terjadi.

"Kereta penumpang telah berpindah jalur dan beralih ke jalur kargo sebelum bertabrakan dengan kereta barang," demikian menurut ERT.

Tidak Memenuhi Standar Abad ke-21

Dua kereta api bertabrakan di Yunani
Asap mengepul dari kereta setelah tabrakan di dekat kota Larissa, Yunani, Rabu dini hari (1/3/2023). Empat gerbong pertama dari kereta penumpang tergelincir ke luar rel, sementara dua gerbong pertamanya hampir hancur total. (AP Photo/Vaggelis Kousioras)

Kecelakaan mematikan itu menimbulkan pertanyaan tentang integritas infrastruktur kereta di Yunani.

Laporan tahun 2022 dari Badan Perkeretaapian Uni Eropa menyebutkan, Yunani mencatat tingkat kematian kereta api tertinggi dari 2018 hingga 2020, di antara 28 anggota blok itu.

"Fakta adalah kami menerima sistem perkeretaapian Yunani dalam keadaan yang tidak memenuhi standar Abad ke-21," ujar Menteri Transportasi Yunani Kostas Karamanlis pada Rabu (1/3), ketika dia mengundurkan diri.

Dalam tiga setengah tahun terakhir, sebut Karamanlis, pemerintah telah melakukan segala upaya untuk memperbaiki kenyataan tersebut.

"Sayangnya, upaya kami belum cukup untuk mencegah kejadian buruk seperti itu. Dan ini sangat berat bagi kita semua dan saya pribadi," ungkap dia.

"Saya menyerahkan pengunduran diri saya sebagai Menteri Perhubungan dan Infrastruktur. Itu yang saya rasa adalah tanggung jawab saya untuk dilakukan sebagai tanda penghormatan minimum untuk mengenang orang-orang yang meninggal dengan tidak adil."

PM Mitsotakis menilai keputusan Karamanlis mundur merupakan langkah terhormat. Dia menambahkan bahwaKkepala Hellenic Railways Organization (OSE) dan anak perusahaannya ERGOSE juga telah mengajukan pengunduran diri.

Polisi Yunani mengatakan kepada CNN bahwa mereka telah menangkap manajer stasiun kereta di Larissa pada Rabu. BBC melansir bahwa yang bersangkutan didakwa melakukan pembunuhan.

"Pria berusia 59 tahun ditahan di kota itu dan diperkirakan akan menghadap kejaksaan," kata juru bicara polisi Yunani Constantia Dimoglidou pada Rabu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya