Viral Toilet dengan Fasilitas Tes Urine Murah Seharga Rp43 Ribu di China

Liputan6.com, Beijing - Netizen asal Tiongkok melaporkan keberadaan toilet high-tech yang mampu melakukan tes cepat sampel urine di pusat perbelanjaan, tempat wisata, dan daerah kota yang ramai lainnya.

Foto-foto dari toilet dengan penampilan aneh di sebuah mal di distrik bisnis Beijing, China ini, telah beredar luas secara online, viral dan memicu perdebatan sengit.

Dilansir dari Oddity Central, Rabu (12/7/2023), ternyata toilet tersebut disebutkan memiliki tampilan digital lengkap dengan unit pemrosesan pembayaran terintegrasi yang memungkinkan pengguna untuk melakukan tes urine setelah buang air kecil. 

Toilet ini diduga memiliki sensor tersembunyi yang menganalisis urine untuk beberapa indikator, termasuk kalsium, glukosa, protein, keton, ascorbat, dan lain-lain. 

Informasi yang ditampilkan di layar menunjukkan bahwa pengembang telah memperoleh beberapa paten untuk teknologi test urine tersebut, tetapi akurasi hasilnya masih diperdebatkan.

Menurut laporan dari Bastille Post, layanan pelanggan perusahaan yang mengoperasikan toilet high-tech ini mengklaim bahwa perangkat mereka menggunakan prinsip yang sama dengan unit test di rumah sakit dan hasilnya dapat digunakan sebagai referensi kesehatan.

Namun, hal ini tampak sangat tidak mungkin, mengingat lokasi toilet dan kekhawatiran perihal kebersihan. 

Perusahaan tersebut mengklaim bahwa insinyur-insinyur mereka mempertimbangkan masalah kebersihan saat merancang toilet ini, tetapi tidak memberikan rincian secara mendetail.

Ketika menggunakan toilet canggih, akan muncul pesan di layar – "Anda akan mendapatkan laporan test urine setelah buang air kecil, apakah Anda akan membayarnya?" – bersama dengan kode QR yang dapat Anda pindai untuk pembayaran.

Test akan selesai sekitar 2 menit setelah memindai kode dan mengkonfirmasi pembayaran. Biaya yang dibutuhkan dilaporkan sebesar $2,80 atau setara dengan Rp43 ribu. Tentu harga yang ditawarkan toilet canggih ini jauh lebih murah daripada tes urin di rumah sakit.

Toilet high-tech ini kabarnya sudah ada sejak setidaknya tahun 2021, tetapi baru-baru ini menjadi viral setelah beberapa foto dari toilet yang terlihat di distrik bisnis Beijing ini beredar online. 

Menurut seorang dokter Tiongkok, test urine yang dilakukan oleh toilet pintar ini hanya dapat dianggap sebagai pengingat kesehatan semata, karena masih terdapat beberapa kesalahan dibandingkan dengan tes yang dilakukan di klinik atau rumah sakit.

Sejak kontroversi seputar toilet pintar ini jadi sorotan di dunia maya, seorang pengguna berbagi foto penyangkalan yang diduga terpasang di salah satu unit, yang berbunyi "Produk ini bukanlah alat medis, dan hasilnya tidak dapat digunakan sebagai dasar diagnosis, hanya sebagai referensi data manajemen kesehatan."

Selain lewat urin, kamu mungkin sudah tahu kalau kotoran merupakan indikator yang cukup bagus untuk memantau kesehatan dan diet. Ada juga toilet canggih yang dapat mengecek kesehatan.

Kotoran juga dapat digunakan sebagai indikator kesehatan usus. Terkini ada sebuah toilet pintar yang dapat membantu kamu untuk memonitor kesehatan.

Mengutip laman Ubergizmo, Rabu (15/4/2020), sekelompok peneliti tengah mengembangkan paket sensor untuk toilet yang akan mengubahnya menjadi toilet pintar.

Dengan toilet yang dilengkapi sensor untuk menganalisis kotoran, setiap kali kamu pergi ke toilet, memungkinkan kamu memantau kesehatan dengan lebih nyaman di rumah.

Sensor-sensor tersebut dapat memeriksa hal-hal seperti konsistensi, warna, kadar glukosa, dan bahkan jumlah sel darah merah.

Guna membantu melindungi privasi pengguna, para peneliti mengusulkan untuk menggunakan keamanan biometrik.

Teknologi ini tak hanya melibatkan penggunaan pemindai sidik jari untuk mengotentikasi pengguna, tetapi juga mengandalkan "analprinting".

Dengan demikian, lipatan anus kamu dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan mengotentikasi ketika menggunakan sistem ini.

Bicara soal toilet canggih, ada juga yang bisa mengukur tingkat kelelahan, tepatnya di Area Layanan Ebina, Prefektur Kagawa di Jepang yang berjarak sekitar 45 menit dari Tokyo.

Menurut laporan SoraNews24 dari Cnet, cara mengoperasikannya pun cukup mudah. Pengguna hanya perlu mengaktifkan sensor dari toilet melalui layar sentuh. Selain itu, pengguna harus memilih kelompok usia dan memberitahu sistem jika merasa lelah.

Proses pengukuran tingkat kelelahan kurang lebih selama satu menit. Ketika sensor aktif akan ada getaran di dudukan toilet. Kemudian sensor tersebut akan mengukur fluktuasi denyut nadi.

Dilansir dari Otosia.com, secara khusus, sensor mencari fluktuasi dari saraf simpatik dan saraf parasimpatik. Kemudian akan dianalisis dan toilet canggih tersebut akan mengeluarkan hasilnya. Pengguna akan diberi tahu antara lelah, agak lelah, atau tidak lelah.

Sebagai catatan, pada dasarnya toilet ini bukanlah nasihat tenaga medis, namun hanya sebatas pengingat agar pengemudi mau beristirahat saat berkendara. Selain itu, toilet canggih ini berada di tempat peristirahatan terkenal. Banyak wahana permainan dan kuliner di tempat ini.