Liputan6.com, Kyiv - Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Maliar pada Senin (5/6/2023) mengklaim bahwa pasukannya berhasil maju di sekitar Bakhmut, menggambarkan kota itu sebagai pusat pertempuran. Dia tidak mengonfirmasi apakah serangan balasan telah dimulai.
Dalam unggahannya di media sosial pada Senin, Maliar mengatakan, "Meski ada perlawanan keras dan upaya musuh untuk mempertahankan posisi mereka, unit militer kami maju ke sejumlah arah selama pertempuran."
Baca Juga
Dia menjelaskan bahwa di Orikhovo-Vasulivka dan Paraskoviivka, pasukan Ukraina berhasil maju 1.600 meter, sementara di Ivanivske dan Klishchiivka mereka maju antara 100 meter dan 700 meter.
Advertisement
Keempat desa tersebut terletak dalam jarak beberapa kilometer dari Bakhmut. Pertempuran memperebutkan Bakhmut yang terletak di wilayah Donetsk telah menjadi perang terpanjang dan paling berdarah.
Bakhmut dinilai memiliki sedikit nilai strategis, namun penting secara simbolis baik bagi Ukraina maupun Rusia.
Dalam pidato video pada Senin malam, Presiden Volodymyr Zelensky berterima kasih kepada para pasukan Ukraina karena menyampaikan "berita yang diharapkan" terkait Bakhmut.
"Musuh tahu bahwa Ukraina akan menang," kata Zelensky seperti dilansir BBC, Selasa (6/6).
Pada Senin pula, sumber-sumber militer Ukraina mengungkapkan kepada BBC bahwa serangkaian operasi ofensif lapis baja berskala kecil sedang berlangsung.
Kelompok paramiliter Rusia Wagner mengklaim telah merebut Bakhmut pada akhir Mei. Dalam beberapa minggu terakhir, beberapa analis menduga bahwa pasukan Ukraina berusaha mengepung Bakhmut dan menjebak pasukan Rusia.
Ukraina: Tidak Akan Ada Peringatan
Serangan balasan Ukraina telah lama diawasi, namun Kyiv telah menegaskan pihaknya tidak akan memberikan peringatan sebelumnya tentang kapan itu dimulai.
Di medan perang, dilaporkan terjadi peningkatan signifikan dalam aktivitas militer, yang memperkuat dugaan bahwa serangan balasan Ukraina mungkin telah dimulai.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Senin bahwa serangan baru oleh pasukan Ukraina di Donetsk telah berhasil dipukul mundur.
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh media milik pemerintah Rusia, disebutkan bahwa pihak penyerang menderita banyak korban dan 28 tank - termasuk delapan Leopard buatan Jerman - dihancurkan.
Bos Wagner Yevgeniy Prigozhin secara terbuka mengejek Kementerian Pertahanan Rusia, menggambarkan pernyataan tersebut sebagai "fantasi liar".
Itu terjadi sehari setelah Moskow mengatakan bahwa serangan skala besar Ukraina di wilayah Donetsk telah dimulai pada Minggu (4/6), tetapi tidak berhasil. Militer Ukraina mengatakan tidak memiliki informasi tentang serangan besar semacam itu di wilayah tersebut.
"Kami tidak memiliki informasi seperti itu dan kami tidak mengomentari segala jenis pemalsuan," kata juru bicara militer Ukraina kepada Reuters.
Advertisement