Liputan6.com, Moskow - Pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin, mengatakan bahwa kelompoknya akan melanjutkan aktivitasnya di Afrika dan Belarus. Namun, saat ini Wagner tidak merekrut anggota baru.
"Grup akan tetap aktif di Afrika dan di pusat pelatihan di Belarus," ungkap Prigozhin seperti dilansir BBC, Selasa (1/8/2023).
Baca Juga
Menurut Prigozhin, sebagian besar anggota Wagner saat ini sedang cuti mengingat mereka telah bekerja keras dengan sangat lama. Dia mengaku bahwa kelompok Wagner sedang memutuskan tugas-tugas di masa depan, yang akan dilaksanakan demi kebesaran Rusia.
Advertisement
Wagner diketahui aktif di sejumlah negara Afrika. Sementara keberadaannya di Belarus bertujuan melatih pasukan pertahanan teritorial.
"Kami tidak berencana melakukan perekrutan baru," kata Prigozhin. "Namun, kami akan sangat berterima kasih jika Anda tetap berhubungan dengan kami dan segera setelah Tanah Air membutuhkan grup baru yang dapat melindungi kepentingan negara kami, kami pasti akan mulai perekrutan."
Wagner telah memainkan peran kunci selama invasi Rusia ke Ukraina. Pada 24 Juni, beberapa ribu anggota Wagner ambil bagian dalam pemberontakan jangka pendek melawan pimpinan militer Rusia.
Pasca pemberontakan Wagner yang tidak berlanjut tersebut, Presiden Vladimir Putin mengundang para anggota Wagner dari kelompok yang tidak ambil bagian dalam pemberontakan untuk menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia.
Serangan Drone ke Ibu Kota Rusia
Dalam perkembangan lain, setidaknya empat orang tewas pada Senin (31/7) pagi di Kota Kryvyi Rih, Ukraina, setelah serangan rudal Rusia. Demikian menurut Kementerian Dalam Negeri Rusia.
Sementara itu, serangan pesawat tak berawak atau drone dilaporkan terjadi di wilayah perbatasan Rusia di Bryansk. Gubernur Alexander Bogomaz mengatakan bahwa sebuah kantor polisi diserang.
Pada Sabtu (29/7), pejabat Rusia mengungkapkan bahwa tiga drone Ukraina jatuh di Moskow. Ini merupakan yang terbaru dari serangkaian serangan pesawat tak berawak di ibu kota Rusia.
Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin menyalahkan Ukraina atas serangan itu, di mana dua blok kantor rusak. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan bahwa perang akan kembali terjadi di Rusia dan bahwa serangan terhadap wilayah Rusia adalah proses yang tak terhindarkan, alami, dan benar-benar adil.
Advertisement