Silicon Valley Bank Tutup, Investor Teringat Lehman Brothers di Krisis 2008

Penutupan Silicon Valley Bank membuat investor dan startup panik. Memori tentang Lehman Brothers lantas muncul.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 11 Mar 2023, 20:10 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2023, 20:10 WIB
Silicon Valley Bank (SVB) dinyatakan tutup. Investor resah. Foto dari akun Instagram SVB ketika bank ini ekspansi di Denmark.
Silicon Valley Bank (SVB) dinyatakan tutup. Investor resah. Foto dari akun Instagram SVB ketika bank ini ekspansi di Denmark. Dok: Instagram @siliconvalleybank

Liputan6.com, Santa Clara - Tutupnya Silicon Valley Bank membuat geger kalangan investor dan startups. Media-media Amerika Serikat melaporkan bahwa kolapsnya Silicon Valley Bank merupakan kegagalan bank terbesar sejak krisis keuangan di 2008. 

Pada 2008, institusi finansial Lehman Brothers ditutup setelah beroperasi lebih dari 100 tahun. Momen tutupnya Lehman Brothers menjadi salah satu simbol besarnya dampak krisis finansial 2008. 

Satu perbedaan menarik adalah Lehman Brothers tutup di Wall Street, New York. Sementara, Silicon Valley Bank tutup di California yang merupakan rumah dari para perusahaan teknologi kelas dunia.

CNBC melaporkan, Sabtu (11/3/2023), seorang venture capitalist menyebut kasus SVB membuat orang-orang teringat pada kasus Lehman Brothers. Pasalnya, sebelum tutup Lehman Brothers juga bersikap tenang-tenang saja.

Hal sama dilakukan SVB yang bersikap tenang dan mencoba meraih dana segar, namun tak berhasil. 

Pihak Silicon Valley Bank sempat mencoba menenangkan klien dari rumor yang beredar. Mereka mengaku bekerja seperti biasa, sebelum akhirnya tutup. 

"Kami memiliki lebih dari 40 tahun sejarah menavigasi bear dan bull market, dan telah mengembangkan kapabilitas mitigasi risiko yang terdepan untuk memastikan kesehatan finansial jangka panjang kami," tulis SVB dalam sebuah email yang dibaca CNBC.

Kolapsnya Silicon Valley Bank adalah kegagalan bank terbesar kedua dalam sejarah AS. Situs Quartz mencatat bahwa SVB memiliki US$209 miliar aset ketika tutup. Yang terbesar pertama adalah tutupnya Washington Mutual yang juga terjadi pada 2008.

Aset Washington Mutual saat itu mencapai US$434 miliar jika disesuaikan dengan inflasi. 

SVB ditutup oleh otoritas di California setelah kerugian sebesar US$1,8 miliar. Tabungan para klien telah dijamin bisa kembali, meski tak semuanya bisa langsung mengambil seluruh uang mereka.

Wall Street Anjlok Setelah Silicon Valley Bank Runtuh

Silicon Valley Bank (Foto:Instagram @siliconvalleybank)
Silicon Valley Bank (Foto:Instagram @siliconvalleybank)

Sebelumnya dilaporkan, pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones merosot 345,22 poin atau 1,07 persen ke posisi 31.909,64. Indeks S&P 500 terpangkas 1,45 persen ke posisi 3.861,59. Indeks Nasdaq turun 1,76 persen ke posisi 11.138,89.

Semua rata-rata indeks acuan pekan ini tertekan. Indeks Dow Jones merosot 4,44 persen, dan membukukan kinerja mingguan terburuk sejak Juni. Indeks S&P 500 terperosok 4,55 persen. Indeks Nasdaq susut 4,71 persen.

Regulator mengambil kendali Silicon Valley Bank pada Jumat, 10 Maret 2023 setelah saham jatuh pada Kamis, 9 Maret 2023 dan bank berjuang pada akhir pekan ini untuk menemukan perusahaan lain untuk membelinya.

Saham bank regional lain turun setelah tutupnya Silicon Valley Bank dengan SDPR S&P Regional Banking ETF tergelincir hampir 4,4 persen. Selama sepekan, the regional bank fund merosot 16 persen, pekan terburuk sejak Maret 2020 saat pandemi COVID-19 melanda.

“Anda mengalami keruntungan bank besar AS, kegagalan bank terbesar sejak 2008 yang pasti akan menakuti pasar,” ujar CEO dan Chief Investment Defiance ETFs, Sylvia Jablonski.

Ia menambahkan, kegagalan itu juga memicu kekhawatiran di kalangan investor tentang apakah penularannya menyebar ke luar SVB.

Wall Street Terpukul

Silicon Valley Bank (SVB) dinyatakan tutup. Foto dari akun Instagram SVB ketika bank ini ekspansi di Denmark.
Silicon Valley Bank (SVB) dinyatakan tutup. Foto dari akun Instagram SVB ketika bank ini ekspansi di Denmark. Dok: Instagram @siliconvalleybank

Beberapa saham bank berulang kali dihentikan pada perdagangan Jumat, 10 Maret 2023 termasuk First Republic, Pacwest, dan Signature Bank yang fokus pada kripto. Saham First Republic susut 14,8 persen dan saham PacWest terpaangkas 37,9 persen. Sejumlah saham bank mengalami kerugian lebih kecil bahkan ketika kejatuhan SVB mendatangkan malapetaka pada saham lainnya.

Saham Goldman Sachs dan Bank of America masing-masing turun 4,2 persen dan 0,9 persen Saham JPMorgan naik 2,5 persen.

“Ini adalah buku permainan, di mana pelaku pasar dan investor jangka pendek tidak ingin berlama-lama pada akhir pekan,” ujar Chief Market Strategist The Colony Group Rich Steinberg.

Gejolak di antara saham bank membayangi laporan pekerjaan pada Februari yang memberi beberapa petunjuk inlfasi dapat melambat. Daftar gaji meningkat lebih dari yang diperkirakan, tetapi investor fokus pada kenaikan upah lebih kecil dari perkiraan yang dapat menyebabkan the Federal Reserve (the Fed) kembali memikirkan sikap agresifnya terhadap kenaikan suku bunga.

Kegagalan Silicon Valley Bank pada Jumat, 10 Maret 2023 juga merugikan industri yang berkaitan dengan ilmu kedokteran dari pada perbankan, keuangan dan bioteknologi.

Untuk beberapa perusahaan bioteknologi, terutama perusahaan rintisan lebih kecil dan kurang teruji, SVB adalah saluran vital dan saluran keuangan wall street. SVB juga memegang beberapa kas perusahaan. “Dalam bioteknongi, SVB telah banyak terlibat dalam aktivitas investasi perbankan di perusahaan,” ujar Analis Bank of America Jason Gerberry.

CEO Silicon Valley Bank Jual Saham

Silicon Valley Bank (SVB) (Foto: Instagram @siliconvalleybank)
Silicon Valley Bank (SVB) (Foto: Instagram @siliconvalleybank)

Menurut laporan Forbes, pemimpin Silicon Valley Bank ternyata sudah menjual saham dengan jual besar pada akhir Februari lalu. Keuntungan mencapai puluhan miliar rupiah.

CEO Silicon Valley Bank Finance, Greg Becker, menjual hampir 12.500 saham miliknya seharga US$287 per lembar. Ia meraup US$3,6 juta (Rp 55,8 miliar). 

Kabar itu diungkap media Barron's beberapa jam setelah regulator di California mengumumkan penutupan bank. 

Forbes menyebut penutupan SVB merupakan kegagalan bank terbesar sejak krisis finansial 2008. Ironisnya, SVB mendapat gelar salah satu bank terbaik di AS versi Forbes

Pada sebuah postingan di Instagram, SVB menyebut telah muncul di daftar terbaik Forbes selama lima tahun berturut-turut.

Pihak FDIC menyebut penutupan SVB merupakan yang pertama tahun ini di antara bank-bank yang diasuransikan oleh FDIC. 

 

US$1: Rp 15.503

Infografis Angin Segar Diskon Pajak dan DP 0 Persen Kendaraan Baru. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Angin Segar Diskon Pajak dan DP 0 Persen Kendaraan Baru. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya