Liputan6.com, Seoul - Peluncuran mobil listrik hasil kerja sama Indonesia dan Korea Selatan akan diluncurkan dalam pameran GIASS, Agustus 2023. Uniknya, mobil produksi Hyundai ini akan bermotif batik Solo.
Wakil Duta Besar KBRI Zelda Wulan Kartika menjelaskan bahwa launching mobil listrik dengan desain batik kerja sama Hyundai dan pemerintah kota solo karena batiknya dari Solo.
Baca Juga
"Mudah-mudahan bisa launching sukses bulan Agustus di GIASS 11 Agustus 2023. Kita sedang upayakan talk show dengan bapak Hassan Wirajuda yang akan berkunjung pada akhir Juni 2023," ujar Zelda dalam pemaparannya bersama 13 jurnalis yang terpilih dalam program Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea Batch 2 yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) bersama Korea Foundation, di Seoul, Selasa (30/5/2023).
Advertisement
Saat ditanya soal target penjualan serta segmentasi, Zelda menyebut bahwa mobil listrik dengan desain batik Solo ini targetnya untuk masyarakat Indonesia.
"Untuk masyarakat Indonesia dulu," kata Zelda.
"Harga mobil listrikkan gak murah-murah banget. Mereka ingin liat dulu demand-nya dari pasar. Jika dipandang sukses akan dikembangkan termasuk ke Korea juga."
"Tapi memang fenomena mobil listrik sangat bagus karena sesuai dengan program pemerintah. Tidak cuma mobil listrik tapi batiknya juga. Sebab, batik ini kebudayaan Indonesia harus dipromosikan terus menerus khususnya oleh sesuatu yang jadi tren ke depan."
Hubungan Diplomatik Indonesia-Korea Selatan Masuk Usia ke-50 Tahun
Sementara itu, Zelda juga memaparkan bahwa Indonesia dan Korea Selatan akan merayakan hubungan 50 tahun persahabatan dengan tema: Closer Friendship Closer Partnership.
"Hal ini merefleksikan hubungan kedua negara yang dekat. Dulunya, status perwakilan ditingkatkan dari konsulat menjadi KBRI," kata Zelda.
"Kita punya hubungan diplomatik sebelumnya tapi masih konsulat, lalu ditingkatkan ke Duta Besar yang penuh menjalankan fungsi diplomatiknya."
"Kedua negara hubungannya baik secara bilateral dan multilateral. Memiliki kesamaan nilai sebagai negara demokrasi, menjunjung HAM, dan ekonomi yang terbuka. Isu geopolitik berperan aktif dalam perdamaian. Kita juga sama-sama anggota G20 dan lain-lain. Korea merupakan salah satu mitra ASEAN dengan status kemitraan strategis sejak tahun 2012."
Advertisement
Seputar Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea
Tahun ini, Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) bersama Korea Foundation kembali menyelenggarakan Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea Batch 2, setelah sukses di tahun sebelumnya.
Program ini merupakan wadah bagi jurnalis profesional di Indonesia untuk mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang hubungan Indonesia-Korea yang masih kurang terjamah karena keterbatasan akses informasi.
Pada pembukaan dan workshop pertama Founder and Chairman of FPCI, Dino Patti Djalal menyampaikan sambutannya secara virtual.
Dino Patti Djalal menyambut ke-15 jurnalis terpilih dalam program tahun ini.
"Program ini terselenggara atas kerja sama FPCI bersama Korea Foundation. Tujuan utama program ini adalah membangun kemitraan strategis antara Indonesia-Korea lewat level people to people," kata Dino Patti Djalal, Jumat (26/8/2022).
"Indonesia dan Korea punya potensi luar biasa dan hubungan dekat. Ini jadi kesempatan luar biasa bagi jurnalis Indonesia tahu lebih dalam soal Korea. Ini akan jadi program yang menyenangkan. Nantinya para jurnalis akan mengunjungi Korea, dan peserta tahun sebelumnya telah mengunjungi Korea Selatan."
"Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada jurnalis yang terpilih," ujar Dino Patti Djalal.