Keputusan Dakwaan terhadap Donald Trump terkait Suap Bintang Porno Mundur karena Juri Gagal Bersidang

Spekulasi bahwa dakwaan bersejarah terhadap seorang mantan presiden akan segera terjadi berkembang sejak Trump mengumumkan firasat bahwa dia akan ditangkap pada Selasa (21/3)

oleh Khairisa Ferida diperbarui 23 Mar 2023, 14:00 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2023, 14:00 WIB
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Dok. AFP)
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Dok. AFP)

Liputan6.com, Washington - Drama seputar kemungkinan dakwaan terhadap Donald Trump atas dugaan suap yang dibayarkannya kepada bintang porno Stormy Daniels memasuki putaran baru pada Rabu (22/3/2023), setelah dewan juri di pengadilan Negara Bagian New York, Amerika Serikat (AS), gagal bersidang.

Spekulasi bahwa dakwaan bersejarah terhadap seorang mantan presiden akan segera terjadi berkembang sejak Trump mengumumkan firasat bahwa dia akan ditangkap pada Selasa (21/3)

Pejabat penegak hukum yang tidak disebutkan namanya mengonfirmasi pembatalan sesi dewan juri pada Rabu tanpa mengungkap alasannya. The New York Times menyebutkan bahwa interupsi semacam itu bukan hal aneh.

Dilansir France24, Kamis (23/2), panel juri biasanya bertemu pada Kamis. Namun, Insider yang membocorkan soal pembatalan persidangan dengan mengutip satu sumber mengatakan, kemungkinan keputusan dewan juri atas dakwaan terhadap Trump datang paling awal pada Senin (27/3).

Sejauh ini, polisi New York dilaporkan telah mendirikan barikade di luar gedung pengadilan dan Trump Tower.

Akankah Trump Jadi yang Pertama?

Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Dok. AFP)
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Dok. AFP)

Republikan berusia 76 tahun itu akan menjadi mantan atau presiden pertama yang pernah didakwa melakukan kejahatan jika dewan juri akhirnya memilih untuk mendakwanya.

Langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya ini mencuat jelang Pilpres AS 2024, di mana Trump telah mengumumkan pencalonannya kembali. Dan penangkapan, bisa berarti dia diborgol.

The Times melaporkan bahwa Trump menyukai gagasan diarak di depan kamera, demi menarik simpati publik. Sementara Jaksa Distrik Manhattan Alvin Bragg disebut justru menghindari fenomena semacam itu, yang dapat mengguncang basis Trump.

Bragg membentuk dewan juri pada Januari 2023 setelah penyelidikan terhadap uang tutup mulut senilai US$ 130 ribu atau sekitar Rp1,9 miliar yang dibayarkan Trump kepada Daniels pada tahun 2016.

Dewan juri beroperasi secara tertutup untuk mencegah kesaksian palsu atau perusakan saksi sebelum persidangan, sehingga hampir tidak mungkin untuk mengikuti proses mereka. Bahkan setelah panel mengambil keputusan, tidak jelas kapan Bragg akan mengumumkan dakwaan terhadap Trump.

Suap kepada Daniels yang dilakukan berminggu-minggu sebelum Pilpres 2016, diduga untuk menghentikan perempuan itu berkoar-koar tentang hubungan gelapnya dengan Trump pada tahun 2006.

Trump sendiri telah menyangkal berselingkuh dan menyerukan para pendukung demo jika dia didakwa, memicu kekhawatiran akan kerusuhan serupa dengan yang terjadi pada 6 Januari 2021 di Gedung Capitol.

Selain kasus suap, Trump menghadapi sejumlah penyelidikan kriminal yang lebih serius di tingkat negara bagian dan federal atas kemungkinan kesalahan yang mengancam langkahnya kembali ke Gedung Putih. Itu termasuk upayanya untuk membatalkan kekalahan Pilpres 2020 di Negara Bagian Georgia, penanganan dokumen rahasia, dan kemungkinan keterlibatannya dalam kerusuhan 6 Januari.

Beberapa pengamat percaya dakwaan itu menjadi pertanda buruk bagi peluang Trump pada Pilpres 2024, sementara yang lain mengatakan itu dapat meningkatkan dukungannya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya