Bom Bunuh Diri Guncang Pakistan, 44 Orang Tewas dan Hampir 200 Lainnya Terluka

Bom bunuh diri terjadi di tengah konvensi politik Partai Jamiat Ulema-e-Islam-Fazl (JUI-F) di Kota Khar, jelang pemilu Pakistan pada akhir tahun ini.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 31 Jul 2023, 07:01 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2023, 06:38 WIB
Bom Bunuh Diri di Pakistan
Masjid itu runtuh karena dampak ledakan, kata Khan. (AP Photo/Muhammad Sajjad)

Liputan6.com, Islamabad - Setidaknya 44 orang tewas setelah seorang pengebom bunuh diri menyerang konvensi politik yang diselenggarakan Partai Jamiat Ulema-e-Islam-Fazl (JUI-F) di Kota Khar, Pakistan, dekat perbatasan dengan Afghanistan, pada Minggu (30/7/2023). Maulana Ziaullah, ketua lokal Partai JUI-F, termasuk di antara korban tewas.

Sementara itu, hampir 200 orang terluka, dengan 17 di antaranya kritis. Polisi setempat seperti dilansir CNN, Senin (31/7) mengatakan bahwa pelaku meledakkan diri di dekat panggung konvensi.

Penyelidikan awal menunjukkan bahwa kelompok ISIS lokal kemungkinan berada di balik serangan tersebut. Mereka sebelumnya dilaporkan telah menargetkan para pemimpin Partai JUI-F karena dianggap murtad.

Presiden Pakistan Arif Alvi dan Perdana Menteri Shehbaz Sharif mengutuk keras serangan bom bunuh diri dan meminta pihak berwenang memberikan semua bantuan yang memungkinkan bagi anggota keluarga korban tewas dan luka.

PM Sharif dikabarkan juga telah menelepon kepada ketua umum JUI-F untuk mengucapkan belasungkawa dan komitmen menghukum dalang serangan.

Merespons bom bunuh diri, Taliban Pakistan (TTP) mengatakan bahwa serangan ditujukan untuk membuat para Islamis saling bermusuhan. Juru bicara Taliban Afghanistan Zabiullah Mujahid menegaskan bahwa kejahatan semacam itu tidak dapat dibenarkan dengan cara apapun.

Persiapan Jelang Pemilu

Bom Bunuh Diri di Pakistan
Dia mengatakan tidak ada jemaah di dalam masjid ketika tersangka pergi ke sana untuk bersembunyi. (AP Photo/Muhammad Sajjad)

Ketua Umum Partai JUI-F Maulana Fazlur Rehman menyatakan kesedihan dan penyesalan yang mendalam atas serangan bom bunuh diri tersebut.

"Pemerintah federal dan provinsi harus memberikan perawatan terbaik kepada yang terluka," ungkap Maulana.

Seorang saksi mengatakan bahwa lebih dari 500 orang menghadiri acara ketika ledakan terjadi.

"Ledakan dahsyat membuat saya pingsan," kata Rahim Shah kepada Dawn.com.

Partai-partai politik Pakistan tengah memulai persiapan kampanye menjelang pemilu yang dijadwalkan akhir tahun ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya