Liputan6.com, London - Momen 6 Mei 2023 akan menjadi peristiwa bersejarah bagi Kerajaan Inggris menyusul upacara penobatan Raja Charles III dan Ratu Camilla, yang akan berlangsung di Westminster Abbey, London.
Dalam upacara penobatan Raja Charles III, Raja akan dimahkotai bersama Camilla sebagai Queen Consort atau Permaisuri Ratu.
Keduanya akan dimahkotai dalam sebuah upacara yang dipimpin Uskup Agung Canterbury Justin Welby di Westminster Abbey.
Advertisement
Perayaan digelar satu hari setelah penobatan Raja Charles III dan Ratu Camilla, termasuk pesta jalanan dan konser. Pub dan bar akan diizinkan buka dua jam lebih lama dari hari biasanya dan Senin 8 Mei ditetapkan sebagai hari libur nasional.
Berikut ini empat fakta terkait penobatan Raja Charles IIIÂ dan Ratu Camilla, mengutip dari westminster-abbey.org, Jumat (28/4/2023):
1. Lokasi Penobatan Raja Charles III, Westminster Abbey Ditutup untuk Umum
Westminster Abbey, bangunan gereja berusia lebih dari 1000 tahun ini akan ditutup untuk publik dalam rangka persiapan coronation atau Penobatan Raja dan Permaisuri Ratu Westminster Abbey. Pengunjung dan jemaat tak bisa mengunjungi maupun beribadah mulai dari Selasa 25 April hingga Senin 8 Mei.
Layanan ibadah akan berlangsung di Gereja St Margaret sampai Selasa 2 Mei.
Raja Inggris telah dimahkotai di Westminster Abbey sejak 1066, ketika Penobatan William the Conqueror (William Sang Penakluk) berlangsung di sini. Sejak itu, 38 raja yang berkuasa selanjutnya telah dimahkotai di Westminster Abbey.
Istana Buckingham menyatakan, rangkaian acara penobatan Raja Charles dan Ratu Camilla akan dimodernisasi untuk mencerminkan peran monarki saat ini. Namun, bagaimanapun, akan tetap mempertahankan "tradisi dan arak-arakan yang sudah berlangsung lama", seperti yang terjadi pada penobatan Ratu Elizabeth II tahun 1953.
Diprediksi kurang lebih 2.200 tamu undangan akan menghadiri upacara penobatan Raja Charles III dan Ratu Camilla.
2. Perbaikan Kursi Penobatan Berusia 700 Tahun
Kursi Penobatan di Kapel St George adalah salah satu furnitur paling berharga dan terkenal di dunia. Takhta kuno ini telah menjadi pusat penobatan selama lebih dari 700 tahun ketika ditempatkan di tengah Westminster Abbey, di depan High Altar (Altar Tinggi).
Kursi Penobatan ini dikabarkan tengah dalam pekerjaan pemeliharaan menjelang Penobatan Raja Charles III.
Seorang konservator di Westminster Abbey, London, sedang melakukan pekerjaan restorasi yang teliti pada kursi berusia 700 tahun untuk memastikan Raja Charles III dapat duduk di atasnya saat penobatannya pada 6 Mei 2023.
Kursi penobatan itu telah menjadi pusat penobatan Kerajaan Inggris selama berabad-abad, termasuk penobatan Henry VIII, Charles I, Ratu Victoria, dan Ratu Elizabeth II.
Â
Advertisement
3. Raja Charles III Jadi Raja ke-40 Jalani Penobatan di Westminster Abbey
Westminster Abbey telah menjadi gereja penobatan Inggris sejak 1066.
Ada 38 penobatan di Westminster Abbey sejak 1066 dan 39 raja dimahkotai.
Terakhir kali adalah pada 2 Juni 1953 saat Ratu Elizabeth II naik takhta menggantikan ayahnya, Raja George VI yang mangkat.
Raja Charles III berarti akan menjadi raja ke-40 yang menjalani penobatan di salah satu landmark populer di London, Inggris itu pada Mei mendatang.
Â
4. 28 Queens Consort Dinobatkan di Westminster Abbey dalam 1.000 Tahun, Camilla jadi yang ke-29
Ada 28 Queens Consort atau Permaisuri Ratu yang dimahkotai di Westminster Abbey selama 1.000 tahun terakhir dan masing-masing memiliki sejarah yang menarik.
Queen Consort adalah istri dari raja yang berkuasa dan biasanya memiliki gelar feminin yang setara dengan gelar kerajaan suaminya. Sebaliknya, Queen Regnant (Ratu Berkuasa), adalah raja wanita yang memerintah dengan haknya sendiri, seperti Ratu Victoria atau Ratu Elizabeth II.
Permaisuri pertama yang dimahkotai di Biara adalah Matilda, istri dari William Sang Penakluk, yang penobatannya diadakan pada tahun 1068. Sejak saat itu, 27 permaisuri telah melakukan penobatan di sini, meskipun beberapa permaisuri tidak pernah melakukan penobatan.
Saat Sang Raja dinobatkan pada 6 Mei 2023, Sang Ratu akan dinobatkan bersamanya.
Permaisuri mendukung suaminya dalam menjalankan pekerjaan dan tugasnya dan juga melakukan keterlibatan publik atas nama badan amal yang didukungnya.
Posisi tersebut berbeda dari Ratu Elizabeth II yang merupakan Queen Regnant (Ratu Berkuasa).
Dalam kasus Camilla, dirinya bertahun-tahun menjadi sorotan karena statusnya sebagai selingkuhan Charles. Dulu, Camilla merupakan mantan kekasih Pangeran Charles, dan hubungan mereka ternyata berlanjut setelah Charles menikahi Diana Spencer.
Camilla juga sebetulnya sudah punya suami, namun memilih Charles.
Reputasi Camilla pun masih terus dibayangi popularitas Putri Diana yang masih dicintai oleh para penggemar di seluruh dunia, meski sudah meninggal lebih dari dua dekade yang lalu.
Meski demikian, Ratu Elizabeth II telah merestui Camilla sebagai ratu (dengan gelar Queen Consort) untuk mendampingi Charles. Restu itu diberikan beberapa bulan sebelum ia meninggal dunia.
"Dan ketika, pada waktu yang tepat, putra saya Charles menjadi Raja, saya tahu kalian akan memberikannya dan istrinya dukungan yang sama seperti yang kalian berikan pada saya," tulis Ratu Elizabeth II dalam pernyataan resmi di Februari 2022.
"Dan ini keingingan saya yang tulus, ketika waktu itu tiba, Camilla akan dikenal sebagai Ratu Pendamping sebagaimana ia melanjutkan tugasnya yang setia."
Charles dan Camilla menikah pada tahun 2005. Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip tidak hadir di pernikahan, namun memberikan resepsi di Kastil Windsor.
Dengan Camilla dimahkotai menjadi Queen Consort bersama sang suami, Raja Charles, maka ia menjadi permaisuri ratu ke-29 yang menjalani penobatan di Westminster Abbey.
Advertisement