Liputan6.com, Seoul - Memasuki usia ke-50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Korea Selatan, perdagangan kedua negara berkembang 140 kali lipat sejak tahun 1973.
Hal ini disampaikan oleh Korea Trade-Investment Promotion Agency saat melakukan pemaparan bersama 13 jurnalis yang terpilih dalam program Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea Batch 2 yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) bersama Korea Foundation, di kantor Kotra, Rabu (31/5/2023).
“Pada tahun 1973 ekspornya US$ 32 juta dan impor US$ 153 juta. Kemudian pada 2022 nilai ekspor naik menjadi US$ 10,2 miliar sementara impor dari US$ 15,7 miliar,” ujar Joo Ho Park, Asia and Mideast & Afrika Research Team Kotra.
Advertisement
“Bagi Korea Selatan, Indonesia adalah negara ke-13 dengan nilai perdagangan tertinggi. Sementara, bagi Indonesia Korsel adalah negara ke-7. Indonesia penting bagi Korea. Kami membeli banyak minyak dari Indonesia.”
Menurut Joo Ho Park, ada lima top item yang diimpor, 59 persen adalah bahan bakar mineral, bijih, listrik, besi dan baja, kayu dan barang dari kayu.
“Sejak 1980 ada sekitar 2.498 proyek yang diinvestasikan di Indonesia. Total investasi US$ 16,6 miliar. Sektor manufaktur yang paling banyak seperti Hyundai Motors, Lotte dan juga bidang kimia. Sementara, Indonesia sudah investasi di korea sejak 1990-an dengan nilai US$ 2,7 miliar dengan 185 proyek di Korsel.”
Seputar Tentang Kotra
Korea Trade Invesment Promotion Agency dibentuk pada 1962. Tahun lalu, Kotra merayakan hari jadi ke-60.
“Kotra punya kantor di 84 negara. Sebagian besar kantor kami ditempatkan di negara yang maju dan terdepan dalam ekonomi. Ada dua kantor di Jakarta, pertama di Jakarta dan kedua di Surabaya,” kata Sunho Mun, Public Relations Divisions Manager di Kotra.
“Kotra bekerja sama dengan pemda dan institusi untuk overseas business dan Kotra menyediakan ahli untuk berkonsultasi untuk pembeli luar negeri. Kami juga mendukung global partner untuk mempertemukan perusahaan Korea yang berpotensi lewat berbagai event.”
Advertisement
Seputar Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea
Program ini merupakan wadah bagi jurnalis profesional di Indonesia untuk mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang hubungan Indonesia-Korea yang masih kurang terjamah karena keterbatasan akses informasi.
Pada pembukaan dan workshop pertama Founder and Chairman of FPCI, Dino Patti Djalal menyampaikan sambutannya secara virtual.
Dino Patti Djalal menyambut ke-15 jurnalis terpilih dalam program tahun ini.
"Program ini terselenggara atas kerja sama FPCI bersama Korea Foundation. Tujuan utama program ini adalah membangun kemitraan strategis antara Indonesia-Korea lewat level people to people," kata Dino Patti Djalal, Jumat (26/8/2022).
"Indonesia dan Korea punya potensi luar biasa dan hubungan dekat. Ini jadi kesempatan luar biasa bagi jurnalis Indonesia tahu lebih dalam soal Korea. Ini akan jadi program yang menyenangkan. Nantinya para jurnalis akan mengunjungi Korea, dan peserta tahun sebelumnya telah mengunjungi Korea Selatan."
"Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada jurnalis yang terpilih," ujar Dino Patti Djalal.