7 Fakta Gelombang Panas, Penyebab Sebagian Besar Asia Dihantam Fenomena Cuaca Panas Ekstrem

Gelombang panas pada April 2023 marak terjadi di negara-negara Asia. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai gelombang panas, berikut ada tujuh fakta mengenainya.

oleh Alycia Catelyn diperbarui 29 Apr 2023, 20:10 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2023, 20:10 WIB
Ilustrasi gelombang panas. (Unsplash)
Ilustrasi gelombang panas. (Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Heat wave atau gelombang panas terbentuk saat udara terperangkap dan area yang terkena dampak dapat mengalami suhu panas yang menyengat. Suhu yang luar biasa hangat berlangsung setidaknya dua hari dan dalam kasus ekstrem dapat berlangsung beberapa minggu.

Kelelahan akibat kepanasan dari gelombang panas pun dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah jika tindakan pencegahan tidak segera dilakukan.

Salah satu perasaan yang paling tidak menyenangkan adalah duduk di bawah terik panas saat suhu mencapai tiga digit. Apabila panas berlangsung beberapa hari, kemungkinan itu adalah gelombang panas.

Fenomena gelombang panas diketahui akhir-akhir ini melanda sebagian besar Asia, seperti India, Bangladesh, dan Thailand. 

Berikut adalah tujuh fakta seputar gelombang panas sebagaimana dilansir dari Fox Weather, Sabtu (29/4/2023):

1. Definisi Standar yang Berbeda-beda

Jangan heran jika Anda mendapatkan jawaban yang beragam dari ahli meteorologi tentang definisi gelombang panas. Definisi standar tidak ada di antara organisasi cuaca dunia.

The National Weather Service atau Layanan Cuaca Nasional AS mencantumkan gelombang panas sebagai periode cuaca panas yang tidak normal yang berlangsung lebih dari dua hari. Sebaliknya, World Meteorological Organization atau Organisasi Meteorologi Dunia mendefinisikan gelombang panas sebagai lima hari atau lebih berturut-turut dengan suhu tinggi minimal 9 derajat Fahrenheit (-12,78 derajat Celsius) di atas rata-rata.

2. Imbauan atau Peringatan Umum yang Dikeluarkan saat Terjadi Gelombang Panas

Ilustrasi gelombang panas. (Unsplash)
Ilustrasi gelombang panas. (Unsplash)

Biasanya selama gelombang panas saat musim panas, Layanan Cuaca Nasional akan mengeluarkan banyak imbauan, nasihat, atau peringatan. Hal itu termasuk Imbauan Panas (Heat Advisory), Jam Panas Berlebihan (Excessive Heat Watches), dan Peringatan Panas Berlebihan (Excessive Heat Warnings).

  • Imbauan Panas: Biasanya dikeluarkan dalam waktu 12 jam setelah dimulainya panas. Kriteria bervariasi di seluruh negara, tetapi umumnya dikeluarkan ketika indeks panas diperkirakan sekitar 37 derajat Celcius selama beberapa hari dan suhu malam hari tetap di atas 23 derajat Celcius.
  • Jam Panas Berlebihan: Dikeluarkan 24 sampai 72 jam sebelum acara cuaca panas. Aturan umumnya adalah ketika suhu indeks panas maksimum diperkirakan 40 derajat Celcius atau lebih tinggi selama minimal dua hari dan suhu udara malam hari tidak akan turun di bawah 23 derajat Celcius.
  • Peringatan Panas Berlebihan: Dikeluarkan dalam waktu 12 jam setelah peristiwa panas yang berbahaya. Kriteria bervariasi dari satu daerah ke daerah lain, tetapi umumnya dikeluarkan ketika indeks panas diperkirakan 40 derajat Celcius atau lebih tinggi selama minimal dua hari dan suhu udara malam hari tidak akan turun di bawah 23 derajat Celcius.

3. Gelombang Panas Mampu Picu Kematian dan Cedera

Ilustrasi gelombang panas. (Unsplash/Xurzon)
Ilustrasi gelombang panas. (Unsplash/Xurzon)

The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit memperingatkan bahwa peristiwa panas ekstrem menyebabkan cedera dan bahkan kematian.

CDC melaporkan bahwa penyakit yang paling umum dari suhu panas adalah kelelahan akibat panas dan serangan panas. Para ahli mengatakan manusia mengalami serangan panas ketika suhu internal mereka naik dengan cepat, dan tubuh tidak dapat mendinginkan dirinya sendiri. Heatstroke dapat menyebabkan penyakit lain atau bahkan kematian dan paling sering terjadi pada populasi tua dan muda.

CDC melaporkan bahwa rata-rata 702 kematian terkait panas terjadi setiap tahun di Amerika Serikat (AS). Jumlah kematian tahunan sangat bervariasi tergantung pada tingkat panas. Selama gelombang panas besar pada 1980, lebih dari 1.250 orang diperkirakan tewas langsung karena panas. Kemudian, selama gelombang panas pada 1995, lebih dari 700 kematian dilaporkan di Chicago, AS saja karena suhu yang sangat panas.

4. Beberapa Metode untuk Tetap Aman selama Gelombang Panas

The American Red Cross atau Palang Merah Amerika memiliki beberapa tips untuk membantu Anda tetap sejuk dan aman selama gelombang panas.

  • Minum banyak air untuk mencegah dehidrasi.
  • Menahan diri dari minuman manis dan berkafein.
  • Tetap waspada, jangan pernah meninggalkan bayi, hewan peliharaan, atau penyandang disabilitas tanpa pengawasan.
  • Tinggallah di tempat teduh atau tempat ber-AC selama mungkin.
  • Gunakan pakaian berwarna terang dan longgar.

5. Dampak Gelombang Panas pada Lingkungan

Ilustrasi gelombang panas. (Pixabay)
Ilustrasi gelombang panas. (Pixabay)

Selama gelombang panas, udara menjadi stagnan dan polutan dapat terperangkap lebih dekat ke permukaan tanah. The U.S. Environmental Protection Agency atau Badan Perlindungan Lingkungan AS mengatakan bahwa polutan dapat membahayakan segalanya mulai dari hewan hingga tumbuhan.

Pakar tanaman mengatakan, kita mungkin akan melihat tekanan pada vegetasi selama gelombang panas yang berkepanjangan. The Oregon State University Extension Service atau Layanan Penyuluhan Universitas Negeri Oregon mengatakan layu dan pengeringan daun bahkan dapat terjadi karena tanaman melatih kembali kelembapan untuk bertahan hidup.

6. Gelombang Panas Semakin Umum

Menurut Program Riset Perubahan Global AS, gelombang panas lebih sering terjadi daripada sebelumnya. Misal, kota-kota besar di AS rata-rata mengalami dua gelombang panas setahun pada 1960-an dan setidaknya enam kali setahun selama 2010-an.

Tidak hanya ada lebih banyak gelombang panas, tetapi durasi mantra panas tampaknya juga meluas. Pada 1960-an, gelombang panas rata-rata sekitar tiga hari, tetapi sekarang biasanya berlangsung empat hari.

7. Dampak Gelombang Panas terhadap Penggunaan Listrik

The U.S. Energy Information Administration (EIA) atau Administrasi Informasi Energi AS mengatakan gelombang panas dapat menyebabkan pemadaman listrik yang meluas karena permintaan pada jaringan listrik.

Orang-orang menggunakan listrik pada berbagai sumber untuk mencoba mendinginkan diri selama musim panas. EIA melaporkan bahwa permintaan listrik selama bulan-bulan musim panas sering kali mencapai puncaknya sekitar pukul enam sore. EIA juga mengatakan permintaan listrik, dikombinasikan dengan suhu yang hangat, menyebabkan kinerja peralatan yang lebih buruk di jaringan listrik.

Infografis: Bumi Makin Panas, Apa Solusinya? (Liputan6.com / Abdillah)
Infografis: Bumi Makin Panas, Apa Solusinya? (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya