Piano Jalanan di Kakogawa Jepang Disingkirkan karena Banyak yang Melanggar Aturan

Peraturan batas waktu memainkan piano adalah 10 menit, sementara faktanya ada yang memainkannya sampai satu jam.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 02 Mei 2023, 17:09 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2023, 17:09 WIB
Piano jalanan di Kakogawa, Jepang, akan disingkirkan dari stasiun kereta utama karena kerap dimainkan terlalu keras atau terlalu lama. (Dok. Dewan Kota Kakogawa via The Guardian)
Piano jalanan di Kakogawa, Jepang, akan disingkirkan dari stasiun kereta utama karena kerap dimainkan terlalu keras atau terlalu lama. (Dok. Dewan Kota Kakogawa via The Guardian)

Liputan6.com, Tokyo - Pihak berwenang di sebuah kota di Jepang memutuskan menyingkirkan sebuah piano jalanan. Alasannya, beberapa orang memainkannya terlalu lama atau terlalu nyaring.

Batas waktu memainkan piano ini sendiri 10 menit dan harus disudahi saat malam hari.

Media lokal melaporkan bahwa para pejabat di Kakogawa telah memindahkan instrumen tersebut dari depan gerbang tiket stasiun kereta Kakogawa, Prefektur Hyogo, hanya enam bulan setelah meletakkannya di sana untuk menghibur penumpang yang lewat.

Pejabat kota mengatakan, terlalu banyak yang telah melampaui batas waktu 10 menit, bahkan seseorang dikabarkan pernah memainkan piano selama satu jam. Sementara yang lain telah melanggar peraturan tentang bernyanyi terlalu keras atau memainkannya dengan volume yang kencang, termasuk saat pengumuman dari stasiun disiarkan.

"Setelah permintaan untuk mengekang semangat artistik mereka tidak diindahkan, (otoritas) kota memutuskan piano akan membunyikan nada terakhirnya pada Minggu pukul 21.00," ungkap kantor berita NHK, seperti dilansir The Guardian, Selasa (2/5/2023).

Sebagian Sedih Piano Dipindahkan

Ilustrasi kereta api di Jepang
Ilustrasi kereta api di Jepang (dok.unsplash/ Robby McCullough)

Sementara sejumlah penumpang kereta akan merayakan keputusan pihak berwenang untuk menyingkirkan piano, beberapa lainnya berduka.

"Piano menghibur dan membuat orang tersenyum," kata seorang remaja kepada NHK. "Saya hanya berharap pemain lain memiliki perilaku yang baik sehingga piano jalanan di stasiun lain tidak perlu disingkirkan."

Seorang anak laki-laki mengungkapkan bahwa dia sangat sedih mengetahui piano disingkirkan, tetapi senang karena diberi kesempatan untuk memainkannya.

"Saya harap piano jalanan ditempatkan di seluruh Jepang," katanya.

Instrumen itu sendiri kemungkinan tidak akan lama "menganggur". Pasalnya, pejabat Kakogawa mengatakan kepada NHK bahwa mereka tidak mengesampingkan opsi untuk memindahkan piano ke lokasi yang tidak berbenturan dengan pengumuman stasiun atau menyediakannya bagi musisi jalanan pada jangka waktu terbatas.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya