WNI Diduga Jadi Korban Malpraktek di RS Polandia, Tagihan Rp 3,7 Miliar

Liputan6.com, Jakarta - Seorang WNI di Polandia diduga menjadi korban malpraktek di rumah sakit Polandia saat operasi amandel. WNI berinisial AL ini merupakan seorang pekerja migran yang berasal dari Bali. 

Biaya perawatannya di Polandia sudah mencapai Rp 3,7 miliar. Kasus ini pun berujung di pengadilan.

Video mengenai kasus AL viral di TikTok, kemudian disebarkan lagi di Instagram oleh pengacara Hotman Paris Hutapea. 

Pada video yang beredar, saudara dari AL bercerita bahwa AL melakukan operasi di Polandia pada 1 Februari 2023. Namun, ia muntah darah dan koma. 

"Setelah 30 menit dokter melakukan operasi, kakak saya dikembalikan ke ruang obsevasi, dan 10 menit sampai 15 menit kemudian kakak saya mengalami muntah darah yang cukup hebat, dan mengalami kejang dan akibat dari muntah darah tersebut," ujar anggota keluarga AL pada video tersebut. 

Operasi amandel tersebut juga berdampak ke otak AL. Ia masih hidup tetapi kemampuannya menjadi seperti bayi. Tim dokter Polandia lantas menyarankan AL dipulangkan ke Indonesia, tapi prosesnya terhalang masalah biaya.

Akun Instagram @octaasw yang menyebut dirinya sebagai anak dari AL juga menegaskan bahwa ibunya adalah PMI legal. Ia juga sudah meminta bantuan ke berbagai pihak, termasuk ke pemerintah daerah di Bali.

Octa berharap viralnya kondisi ibunya di akun Hotman Paris bisa membantu agar ibunya bisa pulang ke Indonesia.

"Saya gak minta lebih, cuma minta supaya mama pulang ke Indonesia," ujar akun Octa.

Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha berkata bahwa AL mengalami komplikasi ketika operasi amandel. KBRI Warsawa disebut telah melakukan pendampingan. 

"Saat ini AL masih terus menjalani perawatan di RS Bydgoszcz. Biaya RS hingga saat ini sudah mencapai Rp 3,7 milyar dan masih dalam tanggungan pihak asuransi. KBRI secara rutin lakukan monitoring untuk perawatan terbaik bagi AL," tulis Judha dalam keterangan resminya, Selasa (8/8/2023).

Judha berkata KBRI Warsawa mendampingi keluarga AL yang diwakili adiknya yang bekerja di Polandia.

Anak dari AL, Octa, menyebut biaya rumah sakit dari Polandia sangatlah tinggi. Melalui Instagramnya, ia berkata telah mengikuti saran untuk melakukan open donasi, meski biaya yang terkumpul masih jauh dari estimasi biaya.

Terkait urusan hukum, Judha menegaskan pendampingan hukum telah diberikan ke keluarga AL. Investigasi juga dilakukan oleh pihak berwenang.

"Saat ini, KBRI berikan pendampingan hukum bagi wakil keluarga AL untuk ajukan gugatan dugaan malpraktek thd pihak RS yang lakukan operasi amandel terhadap AL. Saat ini proses hukum telah masuk tahap investigasi oleh pihak Kejaksaan Polandia," ujar Judha.