Liputan6.com, Jakarta - Istri Raja Charles III dari Inggris, Camilla, dikabarkan akan menghapus 'permaisuri' dari gelarnya untuk kemudian berganti menjadi ratu.
Permaisuri atau queen of consort sendiri mengacu pada pendamping raja yang berkuasa, sementara ratu adalah gelar yang diperuntukkan bagi penguasa takhta.
Baca Juga
Sinyal pertama dari penghapusan gelar permaisuri datang ketika Camilla memperbarui nama lembaga amalnya dari "Duchess of Cornwall's Reading Room" menjadi "Queen's Reading Room" tanpa embel-embel "consort".
Advertisement
Daftar resmi keterlibatan kerajaan disebut juga akan segera mencerminkan perubahan gelar itu.
Sebuah sumber menuturkan, "Ada pandangan di istana bahwa permaisuri tidak praktis dan mungkin lebih mudah bagi Camilla untuk dikenal sebagai ratu ketika waktunya tepat."
Dalam sejarah Kerajaan Inggris, perubahan gelar semacam itu pernah terjadi. Sebut saja seperti yang dialami kakek Raja Charles III, Raja George VI. Sebagai ratu yang tidak memerintah, istri George VI secara teknis adalah permaisuri, namun publik lebih mengenalnya sebagai Ratu Elizabeth.
Demikian pula ketika Raja Edward VII naik takhta, istrinya dikenal dengan gelar Ratu Alexandra, alih-alih permaisuri.
Dan kasus-kasus serupa juga terjadi di berbagai kerajaan di dunia, di mana pendamping raja tidak dipanggil permaisuri, melainkan ratu. Berikut beberapa di antaranya:
Â
1. Ratu Letizia dari Spanyol
Seperti halnya Camilla, Ratu Letizia yang memiliki nama asli Letizia Ortiz Rocasolano, merupakan janda ketika menikah dengan Felipe, pewaris takhta Kerajaan Spanyol pada 22 Mei 2004.
Ratu Letizia berasal dari keluarga kelas menengah. Dia pernah berkarier sebagai jurnalis untuk ABC dan EFE sebelum menjadi pembawa berita di CNN+ dan Televisión Espanola.
Pada tahun 1998, dia menikah dengan Alonso Guerrero Perez dan bercerai pada tahun berikutnya.
Pernikahan Ratu Letizia dengan Raja Felipe VI dikaruniai dua putri, Leonor dan Sofia.
Advertisement
2. Ratu Suthida Bajrasudhabimalalakshana dari Thailand
Â
Ratu Suthida yang terlahir dengan nama Suthida Tidjai pada 3 Juni 1978 adalah istri keempat Raja Maha Vajiralongkorn. Dia tercatat sebagai orang awam pertama yang menjadi ratu.
Suthida, yang merupakan mantan pramugari Thai Airways, ditunjuk menjadi komandan kepala keamanan dan rumah tangga Pangeran Vajiralongkorn -sebelum dinobatkan sebagai raja- pada Agustus 2014.
Vajiralongkorn dan Suthida dikabarkan menikah pada tahun 2019, beberapa hari sebelum upacara penobatan berlangsung pada 4 Mei 2019.
Â
3. Ratu Rania Al Abdullah dari Yordania
Rania Al Yasin lahir di Kuwait pada 31 Agustus 1970 dari orang tua yang berasal dari Palestina. Ia bersekolah di New English School di Kuwait dan kemudian mendapatkan gelar dari American University di Kairo.
Setelah lulus pada tahun 1991, Rania bekerja untuk Citibank, kemudian, dia pindah ke Apple Computer di Yordania.
Rania bertemu dengan Raja Abdullah bin Al Hussein yang saat itu masih menjadi pangeran pada Januari 1993. Dua pekan kemudian, keduanya meresmikan pernikahan, tepatnya pada 10 Juni 1993.
Pernikahan keduanya dikaruniai empat orang anak, yaitu Putra Mahkota Pangeran Hussein, Putri Iman, Putri Salma, dan Pangeran Hasyim.
Abdullah naik takhta sebagai Raja Yordania pada 7 Februari 1999 dan Rania ditetapkan sebagai permaisuri pada 22 Maret 1999. Bagaimanapun, sosok Rania lebih mendunia dengan sebutan ratu dibanding permaisuri.
Advertisement