Sebelum Jakarta, Bangkok Thailand Juga Minta Warga WFH Untuk Atasi Polusi Udara

Saat ini pemerintah DKI Jakarta meminta para ASN bekerja dari rumah (WFH) demi mengurangi masalah polusi yang ada di ibu kota.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 21 Agu 2023, 17:39 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2023, 17:38 WIB
Ilustrasi bendera Thailand (AP/Sakchai Lalit)
Ilustrasi bendera Thailand (AP/Sakchai Lalit)

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini pemerintah DKI Jakarta meminta para ASN bekerja dari rumah (WFH) demi mengurangi masalah polusi yang ada di ibu kota.

Namun, hal semacam ini sebelumnya juga pernah dilakukan oleh Bangkok ibu kota Thailand pada Januari 2023.

Bangkok meminta warganya untuk bekerja dari rumah dan memakai masker wajah karena tingkat polusi udara yang berbahaya di kota tersebut.

Pejabat setempat menyarankan penumpang untuk menggunakan transportasi umum daripada kendaraan pribadi dan mengatakan bahwa mereka akan bekerja untuk mengurangi sumber polusi seperti pembakaran terbuka dan proyek konstruksi.

Pihak berwenang di Bangkok mengatakan bahwa masker wajah akan dibagikan kepada mereka yang berisiko.

Polusi kala itu diperkirakan akan semakin parah pada 26 Januari 2023, menurut Gubernur Bangkok, Chadchart Sittipunt.

"Saya ingin meminta orang untuk bersiap dengan memeriksa tingkat polusi sebelum merencanakan perjalanan. BMA (Bangkok Metropolitan Administration) dan departemen polusi akan mengontrol sumber debu dan meminta kerja sama dari aktivitas yang menghasilkan debu seperti lokasi konstruksi atau pengangkutan truk," ujarnya.

Keterbatasan transportasi akan diperhitungkan jika kondisinya semakin parah, tambahnya.

 

Tak Hanya Kendaraan, Ini Penyebab Polusi di Bangkok

Bangkok, Thailand
Polusi di Thailand buat pariwisata menurun. (dok. Peggy Anke/Unsplash/Adhita Diansyavira)

Di Thailand, khususnya di wilayah barat laut, pembakaran pertanian dan kebakaran hutan merupakan penyumbang utama polusi udara antara Desember tahun sebelumnya.

Bangkok, yang sudah memiliki kualitas udara yang buruk karena manufaktur, konstruksi, dan lalu lintasnya, diperparah oleh polusi dari kebakaran yang disebabkan manusia ini.

Tingkat PM2.5 naik menjadi 63,2 g/m3 (mikrogram per meter kubik) pada Kamis (26 Januari) pagi, jauh melebihi pedoman kualitas udara tahunan WHO sebesar 5 g/m3. Wilayah Thailand dengan peringkat terburuk berada di Samut Songkhram, barat daya Bangkok, dan Lampang, utara ibu kota, menurut badan kualitas udara Swiss, IQAir.

Infografis Bagimana Ancaman Bahaya Polusi Udara?
Infografis Bagimana Ancaman Bahaya Polusi Udara?.(Tri Yasni/Liputan6.com)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya