Liputan6.com, Islamabad - Setidaknya 44 orang tewas setelah seorang pengebom bunuh diri menyerang konvensi politik yang diselenggarakan Partai Jamiat Ulema-e-Islam-Fazl (JUI-F) di Kota Khar, Pakistan, dekat perbatasan dengan Afghanistan, pada Minggu (30/7/2023). Maulana Ziaullah, ketua lokal Partai JUI-F, termasuk di antara korban tewas.
Sementara itu, hampir 200 orang terluka, dengan 17 di antaranya kritis. Polisi setempat seperti dilansir CNN, Senin (31/7) mengatakan bahwa pelaku meledakkan diri di dekat panggung konvensi.
Baca Juga
Penyelidikan awal menunjukkan bahwa kelompok ISIS lokal kemungkinan berada di balik serangan tersebut. Mereka sebelumnya dilaporkan telah menargetkan para pemimpin Partai JUI-F karena dianggap murtad.
Advertisement
Presiden Pakistan Arif Alvi dan Perdana Menteri Shehbaz Sharif mengutuk keras serangan bom bunuh diri dan meminta pihak berwenang memberikan semua bantuan yang memungkinkan bagi anggota keluarga korban tewas dan luka.
PM Sharif dikabarkan juga telah menelepon kepada ketua umum JUI-F untuk mengucapkan belasungkawa dan komitmen menghukum dalang serangan.
Merespons bom bunuh diri, Taliban Pakistan (TTP) mengatakan bahwa serangan ditujukan untuk membuat para Islamis saling bermusuhan. Juru bicara Taliban Afghanistan Zabiullah Mujahid menegaskan bahwa kejahatan semacam itu tidak dapat dibenarkan dengan cara apapun.
Persiapan Jelang Pemilu
Ketua Umum Partai JUI-F Maulana Fazlur Rehman menyatakan kesedihan dan penyesalan yang mendalam atas serangan bom bunuh diri tersebut.
"Pemerintah federal dan provinsi harus memberikan perawatan terbaik kepada yang terluka," ungkap Maulana.
Seorang saksi mengatakan bahwa lebih dari 500 orang menghadiri acara ketika ledakan terjadi.
"Ledakan dahsyat membuat saya pingsan," kata Rahim Shah kepada Dawn.com.
Partai-partai politik Pakistan tengah memulai persiapan kampanye menjelang pemilu yang dijadwalkan akhir tahun ini.
Advertisement