Aksi Pembakaran Alquran: Denmark Mengecam, Sebut sebagai Hal Memalukan

Pemerintah Denmark pada Sabtu (22/7) mengecam pembakaran salinan kitab suci Alquran, dan menyebut aksi tersebut sebagai "tindakan memalukan" yang tidak menghormati agama orang lain.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Jul 2023, 17:01 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2023, 17:01 WIB
Aksi Mengutuk Pembakaran Alquran
Pada Rabu, pengadilan Swedia mengizinkan Alquran dibakar di luar masjid di Stockholm pada Idul Adha, hari raya besar umat Islam. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Kopenhagen - Pemerintah Denmark pada Sabtu (22/7) mengecam pembakaran salinan kitab suci Alquran, dan menyebut aksi tersebut sebagai "tindakan memalukan" yang tidak menghormati agama orang lain.

Kementerian Luar Negerinya mengatakan dalam sebuah pernyataan di Twitter bahwa tindakan provokatif tersebut menyakiti perasaan banyak orang dan menciptakan perpecahan antara agama dan budaya yang berbeda.

Kebebasan beragama dijunjung tinggi di Denmark. Banyak warga di negara itu beragama Islam. "Mereka adalah bagian berharga penduduk Denmark," menurut pernyataan tersebut sebagaimana diwartakan Anadolu, dikutip dari Antara, Minggu (23/7/2023).

Negara itu meyakini bahwa kebebasan berekspresi dan berkumpul harus dihormati, kata kemenlu.

Kementerian itu juga menambahkan bahwa "Denmark mendukung hak untuk protes tetapi menekankan bahwa protes tersebut harus tetap damai."

Pada Jumat (21/7), anggota kelompok nasionalis Islamfobia sayap kanan "Danske Patrioter (Patriot Denmark)" melakukan aksi pembakaran Alquran di depan Kedutaan Irak di Kopenhagen, Denmark.

Sebelumnya pada pekan ini, Salwan Momikaz, seorang pengungsi Irak berusia 37 tahun yang tinggal di Swedia, menginjak dan menendang Alquran.

Aksi itu dilakukan Momikaz hanya beberapa pekan setelah dia membakar halaman kitab suci itu di luar sebuah masjid di Stockholm.

Sementara pada Januari tahun ini, Rasmus Paludan, seorang pemimpin Denmark sayap kanan, membakar salinan Alquran di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm.

 

Memicu Kemarahan Umat Islam

Kedubes Swedia di Irak Diserbu
Seorang imigran Kristen Irak bulan lalu membakar Alquran di luar masjid Stockholm selama hari raya Idul Adha, yang memicu kecaman luas di dunia Islam. (AFP/Ammar Karim)

Insiden pembakaran Alquran memicu kemarahan dan kecaman di seluruh dunia Islam.

Pengadilan di Turki telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Paludan menyusul aksi Islamfobia yang dilancarkannya.

Penyelidikan yang diluncurkan oleh Kantor Kejaksaan Agung Ankara terhadap Paludan atas tuduhan "secara terbuka menghina nilai-nilai agama" sedang dilakukan.

Sebagai bagian dari penyelidikan, Kejaksaan Agung memintakan penahanan terhadap Paludan untuk memperoleh keterangan terkait pembakaran Al Quran.

Pengadilan Kriminal Perdamaian ke-8 Ankara, setelah mengevaluasi permintaan tersebut, memutuskan untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan atas politikus Denmark tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya