Liputan6.com, Kyiv - Paket dukungan ekonomi internasional baru sudah sebesar U$ 115 miliar. Hal ini lantas memberi Ukraina keyakinan lebih besar bahwa ia dapat menang dalam memerangi invasi Rusia.
Keyakinan mereka muncul di tengah meningkatnya pengakuan bahwa perang dapat berlanjut lebih lama dari yang diperkirakan, kata Menteri Keuangan Ukraina Serhiy Marchenko pada Sabtu (15/4).
Baca Juga
Serhiy Marchenko mengatakan, para menteri keuangan G7 meyakinkan dia selama pertemuan yang diadakan Dana Moneter Internasional (IMF) minggu ini.
Advertisement
Pihak Bank Dunia di Washington mengatakan bahwa mereka akan mendukung Ukraina selama diperlukan, dikutip dari laman CNA, Minggu (16/4/2023).
Bank Dunia juga mengatakan bahwa janji pemberian dukungan bantuan ekonomi dibuka dengan pinjaman baru senilai U$ 15,6 miliar dari IMF.
"Sangat penting bagi Ukraina, apalagi sekarang di tahun kedua perang setelah invasi Rusia pada 24 Februari 2022," kata Bank Dunia.
"Ini sangat membantu kami karena memberikan kepastian bahwa IMF, bersama dengan negara-negara G7 dan pendukung Ukraina. Pihak IMF juga memberikan uang untuk memenuhi kebutuhan selama empat tahun," katanya.
"Dibandingkan dengan pertemuan musim semi lalu, saya merasa lebih percaya diri bahwa kita bisa menang dalam perang ini."
"Dukungan keuangan sangat diperlukan, serta dukungan militer," katanya, mengakui meningkatnya penerimaan bahwa konflik militer dapat berlarut-larut.
"Kita harus siap bahwa perang ini akan berlangsung lebih lama dari yang kita perkirakan," katanya.
Marchenko menggarisbawahi apresiasi Ukraina atas dukungan ekonomi dan militer Amerika Serikat, sekitar US$ 50 miliar sejak dimulainya perang dan mengatakan bahwa dia yakin Kongres AS akan mempertahankan dukungan bipartisan untuk Ukraina.
Batasan Hukum Penggunaan Aset Rusia
Marchenko menyebut, pejabat Departemen Keuangan AS telah mengatakan kepadanya bahwa Amerika Serikat memiliki jumlah aset Rusia yang rendah, tetapi masalah tersebut menjadi perhatian yang lebih besar di Jepang, Swiss, dan negara-negara Uni Eropa.
Dia mengatakan bahwa pejabat G7 telah mengatakan kepadanya bahwa mereka sangat mendukung untuk menemukan cara untuk memanfaatkan aset Rusia, tetapi masih perlu menemukan solusi hukum untuk "pertanyaan yang sangat rumit".
Menteri Keuangan AS Janet Yellen pada Sabtu (15/4)memperingatkan dalam sebuah wawancara dengan CNN bahwa ada batasan hukum dalam menggunakan aset Rusia yang dibekukan untuk membayar kerusakan di Ukraina.
Marchenko juga mengatakan bahwa ada diskusi intens tentang stabilitas keuangan selama pertemuan minggu ini setelah runtuhnya dua bank AS dan satu bank Swiss bulan lalu, namun ia tidak melihat tanda-tanda limpahan pada sektor perbankan Ukraina.
Advertisement