Liputan6.com, Jakarta - Billie Eilish menyampaikan hal yang tak terduga dalam sebuah wawancara. Ia mengaku telah mulai menonton pornografi di usia muda.
Itu kemudian menjadi sesuatu yang dia sesali karena "menghancurkan otak saya", kata Billie.
“Sebagai seorang wanita, menurut saya pornografi adalah aib. Saya dulu sering menonton film porno, jujur saja. Saya mulai menonton film porno ketika saya berusia 11 tahun,” kata Billie Eilish kepada Howard Stern di Howard Stern Show seperti dikutip dari NBCNews.
Advertisement
"Saya pikir itu benar-benar menghancurkan otak saya dan saya merasa sangat hancur karena saya terpapar begitu banyak pornografi."
Billie Eilish mengatakan dia mulai menonton film porno karena dia ingin merasa keren seperti "anak laki-laki yang bangga melakukannya".
Dia mengatakan dia percaya menonton pornografi kekerasan menyebabkan dia menderita kelumpuhan tidur dan teror malam.
Dia juga mengatakan itu mendistorsi pandangannya tentang seks.
Lantas, apa efek lain yang dirasakan jika seseorang mengalami kecanduan pada pornografi, berikut dikutip dari laman verywellmind, Minggu (6/8/2023):
1. Merusak Aktivitas Harian
Terpaku pada layar yang menampilkan materi pornografi bisa sangat mengganggu aktivitas Anda sehari-hari. Ini dapat menghambat produktivitas di tempat kerja, di rumah, dan di lingkungan sosial.
Kebutuhan yang sangat besar untuk melihat orang lain melakukan hubungan seksual dapat menjadi lebih penting daripada pertemuan yang dijadwalkan dengan klien, menghadiri janji temu dengan dokter, atau bahkan meluangkan waktu yang sangat dibutuhkan untuk bersantai dan menikmati hari.
Advertisement
2. Kesehatan Mental Terganggu
Kecanduan porno dapat mendorong gangguan Kesehatan Mental.Memiliki nafsu yang tinggi terhadap materi erotis telah dikaitkan dengan gangguan kecemasan.
Selain itu, gangguan hiperseksual ini juga dapat menyebabkan gangguan mood dan bahkan tantangan penyalahgunaan zat.
Meskipun ini hanya spekulatif, ada juga kaitan yang ditarik ke konsumsi pornografi yang berlebihan dan disfungsi ereksi plus disfungsi seksual lainnya.